[06]

10.1K 815 9
                                    


Fourth terkikik geli didepan cermin setelah mengingat gaya pakaian sekolahnya yang dulu, memakai kaos kekecilan dan seragam putih yang tidak dikancing, mengenakan aksesoris, seperti kalung rantai dilehernya dan telinganya yang ditindik, rambut yang dibuat acak-acakan dan tas selempang ala ala badboy sekolah. bahkan kemarin fourth masih menggunakan gaya tersebut karna tidak sempat merubahnya.

Namun sekarang penampilannya berbeda. memakai sweater hitam yang hanya memperlihatkan kerah dan bagian ujung dari seragam putihnya, celana hitam panjang dan menggandeng tas ransel disebelah bahu lalu tangannya dimasukan kedalam saku celana.

Perfect. Ucapnya ketika melewati cermin.

Fourth mengibaskan rambutnya dan segera keluar dari kamar untuk berpamitan dengan archen sebelum berangkat kesekolah.

Archen sendiri dibuat kaget setelah melihat penampilan baru anaknya, bagaimana tidak, dulu fourth sering berpenampilan seperti anak berandalan, sampai-sampai Archen sering diomeli Adrison karna tidak bisa mengurus penampilan anaknya yang jauh dari kata rapi..

Tapi mulai dari sekarang, Adrison tidak akan berani mengomelinya lagi. 

Archen tersenyum sambil menghampiri fourth yang masih berdiri didekat tangga.

"Sarapan dulu son?."

"Nanti aja dad disekolah, soalnya aku udah ada janji ama temen."

"Oh yasudah, hati-hati dijalan, jangan ngebut bawa motornya."

"Iya dad."

Fourth berjalan keluar dan menuju garasi rumahnya, menaiki motor dan memakai helm.

"Den!!, Aden!!." Bi diah keluar rumah sambil teriak memanggil fourth yang sudah mau keluar gerbang..

"Ada apa bi?." Fourth menghentikan laju motornya dan memandang bi diah yang sedikit berlari kearahnya.

"Ini den, takut bibi lupa lagi, hehe ." Bi diah memberikan kotak bekal dan tersenyum ditengah nafasnya yang ngos ngosan.

"Bekal?"

"Iya den, kemarin kan bibi gak sempat kasih bekalnya karna aden udah keburu pergi, jadi bibi bikin yang baru."

Fourth menatap kotak bekal yang ada ditangannya. Ini adalah bagian dari rencananya dulu agar menarik perhatian gemini. Meski gemini tidak pernah menerimanya, dan selalu berujung dimakan oleh temannya.

"Dulu kan gue bawa bekalnya buat di kasih ke si bangsat gemini. tapi  sekarang kan gue udah gak ngejar-ngejar dia lagi. Jadi buat apa gue bawa ni bekal?."

Ah peduli setan, fourth memasukannya kedalam tas dan berbicara kepada bi diah sebelum pergi.

"Besok-besok gak usah bawain aku bekel lagi ya bi."

Bi diah hanya mengiyakannya saja tanpa berkomentar apa-apa dan segera masuk kedalam rumah setelah melihat kepergian tuan mudanya...

......

Gemini baru saja sampai diparkiran sekolah dan segera keluar dari mobilnya diikuti oleh kedua temannya, satang dan prom.

Aura dingin gemini mengundang beberapa orang membicarakannya secara diam-diam, tidak sedikit yang ingin secara terang-terangan menunjukan rasa ketertarikannya pada gemini, namun terhalang oleh sikap dinginnya, bukan hanya kaum hawa saja yang menjadikannya sebagai idola, banyak juga dari kaum laki-laki yang mengakui ketampanan dan kepintaran dari sang most wanted..

Namun atensi mereka teralihkan oleh suara derungan motor yang baru memasuki gerbang, memperlihatkan sosok asing yang mengendarainya.

AFTER DEATH  [GeminiFourth]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang