[40]

12.2K 825 98
                                    


Bahkan ini masih malam, tetapi Fourth sudah terjaga dari tidurnya.

Meski begitu, Ia masih berbaring diatas kasur dengan pendengaran yang menajam saat mendengar suara yang telah mengganggu tidurnya.

Tok tok.

Fourth terdiam cukup lama untuk mengumpulkan kesadarannya. Ia takut ini hanya halusinasi nya saja. Fourth menatap lama kedepan lalu menoleh kearah jendela besar yang berada di kamarnya.

Tok tok

Batin Fourth mencelos saat melihat bayangan seseorang diluar. Dibalkon kamarnya.

Siapa?

Fourth mengontrol degub jantungnya yang kian berpacu. Ia tak boleh panik. Satu satunya hal yang harus ia pikirkan adalah mengetahui siapa sosok dibalik bayangan itu.

Fourth menurunkan kakinya dari kasur dan melangkah pelan menuju jendela yang terlihat kokoh itu. Tangannya terangkat perlahan menyentuh gorden putih lalu menggesernya.

Mata Fourth seketika melebar saat melihat sosok itu juga sedang menatapnya.

"Hai." Ucapnya polos.

Fourth menelan salivanya susah payah.

Ngapain orang ini kesini malam-malam.

Apa jangan-jangan....

"Buka, Diluar dingin." Ucapnya.

Fourth melihat penampilan orang itu dari atas sampai bawah. Memakai hoodie hitam dan tudungnya menutupi kepala. Satu tangannya masuk saku dan satunya lagi menempel di jendela. Memakai Celana jeans hitam dan sepatu putih.

"Lo ngapain disini Gem?." Meski takut tapi Fourth lebih bingung. Kalau Gemini datang kesini adalah ancaman tapi wajahnya tidak dingin Wajahnya terlihat datar. Manipulatif 'kah?.

"Buka dulu."

"Enggak, sebelum lo jawab pertanyaan gue. Lo ngapain disini?."

"Buka dulu atau gue pecahin?."

Fourth mendengus sebal. Meski ragu, ia tetap membuka kunci dan menggeser jendelanya. Gemini tersenyum tipis lalu masuk tanpa permisi kedalam kamarnya.

"Sekarang jawab."

"Jawab apa?." Gemini menaikkan alisnya.

"Ngapain lo malam-malam kesini. Ganggu orang tidur tau gak."

"Kenapa emangnya. Gue juga bukan maling."

"Belibet lo. Tinggal jawab."

"Gue mau nagih jawaban."

Kening Fourth berkerut bingung. "Jawaban ap__ jangan duduk dikasur gue!." Fourth segera melangkah mendekati Gemini dan mendorong tubuhnya yang hendak duduk diatas kasurnya.

"Lampu di apartemen gue mati. Jadi gue kesini." Ucapnya datar.

"Lo masih punya mansion kalo lo lupa." Fourth memandang sinis.

"Kalo maunya kesini, gimana?."

"Gak bisa. Mending lo pulang sana!."

Gemini melangkah mendekati Fourth dan duduk diatas kasurnya. Dan tangan lelaki itu sudah bersiap menyingkirkan tubuhnya lagi.

Gemini kekeh diam disana dan malah menggenggam tangan Fourth. Namun langsung ditepis oleh sang empu.

"Kamu masih marah ya.?"

Fourth melotot. "Kamu?" Aneh banget.

"Tadi apa lo bilang?. Gue marah, kenapa gue harus marah sama lo?!."

AFTER DEATH  [GeminiFourth]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang