[39]

8.9K 701 32
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

Siang telah berganti malam.

Di koridor sekolah, Gemini berjalan seorang diri sambil sesekali mengawasi area yang dilewatinya.

Gelapnya malam membuat suasana bangunan megah nan luas itu menjadi tamaram yang hanya diterangi oleh sedikit lampu di setiap sudutnya.

"Siapa disana?!." Teriak Security yang sedang berpatroli saat melihat sebuah bayangan seperti orang berjalan.

Tanpa menoleh ke asal suara, Gemini berbelok arah ke sebuah jalan sempit yang terletak dibelakang sekolah.

Langkahnya terhenti sejenak memandangi sebuah tembok yang tingginya mencapai tiga meter. Tanpa berpikir panjang, Gemini memanjati tembok itu tanpa kendala apapun dan mendarat kebawah dengan selamat.

Baru saja tubuh Gemini berdiri tegak, kepala nya sudah dipukul oleh seseorang dengan balok kayu dari belakang.

Bugh

Sang pelaku mendengus tidak puas saat melihat tubuh Gemini hanya oleng sedikit. Bahkan lelaki itu sudah berdiri tegak kembali.

"Pertahanan yang kuat."

Gemini membuang nafas kasar lalu menatap seseorang yang telah memukul kepalanya tadi.

"Kau lagi?" Guman Gemini menaikkan alisnya memandang remeh.

Seseorang didepannya ini adalah pria bertopi yang pernah menyerangnya di lift apartemen kemarin malam.

"Beri saya hadiah karena telah mengikutimu sampai sini." Pria bertopi itu adalah Phuwin. Ia melempar kayu yang ia pegang ke hadapan Gemini.

"Hadiah apa yang kau inginkan?."

"Nyawamu."

Sudut bibir Gemini terangkat. Lalu terkekeh meremehkan. "Sayang sekali, kau memilih lawan yang salah."

"Kita lihat saja." Phuwin mengeluarkan pisau kecil dari saku jaketnya dan mulai menyerang Gemini.

Dengan tangan kosong Gemini mampu menghindar dari serangan itu dan membalas dengan pukulan pada tulang iga nya Phuwin.

Pertarungan itu cukup sengit dengan Gemini yang sudah mengeluarkan belatinya dan membuat Phuwin kelimpungan. Tak segan-segan lelaki itu mengarahkannya ke dua bola matanya.

Sret

Hampir mata Phuwin tidak bisa melihat kalau saja dia tak mengorbankan pelipisnya.

Gemini menendang perut Phuwin sampai terjatuh keatas tanah lalu mengambil balok kayu dan memukul lelaki itu sampai terkapar lemas.

dengan sudut matanya, Phuwin melihat Gemini mengarahkan belati tepat diatas jantungnya.

"J-jangan.."

Jleb

AFTER DEATH  [GeminiFourth]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang