[34]

9.2K 700 33
                                    

"Perbuatan kita ini atas dasar perintah Shely, jadi, yang harus lo salahin Bukan kita, tapi kakak lo!."

Byurr

Catrine meremat ujung baju tidurnya merasa gugup saat mengingat kejadian tadi siang yang menimpanya. Ia berniat membicarakan ini hanya berdua dengan Shely tanpa kehadiran orang tua mereka. Catrine tidak tega kalau kakak nya akan kena marah oleh Harry dan Alisha jika perbuatan tadi siang memang benar perbuatannya.

"Em, tidak jadi Pa. Bicaranya besok aja. kasihan kak Shely pasti cape karna baru pulang dari pesta." Ujar Catrine menatap kedua orang tuanya.

"Cih!. Dasar Aneh!." Shely mendengus kearah Catrine dan menatapnya remeh sebelum berlalu pergi meninggalkan mereka diruang tamu.

Harry dan Alisha sudah ingin menegur, namun Shely sudah memasuki kamarnya. Mereka hanya bisa menghela nafas berat.

"Yasudah Nak, sekarang kamu masuk kamar dan istirahat. Besok 'kan harus sekolah."

Catrine mengangguk lalu berpamitan kepada Harry dan Alisha sebelum pergi ke kamarnya meninggalkan mereka. Alisha memandang punggung Catrine dengan tatapan sendu.

****


Fourth mengantongi ponselnya setelah mengabari Archen kalau malam ini ia akan menginap dirumah temannya. Archen sendiri tidak menanyakan banyak hal karna mengira 'teman' yang Fourth maksud adalah Winny. Memang siapa lagi?.

Fourth duduk termenung memandangi jendela besar yang berdiri kokoh disamping kirinya. Ia memutuskan untuk menginap di apartemen Gemini bukanlah karna rasa bersalah dirinya telah mengakibatkan tangan Gemini terluka melainkan Fourth merasa takut jika ia harus pulang dari sini dan bertemu dengan orang-orang seperti pria yang hampir mencelakai nya tadi.

Membayangkannya saja sudah membuat fourth bergidik ngeri.

Tok tok.

Fourth langsung menoleh ke arah pintu saat mendengar ketukan dari luar. Ia beranjak dari duduknya dan melangkahkan kaki untuk membuka pintu..

"Kenapa di kunci?." Tanya Gemini saat pintu sudah terbuka.

Sehabis membersihkan luka di tangannya tadi, Gemini memilih untuk mengerjakan dokumen perusahaan di ruang tengah dan meninggalkan Fourth didalam kamar hampir dua jam lamanya.

"Gue mau tidur di kamar." Jawaban Fourth membuat Gemini sedikit mengerutkan kening.

"Yang nyuruh lo tidur di luar siapa?." Jawab Gemini sekenanya.

Fourth menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Bingung juga kalo ngomong sama orang dingin tanpa ekspresi. Membuat lawan bicaranya kikuk.

"Maksud gue. Pilihannya 'kan ada dua. Tidur di kamar atau di ruang tengah. Dan gue milihnya buat tidur dikamar. Jadi lo tidur di ruang tengah." Tutur Fourth sambil mendorong kecil tubuh Gemini yang masih di ambang pintu.

"Kenapa begitu?."

"Maksudnya?." Fourth malah nanya balik heran.

"Kenapa lo mempermasalahkan tempat tidur?."

"Ya karna gue gak mau tidur seranjang sama lo."

"Kenapa?." Gemini menaikkan alisnya menatap lekat Fourth. Namun yang di tatap malah diam. Mata nya bergulir seperti mencari-cari jawaban yang tepat.

AFTER DEATH  [GeminiFourth]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang