46. Rindu

161 19 13
                                    

Mata Seohyun terbuka perlahan, ia beringsut duduk dan merenggangkan kedua tangan sambil menatap sekeliling. Yeoja bermarga Seo itu menghela nafas, tangannya bergerak mengusap perut yang masih terlihat rata.

"Sayang, maafkan eomma, ne? Tolong bantu eomma, kau harus kuat dan berikan eomma kekuatan-mu. I don't need anybody, i just need you here.. stay healty and keep growing, my baby" gumam Seohyun tersenyum kecil.

"Hyun? Are you wake up already?"

Suara Chansung terdengar, Seohyun segera turun dari ranjang dan membuka pintu.

"Oh, kupikir kau belum bangun" Chansung tersenyum.

"Kenapa?" Tanya Seohyun.

"Let's get a breakfast?"

Alis Chansung terangkat, Seohyun tersenyum mengangguk. Chansung mengerjap melihat Seohyun yang menghabiskan semua menu sarapan, mulai dari bubur hingga omelet juga roti selai ikut disantap oleh yeoja itu. Apa dia kelaparan?

"Hyun, are you starving?" Chansung refleks bertanya dengan raut heran.

"Oh, sorry.." Seohyun mengerjap lambat, tak sadar akan nafsu makannya yang naik drastis sejak hamil.

"No no, it's okay.. apa kau sangat lapar? Kau mau sarapan apa lagi?" Chansung menggeleng.

"Bolehkah aku minta sesuatu?" Seohyun tersenyum sambil mengerjapkan matanya lucu.

"Minta apa?" Chansung mengerutkan kening.

"Belikan aku dimsum udang?"

Nama makanan itu membuat Chansung semakin heran, udang? Seohyun sejak kecil tidak suka udang dan kini meminta dimsum udang? Kenapa dengan wanita ini?

"Kau yakin mau makan udang? You hate shrimp, don't you?" Gumam Chansung.

"Huh?" Mata Seohyun mengerjap beberapa kali, benar, dia benci udang.

"I just wanna try, can't i?" Cicit Seohyun.

"Ah yes, sure you can" Chansung gelagapan melihat ekspresi murung di wajah cantik itu.

"Aku akan membelikannya, wait a minutes"

Si namja Lee beranjak pergi, Seohyun tersenyum senang dan menghela nafas. Pasti ia tengah mengidam saat ini, tangan Seohyun mengusap perutnya pelan.

"Semoga semua yang kau inginkan bisa eomma penuhi, sayang, eomma tak ingin meminta pada appa-mu" lirih si yeoja.

Seohyun mendadak ingin bertemu Taehyung, sebenarnya salah besar jika Seohyun menaruh hati untuk namja brengsek itu namun apa daya? Hati manusia bagaikan air yang mengalir, dimana ia lewat disitulah ia bisa menemukan tempat tersendiri dan berdiam nyaman. Seohyun memejam, kenapa dia harus merindukan namja gila itu? Oh Tuhan, ini menyebalkan. Apa mungkin anaknya yang ingin bertemu dengan sang appa? Seohyun beranjak ke kamar tempat ia tidur, meraih ponsel yang mati sejak kemarin.

"Tidak, dia akan menghajar Chansung jika tahu aku bersamanya bahkan sampai menginap di apartemen Chansung" Seohyun menggeleng.

Kaki jenjang itu mendekati jendela, memandang hamparan kota di pagi hari yang cerah. Helaan nafas panjang Seohyun lakukan, ia elus perutnya sambil tersenyum simpul. Lagi, gelombang gelisah itu datang. Rasa ingin bertemu dengan Taehyung kian membesar, si nyonya Kim menekan kedua bibir.

"You miss your daddy, hm?" Lirih Seohyun kemudian memejamkan mata.

🖤🖤🖤

Brak!

Si pemilik ruangan terkejut, manik namja lanjut usia itu melotot kaget melihat sosok Taehyung yang dalam kendali Steven Kim mendobrak kasar pintu ruang kerja miliknya. Beberapa satpam juga karyawan ada di belakang Steven, mencoba melarang dan menahan namun tak ada satupun yang berani menyeretnya keluar setelah melihat tatapan mata biru Steven.

Two Side [On Going-Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang