2.sekolah

41.6K 1.8K 34
                                    

Sekitar pukul 06:30, Tania berangkat ke sekolahnya dengan menaiki motor kesayangannya yang diberi nama Melly itu.
Sebenarnya jarak antara rumah dan sekolahnya itu tidak terlalu jauh, tapi memang dasarnya Tania itu anti olahraga dan selain bisa menghemat waktu dia juga bisa jajan dulu.

SMA LENTERA BANGSA, tempat Tania menuntut ilmu.
Sebenarnya kadang juga Tania tidak niat belajar, tapi hanya ingin main dengan teman-temannya dan pastinya agar dapat uang jajan. tapi meskipun begitu Tania adalah anak yang pintar walaupun otaknya agak geser, setiap tahun ia selalu mendapat peringkat pertama, dan tidak jarang juga Tania menjuarai bermacam-macam olimpiade apalagi matematika.
Jika matematika adalah pelajaran yang paling di musuhi oleh siswa seluruh dunia, tapi tidak dengan Tania, bahkan teman-temannya mengatakan dia adalah pawangnya matematika.

"YUHUUU BESTIIIIQUUU," teriak Tania dari parkiran dengan suara toa nya dan membuat orang-orang di sekitarnya sampai menoleh.

"Berisik anjirr, tenggorokan lo kagak sakit apa Tan teriak-teriak gitu?" heran sahabat Tania yang bernama Nafisah itu.

Tania punya 2 besti Sholehot,
namanya Nafisah aramoana biasa di panggil Nafis, dan satunya lagi namanya Nana Olivia atau biasa di panggil Nana.

"Mwehehe udah biasa kayak ngga tau aja lo fis," jawab Tania cengengesan.

"Tumben lo berangkat pagi biasanya langganan telat," heran Nana sebab memang Tania itu langganan telat, jadi jurus andalannya jika tidak memanjat pagar ya menyogok satpam.

"Iya, lagi dapet hidayah ngga tau deh besok-besok," jawab Tania.

"Yaudah ayo mending ke kelas aja yuk kaki gue udah kesemutan nih."

Nana lalu berjalan dulu paling depan dengan di ekori mereka berdua.

"Halah baru kesemutan belum pincang lebay lo Na," balas Nafisah ketus.

"Berantem Mulu kalian tuh pengeng nih telinga gue."

karena tidak mau ada drama-dramaan, mereka berdua pun mengikuti Nana.

Sepanjang perjalanan menuju kelas, terdengar bisikan-bisikan dari siswa-siswi SMA lentera bangsa. karena memang mereka bertiga itu primadona sekolah. selain cantik, mereka bertiga itu juga circle sultan, cool anti drama dan prestasi mereka tidak di ragukan lagi.

"Eh ada calon mantunya emak gue nih."

"Gue yang kanan."

"Gue yang tengah."

"Kalo gue dapat si mulut mercon juga ikhlas lahir batin."

Kira-kira seperti itulah bisikan yang terdengar oleh mereka bertiga, sampai tiba di kelas 12ipa1.

"Eh ada calon istri gue nih," ucap
Seorang siswa laki-laki bertubuh besar dengan memakai kacamata bulat datang menghampiri mereka bertiga.

"Beli itik di rumah buk Tutik
Selamat pagi neng Tania yang cantik," Ucap laki-laki bernama Denta itu dengan pantun khasnya.

Denta adalah laki-laki yang memburoni Tania sejak kelas 10, jadi selama hampir 3 tahun denta selalu mengejar Tania.
Tapi Tania sama sekali tidak menggubris, bahkan setiap hari Denta selalu di tolak mentah-mentah.

"Aduh pagi-pagi udah liat sarang dosa aja gue," balas Tania dengan wajah yang tidak bersahabat.

"Bukan sarang dosa Tan tapi sarang tawon," timpal Nana.

"Ngerusak mood pagi gue aja manusia yang satu ini," tambah Nafisah.

"Eh kalian Sekate-Kate banget ngatain gue sarang dosa, gini-gini juga gue anak kebangganya papi ya, lihat aja setelah gue lulus gue bakal nerusin perusahan punya mami papi." cerocos Denta yang tidak terima.

TAKDIR YANG TAK TERDUGA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang