Gesta sedang merapikan pakaian yang akan mereka bawa berlibur ke Lombok , Bismo menyarankan hanya membawa 1 koper saja dan bawa yang dibutuhkan , karena mereka hanya berlibur bukan mau pindahan.
" klo baju yang lain ditinggal aku khawatir aku akan kehabisan baju ganti ." gumam Gesta sembari memilah baju mana yang mau dia bawa , Bismo yang duduk tenang di sofa sembari memeriksa dokumen dengan laptopnya hanya tersenyum.
"selama masih ada mall yang buka , kamu nga akan telanjang sayang , walau jujur aku lebih senang melihatmu setengah telanjang saat bersamaku ." sahut Bismo santai , Gesta menoleh kearah suaminya lalu mencibir lalu melempar handuk kecil kearah Bismo , Bismo hanya tertawa.
"beli baju baru berarti keluar uang tampa kendali , itu namanya pemborosan suamiku ." Kali ini Gesta berbicara sambil menata keperluan pribadinya juga suaminya dalam 1 koper kecil ." apakah mengajak istri belanja pakaian itu termasuk pemborosan ?." tanya Bismo sembari menutup laptopnya lalu berjalan menuju meja nakas , mengambil dompetnya lalu ikut duduk disebelah Gesta yang bersimpuh didekat ranjang dengan koper besar didepannya dan 1 koper kecil . Diambilnya 2 macam kartu dari dalam dompetnya lalu diletakkannya 2 kartu tersebut diatas tangan Gesta . Gesta hanya memandangnya bingung
"Kenapa ? , apa ini juga termasuk pemborosan saat suami memberi kartu debit dan kredit ke istrinya ?." tanya Bismo sembari tersenyum .
" nga sich , tapi ini terlalu berlebihan mas ." sahut Gesta sembari mengembalikan kartu kredit ketangan Bismo , tetapi dengan memaksa Bismo menolaknya.
" apanya yang berlebihan ? Kartu kredit kadang sangat berguna saat berada dalam kondisi urgent ."
"tapi klo tagihannya bikin kamu pusing jangan marah ke aku ya." sahut Gesta sembari menunjuk hidung suaminya dengan ujung jari telunjuknya . Bismo menarik tangan Gesta kearahnya dan mengangkat pinggang ramping istrinya hingga duduk dipangkuannya .
" Bismo apaan sich , aku bisa duduk sendiri ." pekik Gesta sembari berusaha turun dari pangkuan suaminya , tapi lengan Bismo yang kuat menahannya .
"aku suka memangku istriku ." sahut Bismo sembari memeluk Gesta ." aku nga akan marah jika saldo dikartu debit habis , dan aku juga
nga akan marah jika tagihannya bikin kening berkerut , karena aku senang uangku untuk kamu habiskan , itu artinya aku kerja punya tujuan ." Bismo berkata sembari membelai lembut wajah istrinya .
"oke ,tenang saja aku nga akan seboros itu sampai harus meminta suamiku mengosongkan dompetnya ." Gesta tersenyum lalu mencium pipi suaminya . Bismo tertawa dan balas mencium kening istrinya .Lalu Gesta berdiri , memasukkan 2 kartu dari Bismo kedalam dompetnya
" hemmm klo boleh tau , berapa isi kartu debit ini ?." tanyanya sembari kepalanya diletakkan dibahu Bismo.
Bismo tidak menjawab tapi meraih ponselnya , memasukkan 12 digit angka yang merupakan nomor rekening kartu yang diberikan ke Gesta , lalu memperlihatkan angka yang tertera di laporan M-Banking.
Dan mata Gesta terbelalak nga percaya , untuk kartu debit tertera 9 digit angka yang bisa bikin wanita melompat tinggi karena senangnya . Lalu untuk kartu Kredit dengan limit tertinggi 9 angka juga , sungguh fantastis .Gesta tersenyum dan mencium pipi suaminya dengan berbagai perasaan.
Lalu Gesta beranjak mengambil bajunya lalu pergi kekamar mandi . Sementara Bismo kembali meneruskan pekerjaannya memeriksa dokumen dan melakukan panggilan telp ke Mr Han Sewon .Tak lama Gesta sudah keluar dari kamar mandi dan duduk didepan meja riasnya sembari melakukan rutinitas perawatan kulit yang sederhana , walau hanya menggunakan perawatan biasa namun tak mengurangi kecantikan alami Gesta yang walau tampa bedak pun tetap terlihat menawan.
Bismo pun telah selesai mandi dan ikut duduk di sisi tempat tidur sebelah Gesta , sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk , Gesta meraih handuk dari tangan suaminya , dan perlahan mengeringkan rambut suaminya .
"oh ya mas masih punya hutang janji cerita loh ama aku ." ujar Gesta sembari meletakkan handuk di jemuran handuk dekat pintu balkon lalu mengambil cream pelembab dan mengoleskan ke wajah suaminya dengan perlahan .Sebenarnya Bismo bukan type pria yang doyan dandan , memakai cream pelembab ini pun karna istrinya yang meminta , tapi Bismo hanya mau memakainya jika istrinya yang memakaikannya .
" hemmm janji cerita ?." Bismo berusaha mengingat . Bismo yang sudah duduk diatas bersandar di kepala tempat tidur lalu tersenyum dan meminta Gesta untuk duduk disampingnya .
" maunya mulai dari mana nich ?." tanya Bismo sembari merengkuh tubuh Gesta kedalam pelukannya , dan seperti biasa Gesta dengan senang hati menempatkan kepalanya didada bidang Bismo .
" kalau dari Jakarta ke Yogya jalan kaki jauh nga mas ?." tanya Gesta dengan wajah cemberutnya , membuat Bismo tertawa .
" klo gitu kamu aja yang jalan , mas naik kereta api aja biar cepet ." jawaban Bismo membuat Gesta pengen mencubit suaminya .
"awwwwauu .. Kok mas dicubit sich ." Bismo meringis sembari mengelus pinggangnya yang kena cubit Gesta.
Gesta tertawa senang melihat suaminya meringis kesakitan ."pedes kan mas ,itu baru karet dua loh , belum karet lima ." kata Gesta sembari berusaha melepaskan diri dari cengkraman Bismo .
Tapi Bismo terlalu kuat untuk dihindari dan Gesta masih terkurung dalam pelukan Bismo ." kamu berani mencubit suamimu ya , aku harus memberi hukuman buatmu ." Bismo berkata sembari mengangkat dagu Gesta dan mendaratkan ciuman hangat di bibir Gesta yang ranum dan manis .
Mereka saling menikmati ciuman yang mereka lakukan hingga keduanya hampir kehabisan nafas .Bismo kembali merengkuh Gesta dalam dekapannya , dan mulai bercerita kenapa mereka akhirnya bisa sampai menikah .
Bismo mengambil ponselnya lalu membuka penyimpanan drive , membuka file photo .
" kamu ingat nga ini photo siapa ?." tanya Bismo sembari mengklik photo gadis kecil yang cantik .
Gesta mengeryitkan keningnya , lalu berseru dengan wajah malu .
" itukan aku , kok mas punya photo ini sich ."Bismo mencubit pipi Gesta yang cubby dengan gemes .
" aku pengen punya anak perempuan nanti wajahnya secantik dan se imut ini , pasti menyenangkan sekali ." Bismo berbisik ketelingan Gesta membuat wajah Gesta langsung merona merah .
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You Cubby
RomanceMencintai Kamu..??? Emang Boleh..??? Pertanyaan bodoh yang kadang diperlukan. Perkataan menghibur tentang perjodohan yang membawa mereka pada kenyataan kalo mereka memang tidak benar - benar terpisahkan. Hidup jauh dari negeri sendiri , bertemu d...