37 . Dia Siapa ?

1.6K 98 4
                                    

Dalam petjalanan hidup seseorang selalu ada riak riak cobaan yang mewarnai jalannya takdir hidup itu .

Gista tampak duduk diteras balkon apartemennya , mentapakuri lantai keramik dibawahnya .

Obrolan dikafetaria kantor saat makan siang tadi sangat menganggu pikirannya walau ketiga sahabatnya mengatakan itu hanya gosip dan nga perlu dipikirkan tetap saja hal itu sangat menganggu pikirannya .

Flasback On

Suasana kafetaria dijam makan siang memang sangat ramai , hari Gista makan siang bersama ketiga sahabat unyunya , ya karena hari ini suaminya Bismo ada meeting dengan klien dan sekaligus makan siang , tadinya Bismo ingin mengajak serta Gista untuk menemaninya namun istri imutnya itu mrnolak dengan alasan nga nyaman dengan pimpinan lainnya walau Bismo sudah menyakinkan itu tak menjadi masalah namun tetap saja nga nyaman karena di meeting itu hubungan mereka tetap sebagai atasan dan bawahan .

Jangankan mendapat perlakuan romantis bisa berjalan bersisian dengan suaminya dalam acara kantor itu hal yang mustahil dilakukan .

" Beruntung banget ya perempuan yang bisa jadi calon tunangannya pak CEO ." seorang perempuan berpakaian kantor sedang ngobrol bersama dua temannya dimeja sebelah Gista dan sahabatnya makan .

Mendengar jabatan suaminya disebut membuat wanita itu menghentikan suapannya .

" Bener banget , kabarnya perempuan itu anak pak komisaris yang baru selesai kuliah di Amerika dan akan menduduki posisi Direktur Permasaran ." rekan satu mejanya ikut bicara yang Gista tau adalah sekretaris Komisaris GRC Inc .

" Berarti menggantikan posisi tuan Kang Yoo Jun ?."

" Iya , karena tuan Kang mendapat promosi jabatan pimpinan cabang di Singapura ."

" Akhirnya sigunung es akan nikah juga ya , walau sebenernya nga rela banget liat pak Bismo yang ketampanannya melebihi ketampatan Taeyung dan Leonardo De Caprio nikah ."

" Trus kamu pengen pak Bismo jadi bujang lapuk gitu ."

" Ya nga juga sich , maunya itu pak Bismo sama aku , lagian aku nga jelek kan malah posisi karyawan tercantik dan anggun masih aku yang pegang ."

" Kamu itu bukannya anggun tapi centil , nga cuman kamu aja yang naksir pak Bismo bahkan semua wanita di gedung ini semua pengen kafi pacarnya pak Bismo , ganteng , kaya , pinter dan hot ."

" Aku ngebayangin gimana hangatnya kalo dipeluk lengan kekar pak Bismo dan bersandar didadanya yang bidang dan seksi itu ."

" Jangan mimpi ketinggian pak Bismo sudah jadi milik anak Komisaris ."

" Ya ngimpi kan nga ada salahnya ."

Ketiga wanita itu tertawa lepas saling membayangkan menjadi kekasih pria tampan pimpinan mereka .

" Tenang Gis , atur emosi kamu ." Yoori mengelus lengan Gista mencoba menenangkan sahabatnya yang tampak kesal .

" Iya bener , jangan sampai kamu ngelabrak mereka dan jadi pembicaraan dikantor yang pasti akan berdampak buruk dengan karier kamu juga posisi suami kamu ." Melia ikut menambahkan walau sebenarnya dia sangat kesal melebihi kekesalan Gista.

" Lagian issu pertunangan pak Bismo dengan putri pak Komisaris belum tentu benar ." Han Ji Won menengahi .

" Yups kenapa kamu nga cari tau kebenarannya langsung kesuami kamu , biar gimana kamu istri sahnya pak Bismo ."

" Iya bener Gis , apa yang dikatakan Yoori , coba dech kamu tanya sama suami hotmu itu sapa tau ini semua hanya cerita bohong ." Melia menduking saran Yoori sementara Gista hanya mengangguk pelan .

Flashback off

Gista masih betah berdiri dibalkon apartemen mereka bersandar di pagar besi , memandang Han River, Namsan Tower dan Lotte World Tower yang nampak menjulang indah.

Hingga sebuah tangan kekar melingkari perutnya membuat Gista terpekik kaget .

" Ngelamuni apa ? Sampai suami pulang dicuekin ." suara bariton Bismo terdengar ditelinganya .

Bismo meletakkan dagunya di puncak kepala Gista sambil memeluk wanita itu dari belakang dengan erat .

" Emang mas bim udah dari tadi pulang ." Gista mendongakkan wajahnya menghadap Bismo , Bismo tersenyum lalu mendekatkan wajahnya kewajah istrinya , mencium keningnya .

" Baru saja kok ."

Gista mengangguk lalu berbalik menghadap suaminya .

" Mau mandi sekarang ? Atau makan malam dulu mas ."

" Mandi dulu aja ." sahut Bismo sembari berjalan menuju kamar diikuti Gista yang langsung masuk kekamar mandi menyiapakan air hngat buat suami .

Saat dia keluar dari kamar mandi dilihatnya Bismo tampak rebahan di ranjang , jas kerja dan dasinya tergeletak begitu saja disampingnya , kemeja putihnya juga sudah terbuka sbagian kancingnya .

" Mas katanya mau mandi itu sudah aku siapkan ." ucap Gista sembari membangunkan suaminya dengan menepuk pipinya pelan .

Bismo tersenyum lalu bangun , mencium kening dan bibir istrinya sekilas lalu beranjak kekamar mandi.

Setelah menyiapkan baju rumah suaminya , Gista beranjak ke dapur untuk menyiapkan makam malam .

Mereka berdua makan malam dalam suasana hangat karena Gista yang bercerita tentang sahabatnya , sementara Bismo seperti biasa menanggapi dengan senyum tipis dan sesekali terkekeh kecil saat Gista menceritakan kekonyolannya .

Setelah membersihkan peralatan makan Gista menyusul Bismo yang masuk kedalam ruang kerja , aktifitas rutin lainnya menemani suaminya sambil dia sendiri menyelesaikan pekerjaannya , mendiskusikan pekerjaan yang sedang dia selesaikan.

Pukul 10 malam , pasangan itu memutuskan untuk beristirahat , tapi sebelumnya Gista membuat 2 gelas susu coklat untuk mereka .

" Aku denger pak Kang Yoo Jun akan dimutasi ke Singapura ya mas ." Gista mencoba membuka pembicaraan , dilihatnya ekspresi datar wajah suaminya yang meminum susu coklat yang diberikan istrinya hingga habis , lalu menepuk tempat kosong diatas ranjang meminta Gista untuk naik .

"Iya ,pak Kang dipindah menjadi kepala cabang di Singapura dan kebetulan Istrinya kan bekerja di Rumah Sakit Queen Elisabeth Singapura , biar nga LDRan terus ." jawab Bismo sembari menarik Gista kedalam pelukannya .

" Lalu siapa yang menggantikan pak Kang ?."

" Kabarnya putri dari pak Komisaris ."

" Pak Komisaris ? Apa berarti dia saudara angkatnya mas ."

" Bisa dibilang begitu ."

" Apa dia baik dan cantik ?." tanya Gista dengan suara pelan , jujur dia sangat penasaran .

" Cantik ? Mas jawab iya karena dia perempuan , klo baik entahlah karena cara orang mendifinisikan kata baik itu berbeda ." sahut Bismo datar , dia menoleh untuk menatap wajah istrinya yang terlihat sedang memikirkan sesuatu .

Diraihnya pundak Gista dan membawanya kedalam dekapannya .

" Kenapa kamu cemburu ? Bahkan kamu sudah cemburu sebelum bertemu dengan orangnya ." tanya

Love You CubbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang