12 . akting dadakan

1.7K 125 1
                                    

Dengan kecepatan cahaya, Gesta membersihkan diri dan berdandan secukupnya. Rasanya Seperti sedang ikut lomba adu lari di arena olympiade ,Gesta memilih sebuah gaun berwarna hitam berpotongan sederhana namun berkesan elegan . Menggenakan high heels 5 cm berwarna senada dengan gaunnya aura wajahnya terlihat cantik luar biasa walau make upnya diwajahnya terbilang minimalis dan rambut yang hanya dicempol keatas cukup membuat mata betah untuk berlama-lama memandangnya.

Dret dret dret

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dret dret dret

Ponselnya berbunyi, Sebuah pesan baru masuk berasal dari Bismo .
"SAYA SUDAH DIDEPAN APARTEMEN ANDA. "
Gesta segera merapikan bajunya, meraih tas tangan dan segera berjalan menuju pintu, dia nga mau kena omel Mr Dingin hanya karena membuat dia menunggu. Di depan Lobby apartemennya Gesta melihat Bismo sudah berdiri bersandar di mobilnya. Mengenakan setelan hitam dengan kemeja berwarna putih tampa dasi . Melihat Gesta keluar dari Lobby, Bismo menegakkan badannya, tertegun sejenak melihat penampilan Gesta yang terlihat lebih cantik dari biasanya. Bismo tersenyum tipis lalu berjalan memutar ke bagian kemudi. Gesta sudah hafal dengan kelakuan Bismo yang seperti ini , jangan harap dia akan bersikap romantis walau sekedar membukakan pintu.
Gesta segera masuk kedalam mobil dan duduk dikursi penumpang didepan tampa suara seperti biasa.

Bismo menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang dan mereka tetap membisu selama perjalanan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bismo menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang dan mereka tetap membisu selama perjalanan.
Sekitar 30 menit mereka sampai ditempat tujuan, sebuah hotel mewah yang sangat terkenal sebagai tempat berkumpul para pebisnis multy nasional.

"Bersikaplah biasa, dan jangan terlalu banyak tebar pesona. " Bismo berkata sebelum mereka turun dari mobil.
"Fitnah banget nich cowo , kapan emangnya aku suka tebar pesona , emang dari asalnya aku emang cantik , ya kalian aja para lelaki yg baper klo loat aku. " runtuk Gesta tetep dalam hati aja.
Gesta hanya mengangguk tampa suara. Setelah menyerahkan kunci mobil pada petugas hotel , Bismo membimbing Gesta masuk kedalam hotel menuju tempat jamuan .

Saat mau keluar dari lift tiba - tiba Bismo meraih tangan Gesta dan meletakkan di lengannya, Gesta sedikit terkejut secara refleks mendongak kearah Bismo . Bismo menundukkan kepalanya sembari membisikkan sesuatu ditelinga Gesta.
"daripada nanti anda menjadi marah , saya akan memberitahu, acara makan malam ini tidak saja dihadiri oleh kolega bisnis tapi ada juga teman2 kuliahku , saya malas menjawab banyak pertanyaan terkait masalah pribadi, jadi tolong anda bantu saya. "
Mata Gesta membola mendengar alasan Bismo mengajaknya menghadiri makan malam.
"apakah anda secara tidak langsung meminjam saya untuk berperan menjadi kekasih anda?. " tanya Gesta dengan alis yang terangkat.
"Hmm. " Bismo hanya mengangguk.
"Bagaimana jika kolega anda banyak bertanya?. " tanya Gesta lagi sedikit kesal , dia merasa dibodohi oleh Bismo kali ini.
"jawab apa yang anda bisa jawab dan diam jika anda tak ingin menjawab. " Bismo berkata sembari menoleh ke arah Gesta dan tersenyum kecil saat dilihatnya wajah gadis itu memerah karna kesal dengan kedua pipi yang digembungkan membuat bibir cerrynya mengerucut lucu sungguh sangat menggemaskan .
Pintu lift terbuka dilantai 12 hotel berbintang 5 itu.

Tampa ada kesan kaku Bismo dan Gesta berjalan memasuki tempat acara. Ruangan sudah ramai dengan tamu undangan.
Bismo sibuk bertegur sapa dengan tamu yang hadir, sementara Gesta harus terus memasang wajah penuh senyum dan berdiri setia disisi Bismo seperti pasangan seperti biasanya .

"Wah selamat malam Mr Bismo, saya pikir anda tidak datang. " sapa seorang pria paruh baya dengan sopan disebelahnya berdiri wanita cantik berusia sama menatap Bismo dan Gesta sembari tersenyum.
"Saya akan merasa bersalah sekali jika saya menolak hadir atas undangan Tuan Baekyun. " jawab Bismo sembari menjabat tangan tuan Baekyun beserta istri.
" apakah anda tidak ingin mengenalkan wanita cantik disebelah anda ini. " tanya istri tuan Baekyun.
Bismo tertawa sembari meletakkan tangannya dipundak Gesta.
" ini Gesta seorang sarjana design yang sangat terampil. " Bismo mengenalkan Gesta ke tuan Baekyun dan istri, Gesta tersenyum dan menunduk sopan dihadapan suami istri itu.
"apa nona cantik ini calon nyonya Bismo ." tanya Mr Baekyun menggoda Bismo dengan senyum misterius.
"tunangan saya, bisa dikatakan begitu. " jawab Bismo membuat mata Gesta melebar karna terkejut tidak menyangka Bismo mengatakan hal itu dengan nada yang ringan.

Ingin rasanya Gesta nabok Bismo, kapan mereka saling menyatakan suka tiba-tiba dia mengklaim kalau dirinya adalah miliknya.
"Uhhh kampret nich orang ." runtuk Gesta dalam hati.
"senangnya melihat tuan Bismo yang tampan mendapat istri secantik dan secerdas nona Gesta ," kata Istri Mr Baekyun dengan mata berbinar, " semoga kalian hidup bahagia dan cepat mendapat anak. " kata Nyonya Baekyun lagi sembari tangannya memegang pipi Gesta.
Gesta hanya bisa pasrah dan tersenyum sewajar mungkin tampa bisa protes.

Sepeninggalan Tuan Baekyun, Gesta mencubit pinggang Bismo sekuatnya dan melihat Bismo dengan mata melotot. Bismo menanggapi dengan tatapan tajam, sedikit meringis mengelus pinggangnya . Lalu membuat gerakan yangvmengejutkan
Bismo kali ini mengenggam tangan Gesta dengan mesra mengajaknya berjalan menemui tamu lainnya.

"Hei Bismo, apakah ini nyata ?." tiba - tiba seorang pria berpakaian setelan retro menepuk pundak Bismo.
"Hai Lee, apa kabar. " sahut Bismo.
"Bismo begitu keluar dari pintu gerbang KAIST langsung ditelan bumi, dan malam ini tiba-tiba muncul bersama seorang bidadari cantik. " Song Jong Min rekan kuliah Bismo ikut bergabung.
"kenapa kau selalu beruntung Bismo. " kata Lee joong ki sembari menepuk pundak Bismo dan memandang Gesta dengan penuh minat. Tangannya mencoba menjabat tangan Gesta tetapi langsung ditepis oleh Bismo.
"jangan mencari kesempatan ." kata Bismo lalu meraih pinggang Gesta untuk lebih dekat kedirinya.
"Lalu kapan perayaannya. " tanya Song Jong Min.
"tunggu saja infonya, pasti akan saya kirim keanda. " sahut Bismo.
"oke , saya tunggu hari itu tiba. " Song Jong Ki senang mendengar jawaban Bismo.
Gesta menarik jas Bismo tiba - tiba yang membuat pria itu sedikit menunduk kearah Gesta .
"ada apa?. " tanyanya.
"apakah acara ini tidak menyediakan minum?. " bisik Gesta ditelinga Bismo.
Bismo mengangkat wajahnya lalu berkata sembari tetap merangkul pinggang ramping Gesta.
"ayo cari minum. " bisik Bismo . Bersama dua rekannya Lee Jong Ki dan Song Jong Min, Bismo dan Gesta menempati kursi yang sudah disiapkan untuk makan malam.

Jam 10 malam mereka baru meninggalkan tempat acara setelah bertemu dengan banyak kolega bisnis dan teman2nya semasa kuliah.
"terima kasih. " kata Bismo tiba - tiba memecah kesunyian.
"hah, apa?. " Gesta tergagap karena sedari tadi diam sambil pandangannya keluar jendela.
"terima kasih sudah berakting tadi. " Bismo melanjutkan tampa menoleh ke arah Gesta pandangannya fokus kearah jalan.
"semestinya saya dapat penghargaan setelah ini, karena akting saya gelar jomblo seumur hidup nga jatuh keanda. " jawab Gesta masih kesal karena selama hampir 3 jam yang lalu Bismo memperlakukannya seperti kekasihnya sementara hubungan mereka tak semanis itu.
Bismo tertawa dan menoleh sebentar kearah Gesta .
"penghargaan apa yang anda inginkan ? ," tanya Bismo sembari memajukan wajahnya kearah Gesta, Gesta kaget dengan sikap Bismo yang tiba-tiba . " Atau anda beneran ingin jadi kekasih saya?. " pertanyaan yang membuat wajah Gesta terasa panas dan Gesta bisa memastikan wajahnya saat ini pasti merona merah.
"jangan terlalu ge er. " Gesta menjawab sembari melotot dan mengalihkan wajah Bismo dengan tangannya . Bismo hanya tertawa.

Dan mereka pun sampai di depan lobby apartemen Gesta, menurunkan gadis itu tampa ikut turun dari mobil.
"anda tidak perlu mengantar saya , lebih baik anda segera pulang dan istirahat. " kata Gesta sembari melepas safety belt dan membuka pintu mobil perlahan.
Bismo tak menjawab, menjalankan mobilnya setelah Gesta masuk kedalam apartemen bersama pasangan suami istri penghuni apartemen itu. Malam ini perasaannya begitu senang , serasa berkurang beban dipundaknya.

Ya selama diacara dinner tadi, Gesta banyak membantu dia, terutama menjawab pertanyaan dari kolega juga teman-temannya soal status mereka. Walau jawaban Gesta tak selalu lewat kata tapi kadang diperlihatkan dengan sikap mesra yang tidak berlebihan. Membuat teman-temannya percaya kalau sekarang Bismo sudah memiliki tunangan jadi nga ada alasan buat temannya untuk gencar menjodohkan Bismo dengan anak, adik atau rekan mereka.

*****
Akting yang sangat sempurna
Siapa pun akan percaya jika mereka adalah pasangan yang sebenarnya..

Perlakuan Bismo yang hangat dan penuh perhatian sempat membuat Gesta baper, karena sangat berbeda180 derajat dari biasanya.

Apa mereka akan semakin dekat atau malah semakin jauh..
Tunggu aja di chapter berikutnya
Oh ya gambaran wajah tokoh utama pengennya penulis wajah Gesta itu sama seperti Zhao Lu Si sementara Bismo seperti Li Xian .
Cocok aja kan mereka..

Jangan lupa vote dan komen ya untuk koreksi saya..






Love You CubbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang