"Ragamu di pelukanku, tapi pikiranmu berkelana pada gadis lain. Ini toxic, tapi aku suka."
***
Pukul setengah lima, Alin dan Sadam baru saja tiba di dermaga. Sore ini cuaca tampak tak bersahabat. Tidak ada sinar matahari. Mungkin sebentar lagi akan turun hujan.
"Setelah ini mau kemana lagi?" Tanya Sadam.
"Hmm... pulang?" Alin kembali melanjutkan ucapannya. "Gue belum pernah ngerasain kehujanan di dermaga."
"Sama."
"Mau coba?"
Sadam mengangguk.
"Oke. Kita tunggu sampai hujannya turun ya. Pasti seru." Ujar Alin semangat.
Ponsel Sadam kini bergetar. Awalnya ia tak menghiraukan hal itu, dan menggandeng tangan Alin untuk berjalan menuju jembatan.
Namun ponselnya kembali bergetar, menandakan ada pesan masuk di sana.
Sadam akhirnya merogoh ponselnya. Pandangannya kini fokus membaca pesan dari seseorang.
Sontak, Sadam melepas tautan tangannya pada Alin.
"Kenapa?" Tanya Alin kaget saat melihat reaksi Sadam.
"Gue lupa ada janji sama Naumi. Kita balik sekarang."
Alin terdiam. Bahkan saat Sadam berjalan di depannya, Alin masih tetap berada di posisi yang sama.
Alin menoleh ke belakang. Jarak Sadam sudah menjauh sekarang. Mengingat Naumi, ternyata mampu membuat Sadam lupa akan segalanya.
***
Moment hujan di sore hari itu langka. Belum tentu di hujan sore berikutnya ia dan Sadam masih bersama. Tapi tak masalah. Alin bisa menikmatinya sendiri.
Begitu membuka pintu rumah, Alin merasa heran sebab pintunya tak terbuka. Ternyata pintu itu memang tidak terkunci, dan Alin malah membukanya dengan kunci.
Tepat setelah pintu terbuka, Alin kaget saat mendapati seseorang yang kini berdiri di depan pintu.
"Bang Cakra!" Alin sontak memeluk pria itu. Pria di hadapannya saat ini memang benar Cakra.
Cakra terlihat lebih kurus dari saat terakhir mereka bertemu.
Saking rindunya, Alin bahkan tak berniat sedikitpun untuk melepas pelukan mereka.
"Ganti baju dulu, abis itu kita makan bareng. Abang baru kelar masak."
Alin menggeleng. "Nanti kalau aku lepas, abang malah pergi lagi."
"Abang gak akan kemana-mana."
"Janji?"
"Iya."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
SEKAT (COMPLETED)
Teen FictionDinding berguna untuk membatasi beberapa ruangan dalam sebuah bangunan yang kokoh. Dinding adalah sekat di antara ruangan satu dengan lainnya. Sebuah ruangan tak akan diberi dinding jika lingkupnya masih sama. Sama halnya seperti sebuah hubungan. Se...