Kira kira ada yang nungguin aku up nggak ya
Hehe canda Alhamdulillah bisa up lagi
Aku minta bantuan kalian ya buat vote sama komenOke happy reading 🥰
Jam sudah menunjukkan pukul tiga dini hari, defita dan Nisa yang sekamar dengan Tania, Nana juga Nafisah sudah bangun untuk siap-siap melaksanakan sholat tahajud, tapi ketiga manusia itu masih sangat nyenyak di atas kasur.
"Tania, Nana, Nafisah, ayo bangun sholat tahajud." Defita membangun mereka bertiga dengan sedikit berteriak.
Tania yang merasa tidurnya terusik perlahan membuka matanya dan menetralkan penglihatannya dulu.
"Hoammmm, kenapa sih kalian bangunin kita tengah melem gini."
"Eh tengah malem kata kamu, ini udah jam 3, ayo siap-siap tahajud nanti kalo telat di suruh bersihin kandang sapi." Nisa langsung memakai mukenanya untuk siap-siap ke masjid.
"What? nggak salah nih sholat jam segini? kalo gue jam 5 baru subuh terus kalo libur sekolah lanjut tidur lagi."
Nisa dan Defita hanya menggelengkan kepala. sepertinya harus extra sabar menghadapi ketiga teman barunya itu.
"Udah Tan, sekarang kamu bangunin Nana sama Nafisah, kita tunggu sambil siap-siap." Defita terus menggugupi agar tidak telat.
Lalu Tania beranjak dari tempat tidurnya untuk membangunkan kedua sahabatnya sambil berjalan sempoyongan seperti orang mabuk.
"WOYYY AHLI SURGA AYO PADA BANGUN!" Tania berteriak dengan suara toa nya membuat kedua sahabatnya itu terkejut setengah sadar, begitu juga dengan Defita dan Nisa yang reflek beristighfar.
"Anjirrr, lo mau bangunin orang apa manggil pemadam kebakaran sih Tan," protes Nafisah yang baru bangun.
"Tau bangunin manusia kayak bangunin mayat, lama-lama gue sumpel mulut lo," lanjut Nana.
"Udah nggak usah kebanyakan bacot, buruan siap-siap tahajud, untung masih gue bangunin kalo nggak pasti kalian masih tidur sampe kiamat."
Nana dan Nafisah beranjak dari tempat tidur untuk mengambil mukena dan siap-siap ke masjid.
"Kalo udah siap semua ayo langsung ke masjid," ujar Defita.
"Eh bentar-bentar woyy, mukena gue kok nggak ada ya? kalian dulu aja sana nanti gue nyusul."
"Yakin lo mau di tinggalin?" Tanya Nana memastikan.
"Ckk, iyaaa udah duluan aja gue nggak bakal kesasar kali, nanti kalo udah di masjid gue langsung cari kalian."
Mereka berempat pergi ke masjid lebih dulu dan meninggalkan Tania sendirian di kamar.
Di kamar, Tania terus mondar-mandir karena masih mencari mukenanya yang belum ketemu.
"Buset ini gue yang lupa atau emang ketinggalan sih."
Tania terus membongkar lemarinya dan berharap mukenanya segera ketemu agar ia tidak di suruh membersihkan kandang sapi.
"Nahhh, akhirnya ketemu juga, huh kenapa nggak dari tadi aja sih."
Lalu ia memakai mukenanya dan segera menyusul ke empat temannya dengan berlari, karena sebenarnya ia juga belum tau letak masjidnya.
👻👻👻
Setelah berlari dari kamar sampai masjid, Tania langsung ke kamar mandi karena sialnya ia lupa untuk wudhu dulu.
"Aduh, ini yang mana ya kamar mandinya? kalo gue salah masuk kan bisa jatoh harga diri gue."
Tania celingukan karena ia tidak tau letak kamar mandi khusus santri putri, jadi ia asal masuk saja ketika melihat kamar mandi yang sepi.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR YANG TAK TERDUGA [TERBIT]
RandomMengisahkan seorang gadis bar bar dan pecicilan yang jatuh cinta dengan seorang anak kyai yang kelakuannya sangat bertolak belakang denganya. Tapi setiap hari gadis ini hanya mendapatkan penolakan, hingga akhirnya sadar dan memilih untuk mengejar ci...