"kita mau kemana sih?!." Gerutu Fourth saat Gemini membelokkan arah mobilnya dari jalan raya ke jalan Alternatif. Dimana ini adalah jalanan yang sering Fourth lewati setiap pagi.
"Ke sekolah."
Nah 'kan
Fourth langsung melotot ke arah Gemini. "Lo gila?."
"Malam-malam begini lo bawa gue kesekolah! Yang bener aja lo!." Fourth langsung membuang muka ke sembarang arah.
Sekolah adalah tempat paling angker jika didatangi malam hari. Dan sekarang Gemini malah membawanya kesana.
Nih orang sengklek apa gimana?.
"Gue serius." Jawaban Gemini malah membuat Fourth gak habis pikir.
"Lo 'kan bisa pergi sendiri. Kenapa harus ngajak gue?."
"Akses."
Fourth memutar mata malas.
Mentang-mentang gue cucu pemilik sekolah, dengan seenaknya lo manfaatin gue.
"Emang tujuan lo apa ke sekolah?."
Gemini melihat sekilas kearah Fourth sebelum kembali Fokus pada jalanan.
"Gue mau nge-cek rekaman CCTV tadi siang."
Kening Fourth berkerut. "Rekaman CCTV?."
Gemini mengangguk.
"Kapan?."
Gemini tidak menjawab. Mengkin Fourth lupa kalau Gemini barusan bilang 'tadi siang.'
Fourth menatap lekat Gemini saat mengerti keterdiaman lelaki itu. "Masalah Catrine?."
"Hm."
"Kenapa lo mau nge-cek tuh rekaman?."
"Gue kan udah bilang, bukan gue pelakunya. Dan sekarang lo malah mau nge-cek CCTV."
"Apa lo emang belum percaya ama gue?."
"Berati lo masih nuduh gue pela--"
"Yang bilang lo pelakunya siapa?." Potong Gemini. Perasaan ia belum mengucapkan satu katapun mengenai hal ini. Tapi kenapa Fourth sudah nyeroscos duluan.
"Temen lo!. Tadi siang temen lo nuduh gue."
"...." Gemini diam.
"Harus berapa kali sih gue bilang, kalau bukan gue pelakunya."
Gemini menatap balik Fourth. "Itu sebabnya gue mau nge-cek rekaman CCTV, biar tau siapa pelakunya, fourth."
"Kan bisa besok gem, Gak harus sekarang."
"Sekarang, atau rekaman itu akan hilang."
"Emangnya kalo lo tau siapa pelakunya, lo bakal ngapain?."
"Gue gak akan biarin orang itu lolos."
Fourth mengerjapkan matanya sambil membuang muka kesembarang arah. Entah kenapa tiba-tiba ia merasakan hal aneh yang mengusik pikiran dan hatinya.
"Segitu perdulinya lo sama Dia."
Suasana hening. Dua orang memiliki gender yang sama itu diselimuti oleh keheningan. kedua nya saling Menyelami pikiran masing-masing. Sampai di detik kesepuluh Gemini membanting setir melawan arah.
"Anjritt!!."
"Lo gila?!."
Fourth memegang jantungnya yang berdetak kencang. Tubuhnya ikut oleng tadi saat Gemini seenaknya membanting setir. Nafasnya turun naik karna takut sekaligus kaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTER DEATH [GeminiFourth]
Teen FictionTAMATIN DULU BARU REVISI!! Yuhuuuu... After Death! Aku datang!!! #geminifourth