19.Oppa pesantren

22.3K 1.4K 29
                                    

Yee up lagi

Jangan lupa vote dan komen terimakasih

Happy reading 🥰


Gus imam baru saja menerima telpon dari teman-teman masa SMA nya bahwa mereka akan berkunjung ke pesantren hari ini.

Dan ia ingin akan memberitahu Umma dan Abahnya untuk minta tolong untuk menyambut teman-temanya yang akan datang nanti.

Umma saat ini sedang berada di ruang tamu sedang menyiapkan bekal untuk Fiza.

"Umma, shobahul Khoir," sapa Gus imam.

Umma menoleh. "shobahul nur, masyaallah Sholehnya Umma."

Gus imam tersenyum manis, karena setiap di puji Ummanya Gus imam menganggap itu adalah hal yang sangat istimewa, apalagi jika nanti di puji istri.

"Umma, imam cuma mau ngasih tau kalo nanti sekitar ba'da Zuhur ada temen-temen SMA imam yang mau berkunjung sama Zaki juga, jadi boleh imam minta tolong untuk menyambut mereka?"

Umma tertegun dengan putranya yang selalu menggunakan kalimat minta tolong.
Padahal kan dengan orang tuanya sendiri, itulah sifat Gus imam selalu bertawadhu.

"Iya Lee. nanti Umma bikinin makanan yang banyak ya Mbak-Mbak ndalem."

Gus imam tersenyum senang. "Syukron Umma."

"Wa iyyaka Sholehnya Umma."

Gus imam melihat sebuah kotak di tangan Umma dan baunya sangat menggoda.

"Umma, itu apa?"

"Oh,'ini nasi goreng mata kerbau bekal buat adikmu."

Wajah Gus imam langsung berbinar, ingin sekali ia mencoba sedikit.

"Umma, imam mau nyobain dikit aja boleh ya," mohon gus imam.

"Ini punya adikmu,'Lee, nanti kalo ngamuk gimana?"

"Tinggal Umma buatin lagi, ya-ya Umma."

Gus imam sambil menggoyang-nggoyangkan tangan Umma seperti anak kecil.

Umma akhirnya menuruti kemauan putranya karena melihat wajah Gus imam seperti ini sangat lucu dengan bibir yang di tarik kebawah dan mata yang di kedip-kedipkan.

"Ya Allah Lee, kalo adikmu lihat pasti kamu udah di ketawain, yaudah nih makan sebelum adikmu keluar."

"Suapin."

Sungguh Umma tidak percaya ini adalah putra sulungnya, jika di luar ia begitu dingin sampai di juluki kulkas seribu pintu, namun jika di rumah seperti bayi besar.

"Yaudah nih aaaa."

Gus imam menerima suapan dari Umma dengan senang hati, tidak lama kemudian terdengar suara langkah kaki dan suara nyanyian.

"Aku seorang kapiten."

"Mempunyai pedang panjang."

"Kalo berjalan Prok Prok Prok."

"Aku seorang kapiten."

Terlihat Abah dan Fiza sedang bersenandung. dengan Fiza yang berada di gendongan belakang Abahnya dan sedang bertepuk tangan.

"Assalamualaikum semua," sapa Fiza.

"Waalaikumsalam, masyaallah kalian pagi-pagi udah semangat banget nih."

"Udah gede masih minta gendong," ejek Gus imam pada adiknya.

"Udah gede masih minta di suapin cuakss," balas Fiza tak mau kalah.

TAKDIR YANG TAK TERDUGA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang