[23]

9K 698 49
                                    

Satang yang merasa diperhatikan oleh seluruh murid yang berada dikantin segera mencolek siku gemini. Tadi ia berbicara seperti itu hanya karena refleks.

"Gem, buruan gih kasih undangannya." Bisik satang yang hanya didengar gemini.

Gemini melirik satang dengan sudut matanya, padahal ia masih ingin menyaksikan pertunjukan.

"Buruan gem." Timpal Prom.

Gemini melangkahkan kakinya kearah meja Fourth di ekori satang dan prom dibelakang.

Semua murid tidak ada yang melepas pandangannya dari Gemini dkk sampai mereka melihat Fourth yang sedari tadi duduk dan hanya diam akhirnya berdiri.

Fourth menoleh kearah gemini yang berada disampingnya karna Fourth masih berhadapan dengan Rio dan Winny.

Gemini menyodorkan undangan berwarna abu-abu diantara Fourth dan Winny.

Fourth Melihat undangan tersebut lalu beralih menatap gemini. Sekarang mereka berhadapan, dan undangan itu tepat didepan perut Fourth.

"Und- "

"Gak perlu. Gue gak butuh." Fourth menatap tajam gemini dan ia juga menyaksikan perubahan tatapan gemini yang menggelap, namun ia tidak perduli dan melenggang pergi dari area kantin.

Gemini menatap kosong kearah undangan yang masih bertengger di tangannya.

Tiba-tiba atmosfer kantin menjadi dingin. Semuanya hening tak ada yang mengeluarkan suara sedikitpun. Bahkan Rio dan Winny diam membeku.

Setelah melihat gemini menatap tajam pintu kantin dan berlalu pergi semua murid meluruhkan bahunya terbebas dari suasana mencekam.


______



Fourth keluar dari kelas setelah mengambil tasnya. Seperti biasa, ia akan pergi ke rooftop setelah istirahat dan akan pulang saat pelajaran berakhir.

Namun saat dirinya baru mencapai tangga penghubung antara lantai tiga dan rooftop seseorang mencekal tangannya tiba-tiba.

"Kenapa?." Tanya orang itu.

Fourth menarik tangannya namun tidak bisa. "Lepas gem!."

"Gue tanya 'kenapa?". Tanya gemini dingin.

"Kenapa apanya?."

"Kenapa lo tolak undangan dari gue?."

Fourth terdiam sejenak sebelum menatap lekat kedua manik gemini.

"Seperti yang gue bilang tadi gue gak butuh "

Fourth meringis saat cekalan ditangannya semakin erat. Gemini mencekalnya tidak main-main.

"Apaan sih gem!."

"Sakit goblok!."

Fourth mendorong keras tubuh gemini sampai ia terhuyung dipojokan tangga.

Saat Fourth melihat pergelangan tangannya yang memerah, gemini malah kembali menghampirinya dan mengukungnya didinding.

"Kenapa lo lakuin ini ke gue sih gem?!."

"Karna lo udah- "

"Emang kenapa kalau gue tolak undangan dari lo, apa itu berarti buat lo?!."

"Asal lo tau Fourth, gue paling gak suka dengan Penolakan." Ucap gemini penuh menekanan.

"Lo gak suka penolakan?. TERUS APA KABAR DENGAN PERJUANGAN GUE YANG SELALU LO TOLAK!."

"GUE GAK PERNAH NOLAK LO!."

"BANGSAT!!." Fourth mendorong tubuh gemini dan menonjok wajahnya. Ia menghampiri gemini yang berada dipegangan tangga lalu  mencekal kerah seragamnya.

"Lo itu cowok brengsek yang pernah gue temui di dunia ini. Lo itu gak punya hati kemanusiaan sedikitpun. Gue benci sama lo."

AFTER DEATH  [GeminiFourth]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang