Satu hari sudah berlalu, artinya dua hari lagi Tania bersama kedua sahabatnya sudah akan masuk pesantren, dan jika mengingat kejadian saat di rumah sakit kemarin, rasanya Tania ingin menghilang dari bumi karena kedua sahabatnya yang telah membuatnya kehilangan harga dirinya.
Kini Tania sedang duduk di samping ranjang sambil berusaha menghafal surah Al Kahfi yang di perintahkan Papanya sambil memandangi koleksi novel-novel yang ada di rak khusus, ia berpikir apakah jika nanti sudah masuk pesantren nanti ia sudah tidak bisa membaca dan berhalu dengan cowo fiksinya lagi.
"Papa jahat banget sih masa di cuma di kasih waktu 3 hari, kan surah Al Kahfi ayatnya panjang-panjang," gerutu Tania dalam hatinya.
Tania mulai menghafal kembali dengan di awali taawudz, karena sebenarnya ia sudah hafal setengah, hanya saja belum lancar.
"'Audzubillahi minasyaithonirrojim."
"Bismillahirrahmanirrahim."
"al-hamdu lillaahillaziii angzala 'alaa 'abdihil-kitaaba wa lam yaj'al lahuu 'iwaja."
"qoyyimal liyungziro ba-sang syadiidam mil ladun-hu wa yubasysyirol-mu-miniinallaziina ya'maluunash-shoolihaati anna lahum ajron hasanaa."
Tania terus berusaha menghafal, saat ayat pertama masih aman, ia terus fokus dan mengingat ayat-ayat yang sudah di hafal.
"maakisiina fiihi abadaa.""wa yungzirollaziina qooluttakhozallohu waladaa."
"maa lahum bihii min 'ilmiw wa laa li-aabaaa-ihim, kaburot kalimatang takhruju min afwaahihim, iy yaquuluuna illaa kazibaa."
"fa la'allaka baakhi'un nafsaka 'alaaa aasaarihim il lam yu-minuu bihaazal-hadiisi asafaa."
"innaa ja'alnaa maa 'alal-ardhi ziinatal lahaa linabluwahum ayyuhum ahsanu 'amalaa."
"wa huwal-'aziizul-ghofuur."
"allazii kholaqo sab'a samaawaating thibaaqoo, maa taroo fii kholqir-rohmaani ming tafaawut, farji'il-bashoro hal taroo ming futhuur."
"Eh la kok malah nyasar ke Al Mulk sih."
Merasa ada yang salah,
Tania memberhentikan bacaannya dan mengoreksi."Oke gue ulang."
"innaa ja'alnaa maa 'alal-ardhi ziinatal lahaa linabluwahum ayyuhum ahsanu 'amalaa."
" Wa Inna lajaa'iluuna fii maa razaqtana-
"Aduhh ko malah jadi gini sihh."
Tania sangat kesal karena sudah berusaha mengulang ayatnya tapi malah membaca doa mau makan.
"AAAAAA susah bangettt ini gue harus ngapain otak gue biar bisa kerja dikit."
frustasi Tania sambil meremas boneka Barbie yang ada di sampingnya sampai rambutnya rontok semua."Kenapa sih pas ngafalin lagu aja sambil merem gue langsung hafal, tapi pas di suruh hafalan gini sampe gue kayang nggak bisa-bisa, kebanyakan dosa keknya gue deh."
Tania terus berbicara sendiri karena sudah lelah menghafal tapi tidak hafal-hafal, tapi ia tidak menyerah sampai situ, karena jika dia tidak bisa setor tepat waktu maka pasti motor kesayangannya akan menjadi sasaran.
"Gak, gue nggak boleh nyerah gitu aja gue harus hafal, " tekad Tania dan masih berusaha mengingat kembali ayatnya.
"wa innaa lajaa'iluuna maa 'alaihaa sho'iidang juruzaa."
"Nahh ini baru bener, otak gue nyangkut dimana dulu sih, oke deh lanjut."
"am hasibta anna ash-haabal-kahfi war-roqiimi kaanuu min aayaatinaa 'ajabaa."
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR YANG TAK TERDUGA [TERBIT]
RandomMengisahkan seorang gadis bar bar dan pecicilan yang jatuh cinta dengan seorang anak kyai yang kelakuannya sangat bertolak belakang denganya. Tapi setiap hari gadis ini hanya mendapatkan penolakan, hingga akhirnya sadar dan memilih untuk mengejar ci...