41.malam pertama

39.5K 1.8K 90
                                    


Dari luar, tepatnya di ruang tamu yang baru saja dilangsungkan akad nikah, semua orang tengah panik sendiri karena Gus imam dan Tania yang tiba-tiba menghilang.

Abah, Papa, Zaki, dan Gus Hafiz berpencar mencari keduanya di luar rumah dan di sekitar komplek, sedangkan Fiza dan yang lainnya mencari di seluruh sudut rumah itu. dan kini di ruang tamu tersisa Bunda dan Umma.

"Ya Allah, mereka kemana ya?" Gumam Bunda dengan wajah panik.

"Tenang Bu Dira, kita cari dulu, siapa tau mereka ingin lebih dekat lagi," balas umma yang menenangkan.

Tak berselang lama, Papa dan yang lainnya pun kembali, namun mereka tidak bersama Gus imam dan Tania. Bunda dan Umma yang melihat mereka kembali pun segera menanyakan.

"Gimana, apa mereka sudah ketemu?" tanya Umma.

Namun respon semuanya hanya menggeleng.

lalu dari atas Fiza dan yang lainnya pun kembali, dan masih tetap sama, Gus imam dan Tania tidak bersama mereka.

"Maaf umma, Tante, kita belum nemuin Gus imam sama Tania," ujar Nafisah sedih.

Bunda menghela nafas panjang .entah dimana keberadaan anak dan menantunya saat ini.

"Maaf Tante, tadi pas kita keliling rumah dan kebetulan kita lewat kamar Tania, kayaknya dikunci dari dalam," kata Fara memberitahu.

Mendengar itu, mereka seperti yakin jika keduanya berada di dalam kamar.

"Mungkin adek sama imam di kamar kali, mending kita langsung cek aja." ajak Zaki.

Semuanya menyetujui. dan tanpa lama-lama lagi mereka langsung ke kamar Tania untuk memastikan.

"Sebentar, saya ambilkan kunci cadangan dulu." dengan cepat Bunda mengambil kunci cadangan dan segera kembali.

Krek.

Pintu kamar Tania sudah terbuka. dan alangkah terkejutnya mereka semua melihat keduanya sedang sangat nyaman tidur berdua di sofa, dengan Gus imam yang berada di pangkuan Tania, sedangkan Tania memegangi kening Gus imam.

"Astaghfirullahadzim, imam, Tania," pekik Umma yang begitu kesal dengan anaknya itu. bisa-bisanya mereka membuat panik semua orang dan sedang nyaman tidur berdua, dan bahkan keduuanya masih memakai baju pengantin.

Bukan hanya umma yang kesal, namun yang lain juga tak kalah kaget.

Tania, yang merasa mendengar suara pun perlahan membuka matanya, dan melihat suaminya yang masih nyenyak tidur di pangkuannya.

"Loh kok? kalian disini?" Heran Tania ketika keluarga dan teman-temannya sudah berkumpul di kamarnya.

"Gus bangun, Gus." Tania menepuk-nepuk pipi Gus imam lalu Gus imam pun ikut terbangun, dan keduanya langsung berdiri menghampiri yang ada disana, dengan Gus imam yang tetap menggenggam tangan Tania.

Dan seperti maling yang tertangkap basah, kini wajah keduanya menjadi pucat basi.

"Kalian ini bener-bener ya! kita kelimpungan nyari kemana-mana lo, tapi malah anget-angetan disini," kesal Zaki.

Tania menunduk malu. sungguh suaminya benar-benar membuatnya kehilangan harga diri.

"Maaf, tadi Gus imam yang ngajak saya, jadi saya nurut aja."

Sekarang wajah mereka bukan kesal lagi, tapi malah berubah menjadi salah tingkah sendiri melihat kelakuan pengantin baru itu.

"Pasti Abang yang nyulik kamu ya, Tan." Gus Hafiz menatap Abangnya.

Gus imam dan Tania tak bergeming sedikitpun.

"Owalah, mungkin imam nya nggak sabar kali, makanya sampe nyulik istrinya, padahal acaranya belum selesai," lanjut Papa yang mengundang gelak tawa.

TAKDIR YANG TAK TERDUGA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang