Fourth terbangun saat mobil yang ia tumpangi berhenti di sebuah halaman besar berlantai dua. Fourth mengerjap dan menoleh kearah gemini yang sudah turun dari mobil.
"Kenapa tuh orang bawa gue kesini?" Gumam Fourth heran,
"Woy!." Fourth sedikit berteriak didalam mobil, namun gemini tidak menghiraukannya.
"Gue mau pulang ya bangsat!." Teriak Fourth semakin keras saat melihat gemini sudah berjalan dihalaman.
'Tuh orang budeg apa gimana?'
Gemini menoleh kebelakang dan melihat Fourth yang masih berada didalam mobil.
"Keluar." Ucapnya datar dan berbalik.
Fourth memalingkan wajahnya kesal. Namun tak ayal membuka pintu mobil dan menutupnya keras. Ia menghentakkan kakinya berjalan menghampiri gemini.
"Mau lo itu apa sih?!" Tanya fourth mengikuti langkah kaki gemini.
"Balikin hp gue!."
"Gue mau pulang!"
"Lo denger gak sih apa yang gue bilang?!."
"Gue mau pulang ya bang_Aish." Fourth meringis saat keningnya menubruk kepala gemini. Kenapa orang didepannya ini tiba-tiba berhenti sih!.
Fourth sedikit bergeser saat melihat seseorang berpewakan tinggi berada didepannya. Apa itu mantan kakak ipar?.
"Sama siapa?" Tanya Xavier menaikan alisnya bersedekap dada. Tadi ia sempat mendengar teriakan orang lain dibalik punggung adiknya. Dan orang itu terlihat asing, Bukan si-dua kardus Satang dan Prom.
"Bukan urus_"
"ya ya ya . Papa udah nunggu kamu diruang kerja!." Tanpa menunggu jawaban gemini, Xavier langsung berbalik dan berlalu pergi. Ia sudah jengah dengan jawaban tidak sopan adiknya itu yang tidak jauh dari 'bukan urusan lo' sampai Xavier harus memotong ucapannya malas.
Xavier mengira gemini akan pulang larut malam jadi ia memutuskan untuk menunggunya diruang tamu, namun tak disangka gemini akan pulang secepat ini. Jadi ia bersyukur tak harus menunggu lama adiknya yang tidak sopan itu.
"Ganteng juga." Gumam Fourth pelan namun masih bisa didengar oleh orang yang saat ini menatapnya dingin.
Fourth mendelik membuang muka dan menadahkan tangannya seraya berucap. "Mana HP gue?. Tanpa menoleh sedikitpun.
Namun yang diterimanya bukanlah sebuah benda melainkan sebuah uluran tangan yang menggenggam lalu menariknya.
"Lepasin gem!." Ujar Fourth sambil berusaha melepaskan tangannya.
Gemini menghentikan langkahnya dan berbalik menatap Fourth. "bisa diem?"
Fourth menelan salivanya menahan kikuk dengan tatapan 'dalam' gemini. Ia memalingkan wajahnya dan tidak memberontak ketika gemini kembali menarik tangannya.
Uh, kenapa dirinya selemah itu.
Gemini membawanya menaiki tangga dan berjalan menuju pintu kamar ber-cat abu abu. Ia membuka pintu tersebut dan nampaklah sebuah ruangan yang gelap minim cahaya.
Fourth tertegun sejenak saat lampu menyala memperlihatkan kamar yang sederhana namun juga mewah disaat bersamaan.
"Gue keluar sebentar, lo diam disini." Gemini langsung berbalik dan berlalu pergi dari kamar.
Fourth melihat sekilas punggung gemini sebelum menghilang di belokan.
Fourth duduk di sofa abu-abu yang berada didekat jendela kaca. Ia akan menunggu gemini dan mengambil kembali ponselnya untuk memesan taksi atau mengabari supir agar menjemputnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTER DEATH [GeminiFourth]
Roman pour AdolescentsTAMATIN DULU BARU REVISI!! Yuhuuuu... After Death! Aku datang!!! #geminifourth