[05]

10.7K 728 9
                                    


"Dad!."

Fourth memanggil Archen yang baru keluar dari kamar mandi lantai bawah, dan Archen yang melihat Fourth langsung menghampirinya.

"Baru pulang son?."

"Em, iya dad, tadi sempat ada urusan disekolah." Fourth merasa canggung setelah Archen memegang bahunya.

'Kenapa harus canggung, orang sama anak sendiri'.

"Yasudah, kita langsung keruang makan, sudah ada tante Astrid sama Allena nunggu disana." Archen merangkul Fourth dan berjalan menuju ruang makan.

Diruang makan, Astrid sedang mendengarkan cerita Allena yang didorong oleh Fourth disekolah, terlihat jelas kekesalan diwajah Allena, namun Astrid tidak langsung mempercayainya.

"Kamu yakin dia sengaja dorong kamu?"

"Iya ma, banyak kok yang jadi saksinya." Sebenarnya sih bukan didorong, tapi Allena nya saja yang bermaksud memanas-manasi Astrid.

"Terus?"

"langsung main pergi gitu aja." Mengingat itu, Allena semakin kesal dengan perlakuan Fourth padanya, meskipun mereka tidak akrab tapi Fourth tidak pernah berlaku kasar seperti itu sebelumnya.

Ya, karna Fourth hanya menganggap Allena itu sebagai wanita yang patut dihargai dan dilindungi. Disekolah pun Fourth hanya membully sesama kaum laki-laki. Karna mungkin lebih sepadan dari segi fisiknya.

Namun sekarang semuanya berubah, Fourth hanya akan menganggap Allena itu sebagai hama dikehidupan barunya. Fourth tidak akan membiarkan Allena hidup tenang, setelah apa yang diperbuatnya dulu.

"Ekhem!." Fourth menahan tawa melihat reaksi ibu dan anak yang kek kepergok sedang mencuri. "Sepertinya seru, boleh ikut gabung?." Fourth tersenyum mengejek.

Astrid dan Allena langsung menormalkan ekspresi mereka yang tadi sempat kaget mendengar deheman keras dari Fourth..

"Boleh, tadi kami hanya membahas soal acara pernikahan." Astrid berusaha tersenyum agar mereka tidak curiga.

Archen duduk di kursi kepala keluarga dan fourth duduk disebelahnya.

"Pernikahan?" Fourth menatap Archen dengan wajah polosnya. "daddy mau nikah lagi?."

"Bikin drama bentar seru kali ya." Batin fourth.

"Fourth, bukannya kamu sudah tahu, kalau daddy kamu bakal nikah sama tante?." Astrid menjawab sekaligus bertanya dengan lemah lembut kek pantat bayi.

Fourth berekspresi kaget dan menatap remeh Astrid. "Oh sama tante?. Aku kirain sama perempuan cantik yang kemarin datang kerumah." Fourth berkata lirih diakhir kalimat.

Archen sedikit kaget dan langsung menatap fourth dengan tatapan heran. 'sejak kapan ada perempuan cantik datang kerumah, meskipun astrid juga perempuan tapi wajahnya biasa saja, tidak cantik'.

Berbeda dengan reaksi Astrid dan Allena yang terkejut setelah mendengar perkataan fourth.

"Padahal daddy lebih cocok sama perempuan itu." Jangan tanya 'perempuan yang mana' orang fourth sendiri aja ngarang.

"Fourth." Archen memberikan peringatan agar fourth tidak kelewatan. Meskipun Archen tidak mengerti dengan apa yang dimaksud anaknya, tapi itu sudah cukup membuat suasana tidak nyaman.

Astrid menahan emosinya yang sudah mulai kepancing dan bersikap biasa saja.

"Emangnya siapa yang sudah datang kerumah?." Astrid sedikit penasaran, bukan sedikit sih, lebih kek rempong aja.

"Lupakan!, mungkin hanya salah lihat." Fourth tersenyum lalu mengambil nasi dan lauk, bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa. yang lain pun ikut mengambil nasi dan makan dengan tenang. Biarkan mereka dengan pikirannya masing-masing.

AFTER DEATH  [GeminiFourth]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang