26. Sisi Lain

195 28 8
                                    

Jennie mengetukkan jemari ke meja, menimbulkan bunyi seirama yang lancar namun cukup mengganggu fokus Taehyung. Si sulung Kim berdecak, ia melayangkan tatapan tajam yang dibalas senyuman manis oleh Jennie.

"Akhirnya kau melihat ke arahku juga" ujar si yeoja Kim.

"Aku tidak ingin ribut, lebih baik kau pergi dari sini segera" sahut Taehyung.

"Never" Jennie menggeleng.

"Pergi dari sini" desis Taehyung.

"Tidak" Jennie menyandarkan punggung ke kursi dan bersikedap tangan.

"Kau--"

"Why? Kau mau memarahiku? Ayo marahi aku, seharusnya aku yang marah karena kau menikah tanpa memberitahu aku!" Sela Jennie.

"Kau fikir kau siapa mengatakan aku harus memberitahukan-mu ketika aku akan menikah?" Sarkas Taehyung.

"I'm your girlfriend!" Jennie mendelik.

"Girlfriend? In your dream! Aku tak pernah merasa punya kekasih, apalagi seorang yeoja tak jelas sepertimu" Taehyung berujar datar, Jennie mengepalkan tangan.

"Keterlaluan kau, Taehyung!" Kesalnya.

"Cepat pergi atau aku akan menyeretmu keluar"

"Kau akan menyesal!" Jennie berseru seraya menunjuk ke sang direktur.

Si yeoja beranjak pergi dari sana, Taehyung menghela nafas dan melirik ke ruangan sebelah dimana Seohyun berada. Seutas senyuman hadir di bibir si sulung Kim, ia meraih ponsel dan mengirim sebuah pesan membuat Seohyun yang tengah fokus pada layar monitor kini memegang ponselnya.

Mrs. Kim Seohyun

Jangan terlalu fokus
Kau terlihat semakin cantik

Alis Taehyung terangkat ketika Seohyun menoleh padanya, Seohyun merotasikan mata dan membalas pesan Taehyung.

Jangan menggangguku

Kenapa aku tak boleh mengganggu
istriku sendiri?
Kau sangat sibuk hm?

Pekerjaanku banyak!
Berhenti merecoki-ku

Allright
Fighting, wifey

Taehyung terkekeh, Seohyun mendelikkan mata dan tak membalas pesan terakhir darinya namun tak apa. Taehyung tersenyum kecil. Ia harus bisa merubah sikap mulai sekarang, jangan sampai ia kembali menyakiti Seohyun. Taehyung tak mau sang istri ataupun calon anaknya kenapa-napa, Taehyung menghela nafas menatap Seohyun untuk beberapa saat sebelum fokus dengan berkas miliknya.

🖤🖤🖤

Ceklek!

Kai melangkah masuk ke ruang rawat Sehun namun ia tak melihat si penghuni ruangan di atas bankar, Kai jadi khawatir.

"Kai"

Secepat angin Kai menoleh, ia menemukan Sehun berdiri tegak di depan pintu toilet yang memang tersedia di dalam ruang inap tersebut. Kai melihat si sahabat dari atas kepala hingga ujung kaki, Sehun terlihat segar dan baik-baik saja.

"Are you okay?" Kai bertanya.

"More than okay, aku siap bergerak kembali" jawab Sehun menarik sudut bibir.

"Jangan dulu, Hun, kau baru pulih. Aku tak mau ambil resiko jika tulangmu retak atau patah lagi, bersabarlah" Kai berujar pelan, sarat akan rasa cemas.

"I can't wait anymore, Kai, si brengsek itu telah menikahi gadis-ku! Aku tak bisa diam saja!" Sehun mendesis, Kai mengangguk.

Two Side [On Going-Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang