[15]

9.6K 720 8
                                    

Setelah kejadian dimana Fourth tersiram kuah bakso dikantin sekolah, ia memutuskan untuk pulang kerumah. Ia juga mengajak Mark untuk bertemu di sebuah Cafe sehabis pulang sekolah. Fourth akan terus mencari cara untuk membatalkan pernikahan ayahnya. Awalnya Mark jelas menolak karna ia harus bekerja part time disebuah restoran. Namun karna Fourth yang kekeh dengan segala ancamannya maka Mark hanya bisa mengangguk pasrah dan menuruti permintaanya.

Dan Sore ini, Fourth sudah berada disebuah Cafe yang terletak tidak jauh dari tempat sekolahnya. Hampir setengah jam ia menunggu Mark namun sampai sekarang belum juga ada tanda-tanda kedatang laki-laki itu. Jadi Fourth hanya bisa bermain ponsel sambil menunggu.

Setelah beberapa saat akhirnya Mark datang juga, ia segera melambaikan tangannya kearah pintu masuk.

"Sini!."

Mark menghela nafas sebelum melangkahkan kakinya menghampiri meja Fourth yang terletak dipojok kanan sebelah jendela. Namun tak lama keningnya mengerut saat meneliti pakaian yang dipakai Fourth. Pasalnya, Fourth memakai Hoodie hitam, celana hitam, topi juga hitam, terus, masker?. Tapi maskernya dibuka saat Mark sudah sampai dimeja.

"Kenapa lama banget sih!." Ucap Fourth protes setelah Mark duduk disebelahnya.

"Gue pulang dulu kerumah buat ganti baju." Jawab Mark ketus.

"Pulang sekolah udah dua jam yang lalu kali." Heran Fourth, Masa selama itu buat ganti baju.

"Jemput adek gue dulu disekolah." Balas mark.

"Terus?."

"Terus gue langsung kesini."

"Maksud gue, Terus gimana? Ada perkembangan?." Tanya Fourth antusias.

Mark menarik nafas sabar lalu menoleh kearah Fourth. "Lo gak biarin gue buat mesen dulu gitu?, Gue laper." Ucap Mark dramatis.

"Yaelah, kenapa gak ngomong dari tadi." Balas Fourth, kemudian memanggil salah satu pelayan yang lewat.

Mark memutar bola matanya melas. Gimana mau ngomong, orang baru duduk aja udah di kasih pertanyaan.

"Saya pesan Caramel Macchiato panas sama unicorn cake." Fourth menaikan alisnya kearah mark. "Lo?."

"Samain." Balas Mark.

"Disamain aja mbak." Ucap Fourth ramah dan sedikit tersenyum.

"Baik, mohon ditunggu." Ucap pelayan tak kalah ramah. Lalu berbalik meninggalkan meja.

Fourth melihat sekilas kearah Mark yang sedang membuka Laptopnya. Lalu mengalihkan pandangannya kearah jendela. Sore ini cuacanya tiba-tiba mendung padahal tadi siang  panas matahari sangat menyengat. Bahkan ia kesini mengendarai motor tak takut akan kehujanan. Namun kalau sampai turu hujan, maka ia harus meminta supir untuk menjemputnya. Fourth tidak senang dengan hujan, karna menurutnya, hujan itu sering membuatnya sakit, dan Fourth sangat tidak suka saat dirinya sakit. Itu merepotkan.

"Kenapa lo?." Tegur Mark saat Melihat laki-laki disebelahnya terlihat sedang melamun.

"Ah, enggak!." Fourth menormalkan ekspresinya. "Gimana?." Tanya Fourth.

"Ya gak gimana-gimana. Masih gitu-gitu aja." Mark menyenderkan punggungnya ketembok.

"Masa sih?!."

"Ya lo liat aja sendiri." Mark memperlihatkan layar Laptopnya kearah Fourth.

Disana tertera identitas atas nama ASTRID LAUREL HARDY. Tidak ada yang menarik sama sekali dari identitas tersebut.

"Masa gak ada kasus satupun?."

AFTER DEATH  [GeminiFourth]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang