"CEPAT!."
Mata itu membuka sempurna seolah telah dibangunkan secara paksa. Fourth mengedarkan pandangannya kepenjuru ruangan yang ia tempati. Rumah sakit?. Sepertinya dugaan Fourth tidak salah, siapapun yang melihat nuansa ruangan ini pasti akan menganggapnya begitu..
Namun teriakan siapa tadi? Tidak mungkin itu hanya didalam mimpi, itu terdengar sangat nyata. Tapi diruangan ini hanya ia sendiri tidak ada tanda-tanda orang selain dirinya. Apa teriakan tadi dari luar? Fourth memang samar-samar mendengar bisingan dari arah luar, namun itu tidak terlalu jelas.
Mengabaikan itu, Fourth mulai berpikir Siapa yang telah membawanya kemari, disisa kesadarannya waktu itu ia hanya melihat gemini. Gemini? Fourth menggeleng, Tidak mungkin orang itu yang membawanya, seorang gemini tidak akan repot-repot untuk mengantarkannya kerumah sakit. Ya, tidak mungkin dia.
Deringan ponsel membuyarkan lamunannya, ia segera mencari asal suara tersebut yang ternyata berasal dari dalam sebuah tas yang ia yakini itu adalah miliknya. 'Ada tasnya juga disini?'
Tanpa ba bi bu, fourth mengambil benda pipih itu dan menggulirkan ikon hijau yang segera menghubungkannya dengan sang pemanggil.
"Ha- "
"FOURTH!" Suara keras tersebut berhasil membuat fourth menjauhkan ponselnya dari telinga.
"Iya dad."
"Kau sudah sadar son?" Suara Archen terdengar cemas disebrang sana.
Pertanyaan konyol. "kalau belum, menurut daddy siapa yang sedang berbicara sekarang?." Fourth memutar matanya melas.
"Ayolah son, daddy hanya menghawatirkanmu, daddy terlambat membaca pesan yang disampaikan oleh pihak sekolah kalau kamu dilarikan kerumah sakit."
Fourth melihat ulang layar hp-nya, apakah ini benar daddynya? Apakah perubahan yang ia tunjukan pada Archen bisa membuatnya se-cerewet ini?.
"Lalu daddy sekarang dimana?." Heran, ruangan seluas ini hanya ada dirinya sendiri. Bahkan Daddynya tidak menyuruh orang untuk menjaganya. Tidak perhatian sekali bapak-bapak ini.
"Daddy sedang dalam perjalanan kerumah sakit, kamu istirahat dulu sebelum Daddy sampai, oke?" Suara Archen sudah terdengar tenang.
"Hm, aku tutup dad." Setelah mendapat persetujuan dari Archen, Fourth segera mematikan panggilannya.
Niat ingin menyimpan kembali ponselnya terhenti saat melihat sebuah kotak makan didalam tasnya.
Ini adalah bekal yang ia bawa tadi pagi.Apakah isinya masih bisa dimakan? Jujur saja, saat ini Fourth merasa sangat lapar, selain melewatkan sarapan, Fourth juga menghabiskan staminanya dengan bertarung. Pantas saja dirinya sampai pingsan.
Fourth membuka kotak makan yang ternyata hanya berisikan nasi goreng, sosis, udang, telur ceplok dan sedikit sayuran. Mengambil satu suapan dan mengunyahnya.
Tidak buruk.
Saat ingin mengambil suapan ketiga, pintu dalam ruangan tersebut dibuka dari luar. Terlihat seseorang yang didorong masuk oleh dua orang lainnya lalu pintu ditutup kembali.
Fourth mengerjap dan buru-buru menutup kotak makan lalu menyimpannya dibawah bantal. Memandang kembali orang yang sudah masuk kedalam ruangannya. Ternyata memang gemini yang membawanya kerumah sakit, dilihat dari darah yang sudah mengering dilengan bajunya dan juga kedatangannya diruangan ini.
Gemini melihat sekilas kearah orang yang berada diatas brangkar lalu melangkahkan kakinya kearah sofa yang berada di dekat jendela.
"Ngapain lo disini?." Fourth memasang wajah angkuh dan menatap sinis gemini yang sudah duduk di sofa. Melihat wajah Gemini mengingatkannya pada ucapan ford waktu ditoilet. 'Gemini sudah memiliki wanita dihatinya'. Fourth mendengus. Pantas saja perjuangannya selama satu tahun sia-sia dan malah berujung kematian. Toh dia sudah punya pacar, Sungguh-sungguh membagongkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTER DEATH [GeminiFourth]
Teen FictionTAMATIN DULU BARU REVISI!! Yuhuuuu... After Death! Aku datang!!! #geminifourth