36. Im Yoona's Problem

181 24 14
                                    

Senyuman nista terbit di bibir namja bertubuh tinggi itu, ia berdiri angkuh dengan kedua tangan yang berada di saku celana. Manik tajam-nya menatap lurus layar notebook yang menampilkan deretan kata juga beberapa foto, foto sosok sahabat yang kini berada di tangan Kim Taehyung. Kalian bertanya apakah Sehun perduli pada Kai? Jawaban-nya adalah tidak. Ia tak perduli, sekalipun Kai akan dibunuh oleh Taehyung. Sehun hanya ingin rencana-nya terwujud dan ia memang telah sepakat dengan Kai untuk hal ini, Sehun akan memikirkan cara untuk menyelamatkan Kau namun tak akan buru-buru.

"Permisi, tuan muda"

Oh Sehun mengalihkan perhatian pada namja yang masuk membawa sebuah map di tangan.

"Apa itu data yang aku minta tadi pagi?" Sehun bertanya.

"Benar" si namja mengangguk dan menyodorkan hasil tugas-nya.

"Good, kau boleh pergi" titah Sehun yang segera dituruti oleh sang bawahan.

"Let see.." gumam Sehun membuka map dengan warna sampul biru tua tersebut.

"Jangan kau fikir aku takut dengan-mu, Kim Taehyung, kau bukan tandinganku.." Sebuah seringai tersungging di bibir Sehun usai membaca isi dari dalam map.

🖤🖤🖤

Drrt drrt!

Getaran panjang yang terus hadir dalam beberapa menit tanpa henti sukses mengusik tidur Seohyun, ia membuka mata dengan terpaksa dan bergerak mendekat ke nakas lalu meraba ponsel yang bergetar tersebut.

Incoming Call
By : Im Goddess

Manik hazel Seohyun menyipit, siapa Im Goddess? Apa mungkin Im Yoona? Si nyonya Kim beringsut duduk, dimana juga si namja Kim itu berada? Hanya ada Seohyun di kamar, apa Seohyun angkat saja panggilan ini?

Cklek!

Baru Seohyun akan mengangkat panggilan yang terus masuk itu, Taehyung masuk ke dalam kamar dalam balutan seragam kantor. Alis si suami terangkat mendapati ponsel-nya ada di genggaman Seohyun, dapat Taehyung lihat sekilas nama yang menghubungi lalu berdecak pelan seraya mendekat pada sang istri.

"Ponsel-mu berisik, mengganggu tidur-ku" adu Seohyun menyodorkan benda persegi panjang itu pada yang punya.

"Kenapa tidak di-angkat?" Tanya Taehyung.

"Itu privasi-mu" jawab Seohyun cepat.

"Tak ada privasi antara aku dan kau, Seohyun. Aku suami-mu dan kau istri-ku, apapun yang berhubungan dengan-mu adalah masalahku begitupun sebaliknya. Understand?" Taehyung meraih ponsel itu, ia elus surai Seohyun pelan.

"Whatever" Seohyun menyingkirkan tangan Taehyung dan beranjak ke kamar mandi.

Taehyung menghela nafas, ia pandangi ponsel miliknya. Ponsel itu setia bergetar dengan nama pemanggil yang sama, Taehyung menggeram, kenapa Yoona menghubungi dia terus? Taehyung harus menegur keras yeoja Im itu.

"What?"

Suara Taehyung mengudara datar setelah panggilan itu diangkat, si namja Kim mendengar isakan dari seberang.

"Hiks.. Tae, help me.."

Mendadak ada rasa khawatir yang muncul di benak Taehyung, biar bagaimanapun Yoona pernah menjadi sosok istimewa dalam hidupnya dan mendengar isakan juga suara lirih dari yeoja itu sukses membuyarkan fokus Taehyung.

Two Side [On Going-Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang