21.jalur langit

22.2K 1.3K 27
                                    

"Aku lebih menyukai sholat hajat dari pada sholat istikharah,karena kamu adalah keinginanku bukan pilihanku."

Tania Shaqueenna Azzahra.

Setelah di tolak cintanya oleh Gus imam kemarin, Tania bertekad menggunakan jalur langit untuk meluluhkan hati laki-laki itu. kemarin juga sudah di ajari oleh Nisa dan Defita cara memelet halal.

Sekitar pukul setengah tiga dini hari, Tania bangun dan berniat untuk sholat tahajud sendiri dulu sebelum berjamaah, ia memang sudah merencanakan ini, bahkan semalam, setelah selesai mengikuti kajian habis isya ia langsung tidur agar bisa bangun lebih awal.

"Eughh, gue masih ngantuk banget," gumam Tania dengan mata yang masih terpejam.

"Tapi gue harus bisa ngelawan ngantuk, kan gue pengen meluluhkan Gus imam."

Tania memaksakan diri untuk bangun. dan melihat teman-temannya masih tertidur pulas, karena tidak mau mengganggu tidur mereka, jadi ia bersiap-siap sendiri dan sebisa mungkin tidak mengeluarkan suara.

Tania mulai memakai mukena dan berjalan keluar kamar, namun keadaan di luar sangat gelap dan sangat sepi, karena ini belum waktunya para santri untuk tahajud.

"Buset, gelap banget, bisa-bisa gue di sangka kuntilanak nih."

Karena tau mau ambil pusing, Tania pun mengambil senter dan memberanikan diri untuk ke masjid walaupun sendirian.

Sesampainya di masjid, Tania langsung mengambil air wudhu dan segera masuk sebelum ada orang yang melihatnya.

Ia memulai sholatnya dengan sangat khusyuk di bandingkan seperti Sholat biasanya.

"Assalamualaikum warahmatullah."

Setelah salam, Tania mengeluarkan sebuah kertas berisi doa dan zikir khusus yang di berikan Nisa kemarin, karena Tania malas menghafal, jadi ia tulis saja, itupun dengan uring-uringan karena tulisan arabnya jelek.

"Bismillahirrahmanirrahim."

"Allahumma inni as aluka bi Habibati adhamatika wabisatwati jalaalika antaj'ala mahabbatii fii qalbi (imam airuz bilfaqhi)
Wa'an tulqil mawaddata wahamabata fii qalbihi wa aththofhu alayya bi fadlika yaa kariim."

"Astaghfirullahadzim 100x."

"Allahumma sholii 'ala sayyidina Muhammad wa 'ala ali sayyidina Muhammad 100x."

Tania mengikuti doa dan zikir yang ia tulis di buku, walaupun tidak tau artinya tapi ia nikmati saja, dan setelah itu Tania berdoa menggunakan bahasa Indonesia versinya sendiri.

"cape juga ya, udahlah sampe sini dulu, sekarang gue doa pake bahasa Indonesia aja."

Tania mengangkat kembali tangannya, memejamkan matanya untuk menghayati doa yang akan di ucapkan.

"Ya Allah ya Tuhanku, saat ini saya sedang mencintai salah satu hambamu yang begitu sempurna di mataku, dan untuk mendapatkanya begitu sulit karena perumpaan kami seperti Fir'aun dan Asiyah, tapi di sini saya yang jadi Fir'aunnya. tapi walau begitu jadikanlah ia jodohku ya Allah, saya mohon, jika kami nggak berjodoh maka tolong usahakan ya Allah, kali ini saya maksa dikit, dikit doang kok ya Allah, sungguh, melihatnya saja sudah membuatku sangat senang, apalagi jika saya menjadi pendampingnya, ah rasanya saya tidak bisa ber word-word lagi, gitu aja ya Allah doa saya, tolong jadikan dia jodohku, aamiin."

TAKDIR YANG TAK TERDUGA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang