[22]

8.2K 694 23
                                    

.

.

"Apakah itu benar Astrid?!."

Setelah kedatangan anggota keluarga Aydin ke mansion Hardy, Suasana diruangan keluarga itu mendadak sunyi.

Hardy_ayah dari Astrid sangat terkejut atas alasan kedatangan keluarga Aydin yang membatalkan pernikahan secara tiba-tiba. Namun yang lebih membuatnya terkejut lagi adalah saat melihat semua bukti-bukti atas kecurangan yang tertuju pada anak perempuan satu-satunya.

"JAWAB ASTRID!!."

"Tidak ayah! semua ini tidak benar, aku tidak berselingkuh dari Archen, bukti-bukti itu palsu ayah!. Hiks." Astrid mencoba meyakinkan Hardy kalau itu bukan dirinya.

Sedangkan dalam hatinya, Astrid sangat ketakutan saat melihat tatapan Adrison yang sedari tadi memancarkan aura ingin membunuhnya.

Fourth tersenyum tipis saat melihat wajah pias Astrid saat berhadapan dengan kakeknya. Ia sungguh bangga atas kerja keras Mark yang berhasil mengumpulkan data dan bukti-bukti atas kecurangan mantan calon ibu tirinya itu. Dan sekaligus selingkuhannya yang sekarang sedang dipenjara atas kasus penggelapan dana.

"Semua bukti ini adalah benar, dan bahkan ada video CCTV dimana kamu bersekongkol dengan karyawan di perusahaan anak saya untuk kejahatan kalian, apa yang ingin kamu sangkal?." Ujar Adrison dengan suara berat.

"Tidak paman! Aku tidak melakukan itu!."

"Cukup Astrid!, Kamu sudah membuat keluarga kita malu. Kamu sudah mengecewakan kepercayaan Adrison terhadap kamu, kepercayaan ayah juga. KAMU MEMANG ANAK TIDAK TAU DIRI!." Hardy memegang dadanya yang terasa sesak.

"KAKEK!." Allena menahan tubuh Hardy yang hendak terhuyung.

"Tuan Hardy, sebaiknya anda menahan emosi anda." Archen menatap iba dengan kondisi teman dari ayahnya itu. Bagaimana pun dia harus menjaga kesehatannya di usianya yang sudah tidak lagi muda.

Fourth yang sedari tadi menyaksikan drama keluarga ini sangat ingin menguap karna sudah mengantuk. Bayangkan saja, keluarganya datang kesini hampir jam sembilan malam dan sampai sekarang mereka masih disini.

Fourth tidak sengaja melihat Allena yang sedang menatapnya tajam, sepertinya anak itu sedang menahan kekesalannya. Fourth tersenyum Smirk saat hendak memutuskan tatapannya dengan Allena sebelum kembali ke ekspresi awalnya..

Fourth menghela napas berat. "Deddy, Kakek, kapan kita akan pulang?." Tanya Fourth dengan polosnya.

Adrison yang semula berekspresi dingin langsung berubah menjadi hangat saat melihat wajah mengantuk Cucunya itu.

"Kita akan pulang sekarang." Balasnya dengan merangkul bahu Fourth.

Hardy menundukkan kepalanya sudah tidak berani memandang keluarga temannya itu. Ia malu.

"Hardy, kami akan pulang sekarang, semoga kau bisa menyelesaikan masalah ini dengan keluargamu." Ucap Adrison dengan nada sedikit kecewa.

"Adrison, aku sungguh minta ma- "

"Semoga anakmu tidak menampakkan dirinya lagi di keluarga anak saya. Kami pergi." Peringatan adrison penuh penekanan.

Setelah mengucapkan itu, Adrison beserta Archen dan Fourth segera meninggalkan ruang keluarga Hardy.

"Ayah- "

"Allena!, bantu kakek pergi kekamar!." Hardy memanggil Allena tanpa melirik sedikitpun kearah Astrid.

"Baik kakek."

.......



Fourth berjalan di koridor sekolah sambil sesekali tersenyum saat melihat balasan Mark yang sedikit konyol. Pagi-pagi sekali Fourth sudah mentransfer uang ke rekening Mark sebagai hasil kerja kerasnya selama ini. Dan Mark meresponnya dengan cepat, ia bilang_'senang berbisnis dengan anda '

AFTER DEATH  [GeminiFourth]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang