[29]

9.4K 662 19
                                    

Fourth keluar dari ruangan UKS dan berjalan santai menuju kelasnya. Tangannya menenteng bag kecil yang berisi seragam putih yang kotor.

Tampaknya pelajaran sudah berlangsung beberapa menit yang lalu, terlihat dari koridor sekolah yang sepi dan hanya terdengar suara guru menjelaskan disetiap ruangan kelas yang Fourth lewati.

Namun Saat berhenti didepan kelas XI IPA A, fourth malah berdiam diri di depan pintu tanpa ada niatan untuk masuk. Entah apa yang sedang Fourth pikirkan, namun Pandangannya lurus kedepan dengan tatapan kosong.

__

"Apaan?." Fourth menoleh kearah Gemini yang juga sedang menatapnya. Sampai beberapa detik tatapan keduanya bertemu namun didetik terakhir wajah mereka menjadi dekat.

Fourth mengerjapkan matanya berkali-kali. Jantungnya seketika berdetak tiga kali lipat saat bibir gemini menempel di bibirnya.

Ciuman itu terbilang singkat dengan Fourth yang segera mendorong bahu Gemini menjauh dari tubuhnya.

Fourth tidak tahu harus berekspresi seperti apa, ia seperti linglung dengan reaksi tubuhnya sendiri. Jantungnya berdetak kencang bukan karna rasa bahagia, melainkan rasa takut yang sudah tertanam di dalam jiwa.

Bukankah Memiliki kontak fisik dengan orang yang kamu sukai itu sebuah impian yang selalu ingin kamu wujudkan Fourth?.

Iya,tapi itu dulu.

Tidak dengan sekarang.

Sekarang semuanya berubah?.

Kalaupun ia harus merasa senang, bukankah itu akan terjadi disaat lelaki itu mengambil ciuman pertamanya? Dan nyatanya tidak. Fourth tidak memiliki kesan apapun pada saat itu. Dan sekarang?.

Fourth terdiam kaku menatap gemini dengan pandangan kosong. Gejolak rasa marah, takut, benci, semuanya melebur menjadi satu. Ingatkan Fourth kalau orang didepannya ini adalah orang yang sama dengan orang yang telah membunuhnya. Perasaan yang dulu Fourth miliki terhadap Gemini juga ikut lenyap dengan rasa sakit atas kematiannya. 

Fourth tidak bodoh dengan perubahan sikap gemini terhadapnya. Namun ia harus memastikan sendiri bahwa pemikiran yang ia miliki hanyalah asumsi dirinya sendiri yang semoga saja itu tidaklah benar.

Ya, Fourth tidak ingin menata ulang perasaan yang sama dengan orang yang sama.

"Maksud lo apa ngelakuin itu ke gue?." Tanya Fourth dengan suara merendah.

Gemini menaikan alisnya karna tidak mendengar jelas perkataannya.

"Lo gak suka gue kan gem?."

Suasana Hening. Keduanya hanya saling memandang satu sama lain dengan tatapan yang tidak dapat diartikan.

__

"Fourth!."

Merasa terpanggil, Fourth menoleh ke asal suara, ia melihat seorang guru laki-laki berjalan ke arahnya. Guru yang akhir-akhir ini selalu mengajar dikelasnya dan guru itu juga yang menghampirinya waktu dimakam pekan lalu.

"Saya akan antar kamu pulang." Ucap Dunk to the point.

Fourth terdiam sejenak dan akhirnya mengangguk.

Entahlah, ia merasa akrab dengan gurunya ini meski hanya bertatap muka waktu dikelas saja yang bahkan bisa dihitung dengan jari. Di tambah saat ini Fourth memang tidak ingin berkendara mengingat kondisinya kurang fit dan malas juga. Jadi tidak ada salahnya 'kan menerima tawarannya.

AFTER DEATH  [GeminiFourth]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang