25 . Perpisahan

1.7K 110 0
                                    

Alur ceritanya membosankan ya ..
Author janji bakal menambah rasa biar nga bosan...

Jangan lupa vote dan komentarnya
💗💗👍

Gesta tampak merapikan pakaian suaminya didalam koper . Karena Jadwal kerja padat juga banyaknya dokumen dan pertemuan penting yang harus dihadiri langsung oleh Bismo selaku CEO Generation Corp membuat Bismo harus merelakan berpisah sementara dengan istrinya .

" aku hanya 2 hari di Seoul ,hanya menanda tangani kontrak kerjasama saja dengan investor game dari kanada , begitu semuanya selesai aku kembali untuk menjemputmu ." Bismo berkata lirih sembari duduk disebelah Gesta yang bersimpuh dilantai merapikan koper Bismo.
Gesta hanya mengangguk tampa suara , sejujurnya dia nga mau ditinggal , dia pengen ikut pulang ke Soul menemani suaminya .

" kopernya biar saja disini dulu sayang ." kata Bismo sembari menghentikan tangan Gesta yang akan menutup kopernya , Gesta menoleh dengan kening berkerut.
" Kenapa ." tanyanya nga ngerti.
" Diapartemen kan baju saya banyak , lagipula setelah 2 hari aku sudah balik kesini lagi ." Bismo menjelaskan sembari mengelus rambut Gesta lalu mengecup keningnya lembut .

"kenapa ? , kok sepagian ini istriku yang cubby kehilangan suaranya ." Bismo penasaran dengan sikap Gesta yang lebjh banyak diam , setelah semalam mendengar Bismo beebicara dengan Mr Kim .

" bukannya aku nga mau kamu temenin sayang , tapi aku nga pengen kamu lelah ." Bismo seakan bisa mendengar suara hati Gesta , lalu direngkuhnya tubuh istrinya .

" tapi aku mau nemenin mas ," rengek Gesta mulai menangis . Bismo mengelus punggung Gesta ,dia tersenyum menyadari betapa manjanya istri cantiknya ini ..
" aku jadi penasaran , apa sich yang membuatmu pengen ikut ?." tanya Bismo sembari menundukkan kepalanya .

" aku nga tenang aja klo mas pergi sendirian ke seoul ," sahut Gesta ditengah isaknya.
" mang kenapa ? Takut suamimu yang tampan ini dilirik perempuan lain ." tebak Bismo sekedar menggoda istrinya , tapi siapa sangka istrimya malah mengangguk .

" iya karena salah satunya itu ." sahut Gesta tersipu malu .
" ya ampun Gesta selebay itu kamu menilai suamimu ya." Bismo tertawa menggoda sembari menarik pipi istrinya membuat Gesta kesal .

" ya nga segampang itu sayang , klo aku mau digoda udah dari kemarin aku nga berstatus jomblo sayang ," Bismo berkata dengan nada serius , direnggangkannya pelukan di tubuh istrinya , lalu dipandanginya wajah imut istrinya dengan penuh tatapan yang sulit diartikan ditambah senyum dibibir coklat mudanya.

" apaan sich , ngeliatnya biasa aja keless , mang nga pernah liat cewek cakep dan imut ya ." ditatap seperti itu jantung Gesta serasa mau terlepas saking kencengnya berdetak , hatinya udah jungkir balik sejak tadi.
" belum pernah liat yang seperti ini soalnya ," jawab Bismo sembari menangkup wajah istrinya dengan kedua tangannya , wajah istrinya sangat sempurna untuknya , dengan kedua pipi cubby , bibir yang mungil dan sedikit tebal dengan hidung mungil yang mancung plua bola mata yang membulat sempurna walau rada sipit dikit hehehe...

"ternyata slama ini kamu suka merhatiin aku ya ,kok bisa tau klo banyak perempuan yang suka ngelirik aku ." tanya Bismo sembari mendekatkan wajahnya ke wajah istrinya , membuat wajah Gesta merona merah membuat gemas.

"emmm nnggaak , nga gitu ! Aku nga khusus merhatiin kamu kok , aku kan sering denger karyawan lain cerita itu , lagian kita kan emang jarang ketemu kecuali ketika kamu menculikku untuk jadi asistenmu dirapat dengan investor." Gesta berusaha menjelaskan dengan gugup, entahlah walau sudah resmi menikah tapi tiap kali berada swdekat ini dgn Bismo jantungnya serasa lagi sprint diarenase lari .

" cewek bodoh ! Ternyata kamu salah satu menikmat gosip ya ," Bismo berkata dengan gemas , dijentiknya kening istrinya dengan jarinya.
"biasa aja kelesss, yang namanya gosip itu udah seperti lebah , apalagi digosipin ama CEO ganteng seperti mas , tapi aku kan nga rempong kayak mereka ." Gesta berusaha membela diri , sementara Bismo semakin menggodanya dengan senyum dan tatapannya.

" berarti kamu juga termasuk yang digosipin donk , kan sering aku culik ."
" mungkin ."
" kok mungkin ?." Bismo semakin gemas dengan istrinya , tiba - tiba dia mengangkat tubuh Gesta dan membawanya kepangkuannya . Gesta terpekik kaget tapi nga bisa menolak karna lengan kuat Bismo sudah mengikatnya dengan pelukan dipinggangnya .
" ya mungkin aja kan , aku kan bukan bigos apalagi Fangirls siCEO Kutub , aku cuman pekerja yang menuruti perintah boss jutek plus dingin , yang nga pernah senyum manis kesmua orang apalagi ama cewe ."

" hemmm lalu apalagi yang kamu denger soal si CEO Kutub itu ." sembari merapikan rambut istrinya dia berusaha mencari tau apa aja penilaian karyawannya soal sikapnya , karna slama 2 tahun dia menjabat sebagai CEO dia enjoy aja dengan sikap juteknya.

" CEO GRC emang cakep tapi mulutnya nga secakep wajahnya , suka ngomel suka marah nga jelas nga pernah ngasih pujian ke karyawan walau cuman senyum ." sahut Gesta sembari jari telunjuknya memencet - mencet hidung mancung Bismo , sampe Bismo harus bernafas lewat mulut biar nga pingsan.

" kok kesannya sombong banget tuch CEO ya ," goda Bismo , sembari menarik nafas lagi lewat mulut karna hidungnya dipencet kelewat kenceng ama Gesta .

" emang gitu, tapi kadang si CEO manis juga loh , suka ngasih hadiah makan gratis ama uang bonus ." Gesta berkata dengan wajah lucu , kali ini bukan hidung suaminya yang dibuat mainan tapi tangannya menarik kedua pipi suaminya sembari tertawa
" Gesta sakit sayang ." Bismo akhirnya nga tahan karena tarikan tangan Gesta dipipinya beneran bikin sakit , Gesta bukannya melepas cubitannya tapi malah ketawa . Bismo beneran gemes dengan tingkah istrinya .

Tampa permisi lagi tiba - tiba Bismo sudah mencium bibir istrinya dengan perasaan penuh gemas dan gairah .
Gesta kaget tapi nga bisa nolak sikap manis dari suaminya . Karena ciuman dari suaminya sudah jadi candu sama candunya saat dia lihat buah mangga.

Mencium bibir istri sudah jadi Hobi Bismo selama seminggu ini , serasa ada yang kurang klo dalam sehari nga mencium bibir cerry istrinya yang manis ,itu salah satunya yang bikin dia enggan untuk pisah dengan istrinya karena urusan kerjaan .

Mereka menikmati ciuman pagi penuh gairah , tapi tiba - tiba Bismo merasakan tubuh istrinya kaku seperti kayu saat tangannya tampa sadar menelusup didalam blus istrinya . Bismo menyadari istrinya gugup dengan perlakuan tiba-tiba suaminya .
" maaf Gesta , aku tau kamu belum siap ." Bismo menghentikan aktifitasnya lalu beralih mengelus pipi mulus istrinya .
" kamu pasti kecewa mas ." Gesta nga bisa menahan airmatanya , dia tau suaminya sangat ingin memiliki dia seutuhnya tapi entah kenapa tubuhnya selalu menolak ketika mereka ingin melakukan itu .
"huss udah jangan nangis , mas nga apa - apa , kita pelan - pelan aja , masih banyak waktu untuk bisa melakukan itu ." hibur Bismo lalu menarik istrinya kedalam pelukannya.

Gesta mengangguk sembari membalas pelukan Bismo dengan erat membenamkan wajahnya didada bidang suaminya , tempat ternyaman buatnya .

Dia berjanji akan mencari tau apa penyebab istrinya seperti ketakutan saat mereka ingin berhubungan intens . Tapi tentu saja tampa sepengetahuan Gesta istrinya .

Jam 6 sore Bismo sudah bersiap ke bandara , dia hanya menenteng tas ransel berisi laptop dan berkas kerjannya saja . Karna perkiraan hanya dua hari dia kembali ke Seoul untuk menghadiri acara penanda tanganan kontrak kerja sama untuk produk game terbaru Generation Corp .

Asisten pribadi Bismo dikantor Mr Yoon sudah menyiapkan beberapa stelan jas dan beberaoa kemeja di ruang kerjanya . Karena kadang Bismo nga sempat pulang ke rumahnya hanya sekedar mandi dan ganti baju karena jarak kantor dan rumahnya di daerah Ichon-Dong lumayan jauh dari kantornya di kawasan pusat kota Seoul apalagi kalo pas macet .

Bismo hanya diantar Ananta ke bandara , dia nga mau Gesta ikut mengantar karena Bismo nga suka melihat airmata saat mengantarnya pergi , apalagi itu airmata seorang wanita cantik yang kini jadi istrinya.

*****

Inget lagu ini nga gaes ???
Judulnya " Ni Yao De Ai "
Ost drama taiwan Meteor Garden Kisah perjuangan cinta Tao Ming Shi dan San Chai ..

Love You CubbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang