Sebelum baca aku minta tolong kalian buat vote sama komen ya terimakasih
Happy reading 🥰
Sebelum berangkat mengajar, hari ini Gus imam menyempatkan diri untuk membaca buku-buku sejarah islam untuk mengisi waktu luangnya, karena sedari kemarin ia merasa tidak fokus dan banyak melamun semenjak Tania terus mengganggunya.
Suara langkah kaki Umma mendekati ruang tamu dan melihat putranya yang sedang duduk di sofa membuatnya heran, karena biasanya Gus imam baru akan keluar kamar jika sudah waktunya berangkat mengajar.
"Loh Lee, tumben kamu udah duluan, biasanya nunggu di panggil adikmu dulu baru keluar kamar," heran Umma.
"Iya Umma, soalnya lagi bosen makanya baca-baca dulu sebelum berangkat, masih ada waktu juga."
Umma mengangguk. lalu duduk di kursi depan Gus imam sambil memperhatikan putranya.
Tidak berselang lama, Abah dan Fiza datang dan langsung bergabung bersama Umma dan Gus imam sekalian berpamitan karena Fiza akan berangkat sekolah di antar oleh Abah.
Mereka melakukan urusannya masing-masing, tapi mata Fiza tertuju kepada Abangnya yang melamun dan hanya menatap buku yang ada di tangannya.
"Bang, jangan ngelamun nanti kesambet, kasihan tuh bukunya di anggurin." Fiza menegur Abangnya dan membuat lamunan Gus imam buyar.
"Lagi mikirin apa sih Bang?"
"Bukan apa-apa," jawabnya singkat.
Fiza, Abah, dan Umma pun heran dengan Gus imam yang dari kemarin lebih banyak melamun. biasanya ia selalu ribut dengan adiknya.
Umma menatap putranya dan merasa sepertinya ada sesuatu yang di sembunyikan.
"Lee, bener lo kata adikmu dari kemarin Umma lihat kamu kayak nggak fokus gitu, kenapa toh ada masalah?"
Gus imam menggeleng. ia bingung harus berkata apa.
"Jangan bohong dari kami Lee, nanti Umma marah lho, ayo jujur kamu kenapa."
Jika Ummanya sudah berkata seperti itu maka Gus imam tidak bisa mengelak lagi, jadi ia akan menceritakan.
"Umma, Abah kalian tau Tania kan?santriwati baru di sini yang pernah imam temui dulu dan juga yang pernah menolong Umma?"
"What! Abang ketemu sama cewe itu?kapan?dimana? terus kok bisa ada hubungannya sama Umma sih? gimana ceritanya kok bisa?" tanya Fiza yang berbicara tanpa jeda.
Gus imam menghembuskan nafas perlahan mendengar ocehan adiknya. "kalo mau tau dengerin dan diam."
Fiza terdiam dan memilih mendengar cerita dari Abangnya.
"Iya Lee kenapa sama anaknya pak Faris?" Tanya Abah.
Gus imam menghela nafas sejenak. dan menceritakan semuanya tanpa ada yang tertinggal.
Tapi reaksi Umma dan Abah malah di luar dugaan Gus imam.
"Ahahah yang bener Lee? ya Allah Tania itu emang lucu ya, Umma dulu waktu ketemu dia juga ngerasa kalo anaknya itu humble, humoris, sama ceria gitu."
"Nggak apa-apa Lee, kamu nikmatin aja ulahnya selagi tidak melewati batas, barangkali memang Tania suka sama kamu dan kalian berjodoh," ucap Abah.
Gus imam memalingkan wajahnya. ia pikir orang tuanya akan memberi saran, tapi ternyata malah berpihak pada Tania.
Fiza yang mendengar cerita dari Abangnya masih nge lag karena belum paham.
"Ehh bentar-bentar. ini Fiza belum bisa paham, coba jelasin secara detail, singkat, padat. dan jelas." Fiza menggaruk tengkuknya yang tak gatal karena ia masih belum paham.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR YANG TAK TERDUGA [TERBIT]
RandomMengisahkan seorang gadis bar bar dan pecicilan yang jatuh cinta dengan seorang anak kyai yang kelakuannya sangat bertolak belakang denganya. Tapi setiap hari gadis ini hanya mendapatkan penolakan, hingga akhirnya sadar dan memilih untuk mengejar ci...