[46]

8.6K 643 76
                                    

"Argh!." Fourth berteriak kaget saat seseorang tiba-tiba mendekap tubuhnya, lebih tepatnya orang itu menahan bola yang hampir saja mengenai kepalanya.

Fourth mendongak menatap wajah tampan Gemini yang penuh akan keringat bercucuran di pelipisnya. Lelaki itu melindungi kepala Fourth dengan mengorbankan kepalanya sendiri?.

"Are you okey?."

Tersadar. Fourth segera mendorong bahu Gemini menjauh dari tubuhnya.

Fourth mengedarkan pandangannya ke sekeliling, ternyata sekarang dirinya dan Gemini tengah menjadi pusat perhatian.

"Siapa yang udah lempar bola ke gue?." Fourth beralih menatap para pemain yang entah disengaja atau tidak sengaja melempar bola kearahnya.

"Gio." Ucap salah satu pemain yang berada dilapangan.

Mata Fourth bergulir untuk melihat seseorang yang orang tadi sebutkan. Gio, lelaki itu tengah berdiri ditengah lapangan sambil bersedekap dada dengan tampang yang kelewat datar namun sedikit meremehkan. Seolah tidak terjadi apa-apa sebelumnya.

"Sorry, gue gak sengaja."

Cih, bahkan kata-katanya terdengar tidak tulus ditelinga. Sangat tidak meyakinkan kalau dia tidak sengaja melempar bola kearahnya.

Fourth membuang muka lalu menatap Gemini. "Gue ke kelas." Ucapnya dan segera melangkahkan kakinya keluar dari lapangan.

Semua itu tidak terlepas dari atensi seluruh murid yang berada disana. Dan mereka melihat permainan basket pun tidak berlanjut karena insiden yang terjadi barusan. Mereka semua bisa melihat wajah Gemini yang kian menggelap setelah tubuh Fourth hilang dari pandangan.

Gemini berjalan ketengah lapangan lalu mengambil bola yang tadi hampir mengenai kepala kekasihnya. Ia memegang erat bola itu dan membawanya ke pinggir lapangan. Dengan seketika langkahnya berhenti lalu tubuhnya berbalik.

DUG'

Bruk!

Gio memegangi kepalanya yang terkena bola sampai terjatuh akibat ulah Gemini. Ia menatap tajam lelaki itu yang kini tengah menatap dingin kearahnya.

Tanpa mengucapkan sepatah kata pun Gemini pergi dari lapangan meninggalkan semua orang yang tengah menatap kepergiannya dengan tatapan yang berbeda-beda.

"Yo. Lo gak papa?." Tanya temannya yang hendak membantu Gio untuk berdiri. Namun tangannya langsung ditepis oleh sang empu.

"Gue gpp." Gio menegakkan tubuhnya dengan tatapan yang masih tajam mengarah ke tempat dimana Gemini menghilang.

Sepertinya gue bakalan punya cara buat bantu balas dendamnya Papa.

Gio mengedarkan pandangannya lalu berhenti dan menatap ke arah gadis yang masih berada di tribun bagian tengah. Lantas Gio menarik sudut bibirnya tersenyum miring kearah gadis itu. Sepertinya dia akan berkerja sama dengan gadis itu mulai sekarang.

***

Bel pulang sekolah berbunyi lima belas menit yang lalu. Kini Fourth sedang berjalan beriringan dengan Gemini menuju parkiran. Dan tak lupa dengan tangan lelaki itu yang terus menggenggam tangan nya disepanjang koridor sekolah.

Hingga kedatangan seorang gadis di parkiran yang tiba-tiba berdiri di hadapan Gemini membuat langkah mereka berhenti.

"Kenapa Cat?." Tanya Gemini.

Catrine menghela nafasnya terlebih dahulu sebelum berbicara. "Kak Gem. Aku boleh ikut pulang bareng kakak gak?. Soalnya Bus yang biasa aku naiki udah lewat beberapa menit yang lalu.. dan.."

AFTER DEATH  [GeminiFourth]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang