[11]

9.7K 690 7
                                    

Fourth dengan langkah gontai-nya berjalan memasuki kamar. Setelah ia memutuskan untuk tidak dirawat inap, Archen segera membawanya pulang lalu menyuruhnya beristirahat.

Fourth berhenti sejenak didepan cermin, ia melihat perban kecil dibagian kepalanya yang terluka, memar diwajahnya tidak terlalu nampak, namun percayalah saat Fourth menekannya itu terasa ngilu. Tubuhnya juga terasa lengket jadi ia memutuskan untuk membersihkan diri.

Tak lama setelah ia keluar dari kamar mandi, Fourth mengambil kaos hitam dan celana pendek di Walk in closet miliknya. Hari ini Fourth hanya akan beristirahat didalam kamarnya dan akan keluar saat waktunya makan malam. Namun dering ponsel mengalihkan pandangannya kearah nekas, Forth mengambil benda pipih itu dan mengangkatnya.

"Apaan?" Tanya Fourth malas. Yang meneleponnya adalah Winny-Teman sekaligus sahabatnya.

"Lo dimana? Gue ama temen-temen barusan dari rumah sakit tapi lo-nya malah gak ada."

"Gue dirumah." Setelah Fourth jawab begitu, terdengar beberapa orang sedang mengobrol disebrang sana.

"Yaudah , gue sama yang lainnya kerumah lo." Winny sempat bertanya pada teman-teman dan mereka menyutujui ajakan winny.

"Ngapain?."

"Ya buat jenguk lo lah ngapain lagi!."

"Terserah" Fourth segera menutup panggilan itu dan melempar hpnya keatas kasur king size miliknya.

Fourth mengambil kalung yang tadi pagi ia lepas diatas nekas dan akan menyimpannya dilaci dekat tempat tidur. Namun saat membuka laci, ia seolah diingatkan kembali dengan barang-barang yang ada didalamnya. Banyak foto-foto gemini dan beberapa aksesoris yang disukai gemini seperti gantungan kunci berbentuk singa dan jam tangan plastik yang pernah dipakai gemini waktu acara MOS disekolah. Fourth mengambil semua barang tersebut dan membuangnya ketempat sampah yang berada dipojok kamar.

Tok Tok

"Den, Tuan besar meminta aden untuk turun!." Bi diah berada dibalik pintu Fourth sedikit berteriak agar tuan mudanya mendengar yang ia ucapkan.

Fourth yang kebetulan berada didekat pintu langsung membukanya. Nampak bi diah yang sedikit terkejut dengan respon cepat tuan mudanya itu.

"Daddy dimana?"

"Diruang tamu den." Bi diah menatap sebentar kewajah Fourth yang sedikit membiru dan langsung pergi setelah melihat tuan mudanya mengangguk.

Fourth menutup pintunya sebelum berjalan menuruni tangga menuju ruang tamu tempat Archen berada.

Archen sendiri sedang duduk disofa yang berada diruang tamu sambil memainkan ponselnya.

"Ada apa dad?" Fourth datang menghampiri Archen yang sudah mengalihkan pandangannya dari ponsel dan mempersilahkan anaknya itu duduk.

"Daddy dapat kiriman Tuxedo dari tante astrid, dan katanya ini untuk kamu pakai diacara pernikahan kami." Archen berbicara dengan tenang sambil menunjukan sebuah pakaian yang terbalut plastik diatas meja.

Fourth memandang pakaian itu dengan perasaan linglung, matanya bergulir kekanan dan kekiri, pikirannya bercabang seolah-olah ia telah melupakan sesuatu.

Tuxedo? Pernikahan?.

Archen sedikit heran dengan respon yang ditunjukkan anaknya, dan kenapa Fourth malah melamun seperti itu? Apa dia tidak suka atau ada alasan yang lain?.

"Fourth?."

"Hah?" Fourth sedikit kicep dengan panggilan ayahnya. Ia sudah kembali dengan kesadarannya, namun fourth masih tidak tau harus bereaksi seperti apa.

AFTER DEATH  [GeminiFourth]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang