Fourth baru saja terjaga dari tidurnya, ia terdiam sejenak memandang langit-langit kamar sebelum akhirnya bangun dan menatap kosong kedepan.
"Bukannya semalem gue tidur di ruang tengah?." Gumam Fourth dengan nyawa yang belum sepenuhnya terkumpul. Ia menoleh kearah kasur sebelahnya yang Kosong.
Mungkin tuh anak lagi mandi.
Fourth langsung bangkit dan berjalan keluar dari kamar. Dan Secara otomatis gorden diruang tengah terbuka lebar memperlihatkan sinar mentari pagi yang menerobos masuk kedalam. Fourth berjalan kearah pintu apartemen dan memutar kenopnya.
"Dikunci?." Gumam Fourth saat pintu itu tidak bisa dibuka. Oh ayolah. Saat ini Fourth harus segera pulang sebelum Gemini keluar dari kamar mandi. Ditambah Fourth tidak memiliki seragam ganti dan tas sekolahnya.
Tapi dimana kuncinya?.
Fourth mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan yang kelawat besar nan luas itu. Meneliti setiap tempat guna mencari kunci untuk membuka pintu Apartemen. Di nekas, meja, sofa, dekat tv, dan tempat lainnya namun nihil. Barang kecil itu sama sekali tidak menampakkan bentuknya.
Seketika tatapan Fourth terpaku pada sebuah pintu yang berada di pojok ruangan. Semalam Fourth tidak 'Ngeh kalau ada pintu disana. Mungkin juga karena ia tidak begitu memperhatikan.
Si Gemini kan psikopat, gimana kalau ditempat itu dia membunuh seseorang. Terus didelem sana masih ada mayat nya gitu. Ngeri juga uh.
Fourth menggelengkan kepala ketika pikiran itu melintas di otaknya.
Mungkin gudang.
Sial!. Bukannya di abaikan Fourth malah jadi penasaran. Ia berjalan ke arah pintu itu melewati lorong yang suram dan sedikit lembab. Pikirannya selalu menerawang ke arah negatif membuat bulu kuduk nya otomatis meremang.
"Mau kemana?."
Langkah Fourth terhenti saat mendengar suara dingin di belakangnya. Dengan gerakan slowmo Ia memutar tubuhnya berhadapan dengan Gemini yang sedang menatapnya datar.
"Mau liat ruangan itu." Ucap Fourth sambil menunjuk pintu besar yang tidak jauh darinya.
Gemini melihat kearah pintu itu dengan tatapan dingin. "Pergi mandi lalu sarapan." Ucapnya sambil melangkahkan kaki menuju dapur.
"Gue mandi dirumah aja. Lagian sera-"
"Seragam lo dikamar."
Fourth mengerjapkan matanya mencerna ucapan Gemini barusan. "Seragam gue?." Tanya Fourth menujuk dirinya sendiri.
"Hm." Dehemnya sebagai jawaban.
"Tapi kan-"
"Mandi Fourth....nanti telat." Ucap Gemini sedikit menekan.
Fourth mendengus sebal. Ia menatap tajam Gemini yang selalu saja memotong ucapannya. namun sang empu tidak lepas dari tatapan datar andalannya itu.
Dasar makhluk kaku tanpa ekspresi.
Fourth mencibir sambil menghentakkan kakinya berjalan kearah kamar dengan perasaan dongkol.
Males banget gue pake seragam tuh cowok!. Masih mending kalo seragamnya baru, gimana kalo ini ada name tag nya Gemini Norawit disana. Bisa bikin heboh satu sekolah.
Fourth berhenti didepan kasur lalu mengambil baju dan celana yang sudah disiapkan Gemini. Fourth langsung memastikan kalo baju kemeja itu tidak ada name tag nya. Namun seketika mata Fourth dibuat melebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTER DEATH [GeminiFourth]
Teen FictionTAMATIN DULU BARU REVISI!! Yuhuuuu... After Death! Aku datang!!! #geminifourth