2. Makan Siang

251 42 8
                                    

Sejak awal pertemuan Seohyun dengan pria bernama lengkap Kim Taehyung, tak pernah dia menyangka kalau si sulung Kim itu adalah seorang laki-laki yang kurang ajar. Beruntung-nya Seohyun tak selalu menuruti apa yang dia pinta, dasar tak punya akal. Bisa-bisanya Seohyun tak tahu kalau teman dekat-nya yaitu Irene adalah salah satu gadis yang pernah menjadi mainan Taehyung, ingin sekali Seohyun menenggelamkan pria gila itu ke palung mariana.

Saat ini Irene ada di ruang kerja Seohyun, ia mendengar tentang kabar miring akan pernikahan sang teman dengan si brengsek Kim Taehyung dan segera datang menemui untuk mendapatkan kejelasan detail. Seohyun dengan wajah nelangsa mengangguk membenarkan kabar yang tengah menjadi pembicaraan masyarakat. Ya bagaimana tidak jadi pembicaraan jika yang akan menikah adalah putra sulung keluarga ternama?

Berita pernikahan mereka tersebar di media, seperti majalah, surat kabar hingga masuk dalam saluran televisi. Seohyun ingin menghilang dari bumi rasanya, Irene terkekeh melihat raut merana si teman namun jujur Irene tak dapat membantu sama sekali. Itu bukan ranah-nya, Irene hanya bisa memberikan semangat untuk Seohyun semoga bisa tahan dan sabar akan kehidupan-nya setelah menikah dengan si gila Taehyung.

"Tapi Hyun, aku bingung kenapa Taehyung tiba-tiba ingin menikahi-mu.. tidakkah itu aneh?" Irene berujar dengan wajah bingung.

"Apa yang kau katakan? Dia memang aneh sejak awal! Tidak mengherankan jika otak-nya itu berjalan hanya sepanjang ujung kuku saja" sungut Seohyun.

"Bukan itu maksud-ku Hyun, just think.. dia itu tak suka hubungan yang serius, dia hanya ingin bermain-main dan jika dia berniat untuk menikahi-mu itu artinya ada sesuatu dibalik ini semua"

Seohyun tampak berpikir, ucapan Irene ada benar-nya dan kemungkinan besar Taehyung tengah merencanakan sesuatu. Sial. Apa yang dia rencanakan dibalik pernikahan ini? Apa Taehyung ingin menyiksa atau membuat Seohyun menderita setelah menjadi istrinya nanti? Memikirkan itu membuat Seohyun mengepalkan tangan. Brengsek.

Brak!

Irene terlonjak ketika Seohyun memukul meja kerja-nya, si nona Seo menghela nafas kasar dan menyandarkan punggung ke kursi. Irene menggeleng perlahan mencoba paham apa yang Seohyun rasakan, pasti sangat sulit untuk menerima semua ini begitu saja. Jika saja yang melamar adalah laki-laki lain mungkin Seohyun tak akan se-frustasi ini, namun ini adalah Kim Taehyung. Si gila Kim, si playboy misterius yang tak pernah mau serius.

"Hyun, ku-ingatkan padamu sekali lagi.. berhati-hatilah, dia bukan namja sembarangan dan aku khawatir kau akan diperlakukan buruk olehnya" Irene menampakkan wajah cemas.

"Sure, don't worry Irene, aku tidak akan diam jika dia memperlakukan aku dengan buruk! Akan kubalas dia" sahut Seohyun.

"Stay safe, Hyun" gumam Irene.

"I will, thank you Rene" Seohyun tersenyum.

🖤🖤🖤

Taehyung melangkahkan kaki panjang-nya memasuki halaman sebuah rumah, dia datang seorang diri untuk bertamu. Penghuni rumah yang melihat kedatangan si sulung Kim segera bangkit dari duduk, menampilkan raut sumringah namun tak membuat Taehyung ikut menampilkan raut yang sama.

"Apa dia ada dirumah?" Taehyung bertanya.

"Maaf tuan muda, dia belum pulang" jawab namja paruh baya itu. Taehyung menghela nafas, bukankah seharusnya dia ke kantor saja tadi? Namja paruh baya di depannya bersuara membuat Taehyung menaikkan alis.

"Tuan muda bisa menunggu sebentar, biar saya hubungi dia untuk segera pulang"

"Tidak, tidak perlu" Taehyung menggeleng.

"Aku pergi" Taehyung berbalik menjauh.

Si namja paruh baya berdecak, Taehyung memang sangat datar dan dingin membuatnya kesal namun biar bagaimanapun laki-laki tampan itu akan menjadi bagian dari keluarga juga setelah ia menikahi keponakannya. Dan, impian-nya untuk dapat memiliki harta milik keluarga Kim semakin besar. Dilain sisi, Taehyung mengemudikan mobil mewah itu dengan kecepatan standar menuju ke sebuah gedung perkantoran.

Two Side [On Going-Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang