23. Apa Dia..?

156 28 3
                                    

Cklek!

Taehyung menoleh ke arah pintu kamar, Seohyun masuk tanpa mengatakan apapun dan melangkah ke kamar mandi usai meraih handuk juga pakaian dari lemari. Selang beberapa menit kemudian Seohyun keluar dari kamar mandi dengan baju tidurnya.

"Seohyun" Taehyung memanggil.

"Mwo?" Seohyun menaikkan alis, ia menatap Taehyung sekilas dari pantulan cermin rias.

"Darimana saja kau?" Tanya Taehyung.

"Bukan urusan-mu" jawab Seohyun mengabaikan ekspresi si suami yang mulai kesal.

"I'm asking you" gumam Taehyung dengan suara rendah.

"I don't want to answer it" Seohyun menyahut santai, ia sibuk menyisir rambut panjangnya. Taehyung beranjak mendekati Seohyun, si istri meliriknya sekilas dan kembali menyibukkan diri dengan kegiatannya.

Sret

Tangan besar Taehyung meraih sisi wajah Seohyun, membuatnya mengadah ke atas dan ia menundukkan kepala menarik sudut bibir membentuk senyuman miring.

"What do you want?" Seohyun memicing tak suka.

"Kenapa kau mengabaikanku, hm?" Bisik Taehyung menurunkan wajah, mengecup kening dan pucuk hidung si istri.

"Kenapa aku harus perduli?" Seohyun menaikkan alis.

"Such a bad little kitten" kekeh Taehyung menahan dagu Seohyun, ia cium bilah ranum sang istri.

"Lepaskan" Seohyun menepis tangan Taehyung dari wajahnya dan beranjak.

Sret

Seohyun mendelik ketika Taehyung meraih pinggang rampingnya dan merapatkan tubuh keduanya, bibir si namja Kim menampilkan sebuah seringai. Seohyun berdecak.

"Let me go, mr. Kim" desisnya.

"After this, mrs. Kim" sahut Taehyung.

Grep!

"Taehyung!" Seohyun menjerit kaget ketika Taehyung menggendongnya, ia membaringkan si istri ke ranjang.

"Jangan abaikan aku, rasanya tak menyenangkan jika aku tak berinteraksi dengan istriku sendiri" bisik Taehyung mengukung Seohyun di bawahnya.

"Perduli apa kau? Bukankah kau ingin aku sengsara? Kenapa kau bersikap sok manis seperti ini? Apa rencana-mu?" Seohyun berujar sinis.

Ucapan itu menampar Taehyung dengan sangat keras, seolah menyadarkan dirinya bahwa ia memang pada awalnya menikahi Seohyun hanya untuk sebuah dendam. Taehyung menghela nafas, ia menatap lekat Seohyun yang melayangkan sorot datar nan tajam.

"Lupakan itu, aku tidak ingin mengingatnya lagi" gumam Taehyung.

"So funny, jika kau tak ingin mengingatnya maka ceraikan aku! Kau menikah untuk sebuah dendam, jadi lepaskan ikatan resmi ini maka aku tak akan mengingatkan-mu akan dendam-mu itu" Seohyun tersenyum remeh.

"Sampai mati sekalipun aku tak akan menceraikan-mu, Seohyun" sahut si sulung Kim.

"Kenapa? Masih ingin melanjutkan dendam?"

"Tidak, aku--"

"Menjauh dariku!" Desis Seohyun memotong ucapan Taehyung.

"Seohyun!" Taehyung menatap datar istrinya itu.

"What?!" Seohyun melotot tak senang.

"Jangan pernah bahas itu lagi!" Taehyung menekan ucapannya. Seohyun tertawa geli.

"Sampai aku mati nanti, aku akan tetap membahasnya! Kau menikahiku hanya untuk sebuah dendam! Otak-mu itu dangkal sekali!" Sinis si nyonya Kim.

"Jangan membuatku marah" gumam Taehyung.

Two Side [On Going-Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang