30. Datang Lagi

173 27 10
                                    

Irene tersenyum, ia pandangi hasil USG milik sang sahabat dengan ekspresi senang. Janin Seohyun sehat dan baik-baik saja namun sang calon mommy tak terlihat baik, Seohyun tak tersenyum sama sekali setelah keluar dari rumah sakit hingga tiba di kediaman sang sahabat. Irene menghela nafas, ia usap pelan bahu Seohyun hingga si nona Seo menoleh.

"Apa yang mengganggu-mu, Hyun?" Irene bertanya.

"Nothing" jawab Seohyun singkat.

"A liar" sungut Irene.

Seohyun menghela nafas berat kembali menatap ke halaman rumah Irene, cukup lama mereka berdiam diri karena Irene paham Seohyun mungkin butuh waktu untuk sendiri sementara Seohyun tengah sibuk berpikir apa yang harus ia lakukan ke depannya.

"Aku bingung, Rene" gumam Seohyun memecah keheningan.

"Bingung? Why?" Irene menyatukan alis, ia melihat sorot bimbang si netra hazel Seohyun.

"I don't know.. semoga ini hanya sekedar rasa yang hinggap sementara, aku mulai nyaman dengan sikap namja itu yang belakangan berubah drastis" cerita Seohyun.

"He's nice to you?" Alis Irene terangkat.

"More than that, dia sangat berbeda dari Kim Taehyung yang kita kenal.. he is so nice to me, dia melakukan semua hal yang aku katakan dan selalu tenang menghadapi sikap aneh-ku selama hamil" sahut Seohyun melirik Irene sekilas.

"Aku yakin dia hanya ingin aku percaya kalau dia baik selama aku hamil dan membuatku mencabut gugatan cerai yang ku-ajukan, but i think.. i think i'm falling for that guy" nada suara Seohyun memelan di akhir kalimat.

"Apa aku tak salah mendengar? Kau jatuh hati pada namja itu, Hyun?"

Seohyun menoleh sepenuhnya pada Irene, si sahabat menatap tak percaya ke arahnya. Seohyun diam, tak menyahut namun dari pancaran mata dan ekspresi wajah dapat Irene ambil kesimpulan bahwa yang ia dengar itu bukanlah sebuah candaan.

"Seohyun-ah, aku tak akan menertawai-mu jika kau sampai menyukai Taehyung. You are pregnant with his child.. wajar jika kau jatuh hati pada ayah dari anak yang kau kandung, itu sangat normal. But! This is Kim Taehyung, babe. The person that bring the hell run after you whole life.. are you serious?" Irene membawa tangan untuk menggenggam tangan Seohyun, ia tak ingin sahabat-nya ini salah langkah.

"Rene.. i just can't resist, aku tak mengerti dengan apa yang kurasakan.." gumam Seohyun.

"Jika aku harus mengambil kesimpulan, aku simpulkan kau merasa nyaman karena kau diperlakukan sesuai dengan yang kau inginkan.. kau tengah mengandung anaknya, dia ayah dari anakmu dan kau adalah istrinya. Tak ada yang salah, Hyun. Aku hanya ingin mengingatkan, he is Kim Taehyung. Namja gila yang kau benci, that's it" Irene tersenyum menenangkan, Seohyun mengangguk pelan.

"Kuharap ini tak akan membuatku terjebak, aku benci dia" lirih si nona Seo.

🖤🖤🖤

Semua orang menoleh ketika Taehyung masuk ke ruang pertemuan khusus, raut si sulung Kim tampak kusut. Tak ada yang bersuara, mereka hanya saling pandang lalu menggeleng dan mengangkat bahu satu sama lain. Sebagai sosok terdekat, Joshua yang bersuara pertama kali.

"Are you okay, Taehyung-ah?"

Taehyung menoleh, ia diam lalu menghela nafas dan mengangguk enggan. Joshua menyatukan alis, ada yang aneh. Yang lain tak berani membuka suara bahkan Minho juga Chanyeol, meski keduanya yang paling tua disana namun jika Taehyung dalam kondisi tak baik maka Minho-Chanyeol akan memilih untuk diam seribu bahasa daripada salah bicara.

Two Side [On Going-Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang