42.sepertiga malam bersamamu

37.2K 1.6K 59
                                    

"Ini adalah sepertiga malam terindah di hidupku, dengan perempuanku yang berada di pangkuanku,
sekarang rasanya duniaku tidak ku butuhkan lagi."

Imam Airuz Bilfaqhi.

Sekitar pukul tiga dini hari, seorang laki-laki terbangun dari tidurnya yang semalaman memeluk perempuan yang sudah halal menjadi istrinya. Gus imam menetralkan penglihatannya dulu dan mengumpulkan nyawanya.

Saat itu menoleh ke samping, dan sebuah senyuman muncul di bibirnya melihat Tania memeluknya begitu erat, bahkan kaki Tania berada di atas kakinya.

"Sayang...bangun, ayo tahajud."

"Cintanya imam...ayo bangun, sayang..."

Tak ada jawaban dari Tania, bahkan istrinya itu malah semakin nyaman dalam tidurnya.

Namun Gus imam tidak menyerah, sebab sebelum menikah Tania sudah bilang jika nanti susah di bangunkan.

"Baik sayang, saya akan membangunkan dengan cara saya sendiri."

Gus imam akhirnya menciumi seluruh wajah Tania kecuali bibir, dan menguyel-nguyel pipi chubbynya.

Cup cup cup.

"Eughhh..." Lenguh Tania yang merasa terganggu.

Perlahan, Tania membuka matanya, dan yang pertamakali dilihat adalah wajah suaminya yang begitu dekat dengannya, bahkan dapat mendengar deru nafasnya.

"Gus, jangan siram saya ya," Katanya dan membuat Gus imam bingung.

"Maksud kamu apa, sayang?"

"Saya pikir kalo Gus susah bangunin saya, Gusnya bakal nyiram saya," papar Tania dengan wajah melasnya.

Mendengar itu Gus imam mencubit pelan pipinya gemas.

"Ya Allah sayang, kamu dapat pikirnya itu darimana hm?"

"Dengar ya cintaku, saat saya mengucap ijab qobul, saya sudah berjanji untuk membimbingmu tanpa kekerasan dan keterpaksaan, karena Allah itu menciptakan tulang rusuk perempuan itu secara bengkok, dan tugas saya adalah meluruskannya secara pelan-pelan. jadi jika seandainya saya sampai menyiram kamu atau membentak kamu, sama saja saya telah mempermainkan janji saya di hadapan Allah saat ijab qobul saat itu."

Tania begitu kagum dengan suaminya ini, sampai matanya malu rasanya menatap Gus imam, tak pernah menduga jika perempuan sepertinya akan mendapatkan suami yang nyaris sempurna.

"Udah ya, saya tidak akan pernah menyakiti kamu, Wallahi melihat air matamu saja saya tidak sanggup, sayang."

Setelah itu Gus imam mengajak Tania untuk sholat tahajud bersama.

"Yuk sayang. setelah sholat kita nikmati sepertiga malam kita."

Tania menurut tanpa bersuara lalu beranjak. Namun Gus imam tiba-tiba mencium pipinya dan langsung berlari.

Cup.

"Ihhhhh, Guss!"

Setelah ada sedikit adegan uwuw, sepasang suami istri itu sekarang sudah berdiri di atas sajadah.

"Sudah siap, sayang?"

"Udah."

Gus imam mulai mengucap takbir. untuk tahajud kali ini sengaja ia membaca surah Ar Rahman, namun hanya sampai ayat 13 saja agar tahajud nya semakin nikmat.

"Assalamualaikum warahmatullah."

"Assalamualaikum warahmatullah."

Selesai salam, Gus imam memimpin zikir, doa, dan juga sholawat. namun tidak terlalu panjang sebab tau jika istrinya masih mengantuk. setelah selesai, Gus imam menghadap Tania, dan benar saja, mata Tania bagian bawah berwarna hitam seperti panda.

TAKDIR YANG TAK TERDUGA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang