" Gesta tolong dampingi tuan Bismo saat presentasi dengan dinas lingkungan hidup dan perumahan terkait proyek hunian hijau ya. " perintah tuan Kim Song Min pagi itu disaat Gesta baru menyandar punggungnya dikursi kerjanya yang empuk.
"saya pak? ". Gesta menunjuk dirinya sendiri seakan nga percaya.
"iya kamu, karna kamu yang mendesign proyek ini, kalau saya yang bicara nanti nga bisa mendetail ." tuan Kim menjelaskan secara singkat."tolong bahan presentasi disiapkan sebaik mungkin, jam 2 siang harus sudah siap di lobby. "
"tapi pak , Pakaian saya nga mendukung untuk pertemuan resmi. " gesta masih berusaha menghindar untuk menghadiri acara bersama Bismo.
" kenapa dengan pakaianmu?, " tanya tuan Kim sembari memperhatikan gesta dari kepala hingga kaki . Tuan Kim hanya tersenyum , gadis ini biar dipakaikan karung goni ditubuhnya juga masih terlihat cantik. Apalagi sekarang Gesta celana jeans putih yang dipadu dengan blus merah muda pucat berkerah rompal dengan denim lengan terompet di ikat pita warna senada , sepatu sneakers warna putih menyempurnakan tampilan kasualnya.Yah Gesta memang hampir tidak pernah mengenakan high heels , terlalu ribet baginya, klo pun harus menggunakan dia akan memilih highheels dengan tinggi 5 cm saja lebih dari itu dia akan lebih memilih nyeker dari pada memikirkan berjalan dengan menggunakan highheels.
"selama kamu berpakaian sopan nga ada masalah buat pak Bismo atau saya, lagian ini bukan acara formal kok, ini hanya rapat biasa saja, jadi nga usah terlalu ribet dengan kostum , oke. " akhirnya tuan Kim Song Min menjawab keraguan Gesta .
" Baik Mr Kim. " sahut Gesta sembari menunduk hormat.Tepat pukul 1.45 siang, Gesta sudah siap dilobby gedung GRC lengkap dengan peralatan tempurnya, tas ransel berisi laptop, buku catatan, peralatan gambar manual dan peralatan pribadinya tak lupa tabung kertas gambar yang selalu tergantung dipundaknya .
Jika dilihat dari jauh Gesta tampak seperti mahasiswa yang sedang melakukan praktek masih tetap imut diusianya yang ke 23 tahun.
"sudah siap smua. " tanya Mr Kim saat keluar dari lift dan menemukan Gesta yang sedang duduk di lobby.
" sudah Mr ." sahut Gesta sembari berdiri dari duduknya.Dan mengikuti langkah Tuan Kim menuju tempat parkir mobil. Sesampainya di tempat parkir Bismo baru keluar dari Lift menuju ke maybach hitamnya.
" Oh Sehun dan Mi Rae ikut dengan saya , " perintah Mr Kim kepada 2 orang asistennya , " Dan kamu Gesta bisa ikut Mr Bismo ."
Gesta bagai di sengat listrik mendengar pengaturan Mr Kim , mata indahnya membulat karena kaget." Mr Kim , apa nona kang tidak ikut rapat?, " tanya Gesta saat dirinya masih bediri disebelah Tuan Kim dengan suara pelan .
"Nona Kang menunggu kita disana. " sahut Mr Kim sama pelannya.
"Kenapa masih berbisik cepat masuk mobil, saya tidak suka membuat klien menunggu terlalu lama. " tiba-tiba suara baritone yang dingin menyentakkan mereka.Segera Mr Kim mendorong Gesta untuk menuju ke mobil Bismo sementara dia pergi ke mobilnya sendiri dengan senyum misterius. Gesta memperhatiankan senyum itu tapi nga sempat memikirkannya karena melihat wajah kesal Bismo yang sudah duduk dibelakang kemudi .
Sejenak Gesta ragu untuk masuk, namun akhirnya dirinya menempatkan diri dikursi penumpang disamping kemudi.
"Jangan lupa pasang safety beltnya, ini bukan motor ." kata Bismo sembari menghidupkan mesin mobilnya. Gesta menuruti tampa suara walau hati kecilnya berkata,
" ya iyalah boss, klo naik motor juga harus diiket pake safetybelt trus gimana mengemudikannya, beneran sengklek nich boss , kali abis makan jangkrik nich orang,nga jelas banget. "
Obrolan Gesta dengan Suara hatinya menimbulkan senyum tipis dibibirnya yang cerry.Tiga puluh menit sepanjang perjalanan begitu sunyi tak ada obrolan apalagi senda gurau. Pria disebelahnya benar - benar dingin , Gesta mengutukin dirinya yang menerima begitu saja pengaturan dari Mr Kim, kenapa juga sich dia yang harus ikut Boss, sementara ada Oh Segun yang lebih pas untuk menemani.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You Cubby
RomanceMencintai Kamu..??? Emang Boleh..??? Pertanyaan bodoh yang kadang diperlukan. Perkataan menghibur tentang perjodohan yang membawa mereka pada kenyataan kalo mereka memang tidak benar - benar terpisahkan. Hidup jauh dari negeri sendiri , bertemu d...