32 . Kumpul Keluarga

1.4K 92 0
                                    

Liburan 3 hari di Lombok usai sudah , dan kini pasangan muda itu beralih menuju bandara denpasar bali untuk memenuhi undangan orangtua Bismo .

" kok kamu yang jemput ?." tanya Bismo begitu dekat kearah pria muda berwajah oriental yang sedang berdiri didekat pintu keluar .

Pria muda itu memeluk Bismo lalu meraih koper ditangan Bismo .
Pria muda itu bernama Batara adik Bismo yang menetap di Bali .

"nga ada yang ikhlas mau jemput kakak , mereka smua juga barusan tiba ." sahut Batara , pandangannya lalu beralih ke Gesta yang berdiri di sebelah Bismo .

" oh ini kak Gesta , maaf waktu acara kemarin saya nga bisa hadir , kenalkan saya Batara adik Suamimu ." kata Batara sembari mengulurkan tangannya dan disambut oleh Gesta .

" iya nga apa kan sekarang juga udah ketemu ." sahut Gesta , dibalas dengan anggukan Batara .

" kok lama , praya - denpasar kan cuman 1 jam penerbangan ." omel Batara adik Bismo yang memang tinggal di Bali , lalu berjalan ke mobil diikuti Bismo dan Gesta .

" cuman telat 15 menit ngomelnya udah nyampe jakarta ." sahut Bismo sembari memasukkan koper dan tasnya ke bagasi , lalu membuka pintu penumpang untuk Gesta .

" loe mau duduk dibelakang ? Emang gue sopir loe ?." tanya Batara sewot saat dilihatnya Bismo yang akan duduk dibelakang .

"bukannya kamu menjemputku untuk jadi sopir ?." sahut Bismo cuek , Batara semakin sewot .

Bismo menggelengkan kepala , menutup pintu penumpang dan membuka pintu depan dan duduk disebelah Batara .

Batara tersenyum penuh kemenangan , Gesta yang menyaksikan dua kakak beradik itu berdebat hanya tersenyum.

" kakak balik lagi kekorea ?." tanya Batara kepada Bismo yang sedang fokus dengan ponselnya .

" iya ." sahut Bismo singkat sembari menyimpan ponselnya dikantong jaketnya.

Ditolehnya kebelakang tampak Gesta menyandarkan kepalanya di sandaran kursi sembari fokus dengan ponselnya .

" kenapa nga balik ke indonesia aja sich kak , jadi bisa ngelola usaha papa ." kata Batara lagi .

" males , kan udah ada kamu ama Wibisena yang urus ." sahut Bismo sembari memperhatikan jalanan didepannya .

" Wibi tugasnya ngurus usaha yang dijakarta , itu pun masih sering kewalahan ." jawab Batara sembari membelokkan mobilnya di kawasan hunian mewah , tampak villa - villa indah berjajar saling berhadapan .

" nantilah dipikirkan lagi ." sahut Bismo ketika mobil sudah masuk kedalam pekarangan sebuah Villa yang luas .

" keliatannya udah rame ." kata Bismo ketika melihat jajaran mobil yang terparkir dipekarangan maupun garasi .

" iya adik mama dan papa yang di surabaya , bandung dan jakarta sudah pada datang ." jawab Batara sembari membantu Bismo membawakan kopernya , sementara Bismo menggandeng tangan Gesta memimpinnya masuk ke Villa orangtuanya .

" aisss penganten baru akhirnya datang juga ." sapa seorang gadis muda berpakaian casual sembari mendekati Gesta , gadis itu tersenyum sembari mengulurkan tangannya .
" kenalkan saya Angela , saya adik sepupu Bismo ." kata Angela sembari memamerkan senyum manisnya .

" saya Gesta , senang bertemu dengan anda Angela ." sahut Gesta sembari tersenyum .

" maaf ya , acara kemarin saya nga bisa datang karena ada pemotretan di australia , lagian kalian buat acara mendadak sekali ." kata Angela lagi .

" tidak apa- apa toch sekarang kita ketemu disini ." sahut Gesta sembari menepuk pundak Angela .

"sayang kita sapa dulu para panatua , daripada nanti kita dapat kuliah umum ." tiba - tiba Bismo datang dan melingkarkan lengannya dipinggang ramping Gesta . Gesta menoleh lalu mengangguk .

"isahh bisakah kalian nga menampilkan kemesraan seperti ini dihadapan jomblo cantik seperti diriku ?." goda Angela membuat wakah Gesta memerah karna malu.
" baiklah ntar kita lanjut lagi ya kak ngobrolnya ." Angela berkata sembari beranjak pergi , sementara Gesta hanya mengangguk .

Bismo lalu membawa istrinya keruang keluarga yang cukup besar , disana sudah pada berkumpul keluarga besar suaminya yang memang pada saat mereka menikah nga semua bisa datang .

Nyonya Fang mama mertuanya langsung berdiri menyambut Gesta dan Bismo dengan pelukan hangat .

Lalu satu persatu Bismo dan Gesta menyalami semua yang ada diruangan besar itu .

" Bismo karena kamu sudah datang , maka seperti tradisi dikeluarga besar kita , kamu juga istrimu harus menjalankan tradisi keluarga penghormatan kepada leluhur dan prosesi pernikahan adat kita ." suara tegas elder Fang mengakhiri kegiatan perkenalan yang dilakukan Bismo dan Gesta .

" iya kek ." jawab Bismo dengan sopan lalu mengajak Gesta duduk berdampingam dengan orangtuanya .

****

Love You CubbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang