11. alkohol vs juice

1.6K 114 1
                                    

" Ta, kamu kira ini pub kafe coffenya Hyung So Jin , pake minta juice ." kata Melia sembari melebarkan matanya dan mulut yang mengerucut karena kesel. Taemin yang berjalan disebelah Gesta hanya tertawa.
"emang menu juice nga dijual disini?. " Gesta malah balik nanya dengan tampang begonya. 

Gesta emang kamu selama ini tinggal dimana sich?? 
Atau kamu tinggalnya di gua yang paling gelap ya.. Dari kehidupan sosial tampa ponsel dan internet sampe sinyal internet udah nyampe 5G yang namanya pub bukanlah kafe.

"kamu ini kadang noraknya, kelewat pinter akhirnya jadi bego , masa sarjana S2 malah sekarang udah mulai tahap Ph.D nga pernah nongki di pub. " tanya Melia masih sebel.
Sementara Gesta cuman nyengir sembari menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.
"nich sekalian kamu cari teh es ato teh jeruk disitu. " Melia menyodorkan daftar menu ke Gesta ,dan Gesta akhirnya meminta Taemin untuk memesankan minumannya yang non akohol ,  karna Gesta nga paham minuman apa aja yang tertulis didaftar menu itu . Daripada salah pilih dan dia berakhir tepar mending cari aman aja.

"Lah buat apa minum klo akhirnya jadi mabok , kan sayang dibeli mahal tapi nga  dinikmati  ." Gesta masih bertahan dengan pendapatnya.
Melia hanya mendengus sedikit kesal dengan kepolosan sahabatnya ini.
"ya udahlah terserah kamu aja,  yang penting kamu tetap disini nemenin aku. " kata Melia akhirnya,  sembari duduk di kursi dekat meja bartender,  Gesta yang nga begitu tau tentang pub hanya mengekor dibelakang saja.

Duduk disofa , Gesta mengambil posisi ujung kanan yang deket sama arah panggung kecil. Disaat Gesta lagi asik memperhatikan dekorasi pub yang didominasi warna hitam dan merah dengan rak berisi botol minuman beralkohol.
"Hei,  sorry telat ada urusan sedikit. " suara seorang wanita terdengar diantara mereka.  Gesta yang lagi asik bengong, Melia yang asik ngobrol dengan Taemin langsung menoleh.
Tampak didepannya duduk seorang wanita berwajah bule yang cantik dengan penampilan yang elegan.
" Hei saya Kelly jurubicara Great Jewelery. " Kelly berkata sembari mengulurkan tangannya,  Melia,  Taemin dan Gesta secara bergantian menjabat tangan Kelly. 

Ternyata Kelly tidak datang sendiri dia bersama seorang pria berwajah negara matador, ketika pria tersebut memperkenalkan diri, seketika Gesta mencoba mengingat pernah bertemu dimana dengan pria ini. Tapi Gesta nga berhasil mengingat karena memang setengah hati. 

Seorang waitres datang menyuguhkan pesanan mereka, 3  gelas minuman khas pub dan 2 Gelas Mojito .  Taemin mengambil 1  gelas mojito untuk Gesta dan 1 untuk dirinya sendiri .
"wine di pub ini sangat terkenal, mengapa anda tak mencobanya?. " tanya Damesh teman Kelly kepada Gesta sembari mengangkat gelasnya yang berisi wine.
" mungkin lain kali,  untuk saat ini saya ingin minuman segar yang dingin karna sedang haus. " jawab Gesta dengan senyum tipis,  dan matanya kembali dialihkan ke arah Melia yang sedang berbicara dengan Kelly dengan serius. Topik pembicaraan nga jauh dari profesi mereka.  Gesta mulai merasa bosan karna nga bisa ikutan baradu argument dalam topik obrolan mereka.  Diam - diam tampa Gesta Ketahui Damesh selalu mencoba mencuri pandang kearahnya. Entah apa yang dipikirkan Pria Bule matador itu.

Tepat pukul 5 sore mereka menyelesikan pertemuan . Mereka berjalan bersama menuju tempat parkir,  Gesta berjalan disebelah Taemin yang sedang ngobrol dengan Damesh.

Dret dret dret
Gesta mengambil ponselnya didalam tas karena dirasakannya ponselnya berdering. Dilayar ponsel muncuk Id pemanggil "Cool Face" julukan Gesta untuk Bismo. Gesta menggeser tombol hijau diponselnya dengan alis naik.
"Hallo. "
Terdengar suara bariton diujung telephone dengan intonasi seperti biasa , tampa bertanya langsung memberi intruksi yang membuat Gesta hampir melempar Ponselnya.
"Gesta , temani saya makan malam dengan Klien,bersiaplah pukul 7 malam ini saya jemput diapartemenmu. "
"Heh. " hanya itu yang keluar dari mulut Gesta, karena sambungan telphone telah diputus tampa memberi kesempatan Gesta mengatakan Iya atau Tidak.
"Boss geblek, enak aja perintah sana sini tampa nanya dulu aku punya waktu atau tidak. " Gesta ngedumel dalam hati .
"ada apa?. " Taemin memperhatikan wajah Gesta yang terlihat kesal .
" Biasa Boss Besar memberi perintah on time. " dengus Gesta disambut Tawa dari Taemin.
"Rupanya Boss sangat terkesan denganmu ." kata Taeimin disela tawanya, " Nikmatilah teman dan semangat. " lanjut Taeimin sembari menepuk pundak Gesta.
Gesta hanya mendengus, tapi permintaan Boss besar seperti sebuah keputusan absolud .
Dan akhirnya Gesta meminta Taeimin menambah kecepatan mobil untuk bisa sampai dirumahnya sebelum pukul 7 malam.

                          *****



Love You CubbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang