[13]

9.2K 752 4
                                    

Disebuah ruangan yang bertulisan ICU terdapat seorang pemuda yang setia memandangi ayahnya yang terbaring lemah diatas ranjang rumah sakit, tubuhnya terhubung dengan berbagai peralatan medis. Wajahnya yang terlelap begitu damai seakan-akan semuanya telah berakhir..

Tadi siang pihak rumah sakit mengabarkan kondisi ayahnya yang tiba-tiba memburuk dan setelah diperiksa ternyata ayahnya mencoba untuk melepas lagi alat medis yang terhubung ditubuhnya.

"Ayah."

"Cepat sembuh."

Dunk tersenyum miris sebelum melepaskan genggaman tangannya. Sudah setengah hari ia menemani ayahnya dirumah sakit namun ayahnya belum juga bangun. Ia berbalik dan meninggalkan ruangan tersebut dengan langkah yang seperti tidak punya tempat tujuan.

"Apa kamu akan pulang malam ini?." Seorang dokter bertanya saat berpapasan dengan Dunk di koridor rumah sakit. Ia adalah dokter Reza yang selalu menangani ayahnya.

"Iya dok, mungkin malam ini saya tidak menginap disini. Saya min- "

"Saya akan menjaga ayah kamu, sebaiknya kamu segera pulang, kamu juga butuh istirahat." Reza menepuk pundak dunk dua kali agar anak itu tidak khawatir dengan kondisi ayahnya.

"Terimakaih dokter Reza. Kalau begitu saya permisi."

"Hati-hati." Dunk mengangguk dan berbalik pergi.

Reza terus memandangi punggung lemah tak berdaya itu sampai hilang dibalik tikungan rumah sakit. Anak itu begitu optimis dengan kesembuhan ayahnya, sampai ia mengorbankan waktu luangnya untuk menjaga dan menemani ayahnya dirumah sakit.. Reza menghela nafas dan barlalu pergi.

.....


Sekumpulan anak muda yang sedang merayakan kemenangannya disebuah club malam. Suara alunan melodi Dj yang mengayun dengan sempurna, begitu juga dengan kemerlipnya lampu warna warni yang mengikuti irama membuat suasana di Club malam itu semakin pecah.

Satang menikmati alunan musik dengan mata terpejam, rambutnya bergerak kesana-kemari mengikuti tubuh yang sedang menari dan jangan lupakan sebuah gelas yang bertengger ditangan kirinya. Bahkan Ia menulikan telinganya dari panggilan gak jelas teman-temannya dibelakang.

"Sat!." Harry menghamiri satang karena tidak menyahuti panggilannya sedari tadi.

"Woy!."

"Apaan?." Satang membuka matanya dan menyorot tajam Harry.

"Liat tuh temen lo!." Harry menunjuk seseorang yang berada disofa paling ujung..

Satang melototkan matanya setelah mengikuti arah pandang Harry, lantas ia segera menghampiri orang itu.

"Stop Gem!." Satang mengambil botol alkohol yang airnya sudah diteguk habis oleh gemini.

"Berisik!." Gemini menatap tajam satang sekilas lalu mengambil botol baru yang berada diatas meja.

"Lo udah kobam bangsat!." Satang merebut kembali botol tersebut dan  mendorong tubuh gemini agar menyender dipinggiran sofa. Gemini yang sudah mabuk parah mungkin tidak merasakan tubuhnya yang didorong keras.

"Prom, prom!." Satang menggoyangkan tubuh prom yang sedang tidur disebelah gemini. "Bangun goblok!."

Prom menguap sambil menutup mulutnya dengan tangan lalu menyipitkan matanya menatap wajah satang.

"Apa?."

"Bantuin gue bopong nih anak." Satang mendudukan tubuh gemini dan melingkarkan tangannya di pundak.

AFTER DEATH  [GeminiFourth]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang