25.sahabat lama

21.6K 1.2K 16
                                    

Dari bab ini konflik besar akan di mulai

Happy reading 🥰

Setelah ashar, sore ini para santri sedang melakukan kerja bakti membersihkan pesantren.

Tania dkk sudah mendapatkan tugas masing -masing, Tania kebagian memotong rumput tanaman, dan ada Fiza juga yang ikut bersamanya. Sedangkan Nana, Nisa, dan Defita menyapu halaman, dan Nafisah mengubur sampah serta para santri lainnya juga ikut mengerjakan.

"Ikan kekek Mak iloi iloi."

"Ikan gelama Mak ilai ilai."

Tania bersenandung kecil sembari melakukan aktivitasnya.

"AWWW!"

Suara meongan Sobi yang Tania ajak juga karena takut membuat masalah lagi, pasalnya kemarin Sobi habis mencakar wajah pak Wisnu sampai ia pun ikut terkena hukuman.

"Tan, si Sobi berantakin sapuan gue nih," teriak Nana karena Sobi berlari kesana kemari sampai sampah yang sudah di kumpulkan berserakan lagi.

"Sob diem, nanti Umi nikahin kamu ya."

Fiza yang mendengar Tania pun terkekeh, memang ada saja kelakuan randomnya itu.

"Za, habis udah selesai kan?" Tanya Tania melirik Fiza karena tanaman yang ia potong sudah hampir selesai.

"Udah kok, tinggal yang ini doang soalnya tanaman lain masih pada rapi semua aku lihat."

Tania hanya beroh saja dan melanjutkan memotongnya.

"Aduh capek banget," terdengar suara satu orang santri.

Tania dan Fiza melirik ke suara, dan terlihat Azizah sedang terlihat lelah karena memacul, karena kasihan, Tania dan Fiza menghampiri Azizah dan ingin membantu.

"Zah, Lo kenapa?" Tanya Tania.

"Ih Tan, udah lihat lagi capek malah nanya lagi."

"Basa basi dong Za."

Azizah yang menyadari keberadaan mereka pun menoleh.

"Eh Ning Fiza, Tania. ini aku capek banget macul, kata mbak Amel di suruh reboisasi juga dan baru dapet 3 lubang."

Tania dan Fiza mengangguk paham.

"Yaudah biar gue aja yang macul sini,
lo istirahat dulu aja."

"Aku yang nanam," sahut Fiza

Dengan agak sungkan, Azizah memberikan alat pacul kepada Tania dan sebuah sarung tangan plastik untuk Fiza,
dan ia duduk sebentar.

Tania melepas sandalnya,
lalu melingkis lengan gamisnya dan mulai memacul, sementara Fiza berjongkok dan mulai menanam.

JLAK JLAK JLAK .

Tania memacul dengan sangat mahir dan membuat semua orang yang ada di sana tercengang dengan energi yang di milikinya.

"Wahh gilaa, Tania itu titisan apa sih."

TAKDIR YANG TAK TERDUGA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang