[09]

8.9K 617 14
                                    

"Mau kemana?." Dunk menahan tangan gemini yang hendak pergi.

"Kesekolah." Jawabnya datar.

"Bisa kamu tinggal disini sebentar, saya memiliki urusan dan ini sangat mendadak." Dunk menatap gemini penuh permohonan.

"Bukan urusan saya." Gemini menarik tangannya dan berbalik.

Dunk menghalangi jalan gemini dan mengatupkan kedua tangannya. "Dia teman sekelasmu jadi tolong temani dia saja sebentar sampai orangtuanya datang, saya mohon."

Gemini menatap wajah sengsara itu, orang ini adalah guru barunya, tapi kenapa begitu cemas dengan murid yang bahkan dikelas pun mereka tidak sempat bertemu.

"Saya anggap Diam mu sebagai jawaban bersedia." Dunk memegang kedua bahu gemini sambil tersenyum lebar "Terimakasih anak muda." Lalu berbalik pergi keluar rumah sakit.

Gemini?

Berekspresi cengo, namun tidak mengurangi jiwa Cool dalam dirinya.
Kenapa harus tetap tinggal disini? Bahkan banyak perawat yang bisa menjaga anak itu. Gemini mendengus lalu matanya melirik ke arah administrasi, namun sudah tidak ada siapa-siapa disana. Gemini berbalik dan kembali masuk.

Mark dan ford segera berdiri setelah melihat pintu UGD dibuka. Dokter yang baru saja keluar dari ruangan tersebut membuka maskernya dan menatap mereka berdua.

"Apakah kalian yang membawa pasien kemari?."

"Bukan dokter, kami baru saja datang." Memang benar, mark dan ford baru saja datang setelah bertanya pada staf administrasi,  namun mereka tidak melihat siapapun disini sebelumnya.

"Apa dia yang membawanya?" Dokter melihat ke seseorang yang baru saja datang, mark dan ford mengikuti arah pandang dokter tersebut.

Gemini berjalan kedekat kursi lalu duduk disana. Mengeluarkan hp dan mengotak-atiknya,  Mengabaikan orang yang mungkin sedang memandangnya.

Merasa tidak akan ada yang menjawab, dokter tersebut melanjutkan ucapannya. "Tolong sampaikan kepada keluarganya, kalau kondisi pasien tidak begitu parah, luka dikepalanya sudah dibersihkan dan tidak akan menimbulkan dampak yang menghawatirkan, namun terdapat beberapa luka lebam dibadannya, kemungkinan Pasien akan dipindahkan keruang inap setelah dapat izin dari pihak keluarga." Bahasnya panjang lebar.

"Baik dokter, nanti kami sampaikan."

"Kalau begitu saya permisi."

" Terimakasih dokter." Mark sedikit menundukan kepalanya sebelum dokter tersebut pergi..

"Kita masuk?" Ford bertanya pada mark yang masih diam berdiri.

"Hm, hanya sebentar, habis itu pulang." Jawab mark datar.

"Kenapa? Kan tadinya mau nunggu sampe dia sadar." Ford memaksa mark untuk menemaninya kerumah sakit karna ingin meminta maaf pada fourth, kalau hanya sebentar, bagaimana caranya dia meminta maaf, sedangkan fourth nya aja belum sadar sampe sekarang.

"Gue males satu ruangan sama penghianat." Mark menekankan kata terakhirnya, lalu membuka pintu UGD.

Ford membuang nafas kasar sebelum mengikuti mark masuk. 'Selalu saja begitu'.

Gemini memasukan kembali hpnya setelah mengirim pesan pada prom. Dia menyuruh prom dan satang untuk datang kerumah sakit membawa tas dan mengendarai mobil untuk menjemputnya.

Ucapan mark barusan hanya dianggap angin lewat olehnya, dia sama sekali tidak membenarkan apapun yang diucapkan mark, dan sudah tidak peduli dengan gelar yang diberikan mark padanya. Sang penghianat?. Cih, terlalu kekanak-kanakan.

AFTER DEATH  [GeminiFourth]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang