40. I'm Sorry

180 23 5
                                    

Taehyung menginjakkan kaki ke markas utama dan disana telah berkumpul semua anggota-nya termasuk Jungkook juga Joshua.

"Kau bawa apa yang kuminta, Kim Jungkook?" Tanya si sulung Kim.

"As you wish" Jungkook mengambil kotak khusus berisi permintaan Taehyung dari bawah meja.

Taehyung membuka kotak itu dan semua yang ada disana kompak memasang ekspresi jijik, lihatlah darah dan mata yang terbuka tersebut. Bau darahnya pun mulai tak enak di indera penciuman, Taehyung menarik sudut bibir dan mengeluarkan pemantik dari saku lalu memainkannya.

"Dimana boneka si bajingan ini?" Taehyung bertanya tanpa menoleh.

"Ada di ruang bawah tanah, kau mau aku bawa dia kemari? Atau bagaimana?" Joshua menjawab.

"Bawa ini, ayo temui si bedebah kecil itu dan berikan kepala sahabat tercintanya agar dia senang" Taehyung menyeringai.

Chanyeol dan Minho kembali menutup kotak dan membawanya bersama, Taehyung, Jungkook serta Joshua melangkah menuju ke ruang bawah tanah yang memang terletak di bawah markas utama. Disana ada Kai, kaki juga tangannya terikat besi dan terkurung dalam jeruji beralaskan lantai yang dingin. Sudah 4 hari Kai disana, tak diberi makan juga minum sama sekali hingga penampilannya menjadi sangat berantakan. Ia kelaparan.

"Hai, sobat" sapa Taehyung.

Kai menoleh, sorot matanya memancarkan emosi yang sangat besar pada si sulung Kim. Taehyung tersenyum simpul dan menyuruh Minho-Chanyeol untuk meletakkan kotak itu tak jauh dari depan jeruji, keduanya membuka kotak itu hingga Kai dapat melihat isinya dan manik coklat gelap Kai membulat seketika.

"BAJINGAN!! KAU MEMBUNUH SEHUN!! KEPARAT KAU KIM TAEHYUNG!!"

Seruan Kai menggema dan membuat telinga semua manusia yang ada di sana berdengung, Jungkook berdecak kesal ke arahnya. Taehyung melipat tangan di depan dada, wajah yang tampan itu menampilkan ekspresi datar nan dingin.

"Sahabat-mu itu telah membunuh calon penerusku, dia juga membuat istriku terluka!" Taehyung mendesis tajam.

"You are bastard!" Umpat Kai.

"You too, buddy" Taehyung tersenyum sinis.

"Lepaskan aku!" Seru Kai.

"In your dream, Mr. Loser" sambar Jungkook dengan raut dingin sekaligus kesal.

Kai menggeram namun tak bisa melakukan apapun, Taehyung menarik sudut bibir membentuk senyuman jahat. Ia berjongkok, menatap lurus Kai yang kini melayangkan tatapan penuh dendam pada si sulung Kim.

"Kau akan menyusulnya, nanti" ujar Taehyung, begitu pelan sarat akan nada serius membuat sekujur tubuh Kai meremang.

"Don't play with me, you know me nothing, little kid. Kau ikut si bajingan ini karena kau sahabatnya, bukan? Kau mengusik keluarga kecil-ku dan membuat aku kehilangan calon anak-ku serta membuat istriku terluka! You can't run from me, you'll pay it. Membusuklah kau, bajingan!"

Taehyung bangkit, ia menendang kotak berisi kepala Sehun hingga berguling dan berhenti tepat di depan jeruji. Kai menekan kedua bibir, ia ingin menangis melihat kepala sang sahabat. Namun Kai tahu, ia sangat tahu Taehyung sejak lama dan Sehun terlalu berani mengusik si gila ini hingga ia pun turut dalam rencana. Kai tak menyesal tetapi ia menyayangkan akhir hidup Sehun juga dirinya sendiri, si sulung Kim berlalu dari sana disusul Minho juga Joshua dan Jungkook meninggalkan Kai yang terdiam memandangi potongan kepala Sehun dengan perasaan kacau.

🖤🖤🖤

Kyuhyun mengetukkan jemari panjang miliknya di atas meja kerja menimbulkan bunyi se-irama yang cukup mengganggu namun tak membuatnya menghentikan kegiatan tersebut, otak pintar Kyuhyun berputar memikirkan apa yang harus ia lakukan. Menuruti permintaan Yoona dengan jaminan akan menjadi oppa sesungguhnya dari si nona Im atau justru menolak yang akan membuatnya semakin dibenci oleh si adik angkat.

Two Side [On Going-Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang