"Fourth!!."
"Hah?!."
Fourth memekik kaget saat Winny menepuk lembut bahunya. Membuat lelaki itu terperanjat dengan nafas memburu.
"Lo kenapa?."
Fourth kembali termenung sambil menatap kosong kearah Gemini dan Catrine bergantian.
Kenapa gadis itu tiba-tiba muncul di sekolah. Murid baru?
Berarti gue bakal sering ketemu sama tuh orang.
Enggak, enggak.
Selain Gemini, Gue juga harus ngehindar dari cetrine, dengan begitu umur gue bisa sedikit lebih panjang.
"Fourth! Lo kenapa sih?!."
Fourth menaikkan alisnya menatap Winny, di detik ketiga ia menggeleng.
"Gue gpp." Balasnya singkat.
"Serius?."
"Hm."
"Gue duluan." Fourth segera melenggang pergi dari kantin meninggalkan beberapa pasang mata yang memandang kepergiannya dengan tatapan yang berbeda-beda.
"Duduk Cat!"
Gadis itu seakan tersadar dari lamunannya dan segera duduk disebelah Gemini, ia menjawab pertanyaan Satang saat menanyakan 'mau pesan apa?. Dan setelahnya menunduk kembali.
Sementara disebrang sana, Winny memandang gadis itu dengan tatapan kosong. Namun sesekali keningnya mengernyit heran.
Fourth 'kan udah gak respect lagi sama si Gemini, jadi gak mungkin dong kalau dia cemburu pas liat gemini deket sama tuh cewek!.
Tapi Kenapa tingkahnya mendadak aneh?
....
Seseorang berhenti melangkah saat kakinya sudah menapaki pembatas rooftop. Kedua tangannya dia masukkan kedalam saku dengan pandangan jauh menerawan kedepan. Sesekali Rambutnya bergerak kesana kemari karena tertiup angin.
Beberapa menit yang lalu dirinya menghindari sosok yang berperan sebagai alasan seseorang membunuhnya. Ia merasa takut dan gelisah, meski sosok itu tidak turun tangan langsung, namun sosok itu lah yang membuatnya kehilangan nyawa. Bagaimana kalau ia sampai berurusan lagi dengan sosok itu dan berakhir sama. Yaitu mati.
Bahkan Kilasan tragis dan rasa sakit menjelang kematian masih terekam jelas diingatannya.
"Apa gue bunuh diri aja?."
Semenakutkan itu 'kah mati ditangan seseorang sampai memilih untuk mengakhiri hidupnya sendiri.
Bodoh.
Fourth menggeleng geli karna pemikiran bodoh yang terlintas di otak dangkalnya itu. Siapapun mengetahui kalau kematian adalah hal yang paling menyakitkan bagi setiap orang. Dan bukan berarti mati ditangan sendiri akan terhindar dari rasa sakit.
Mencoba menepis segala pemikiran berat dari kepalanya, Fourth memilih untuk melangkah mundur dan berjalan kearah sofa butut yang berada dipojok rooftop. Fourth merebahkan punggung nya disandaran sofa. kepalanya menengadah menatap awan putih yang menghalangi sinar matahari membuat suasana dibawahnya teduh.
"Ini akan menjadi hari terakhir gue bolos. Kedepannya gue harus belajar dan menata kehidupan yang lebih baik. Meski gak yakin bakal hidup lebih lama tapi setidaknya gue gak mati dalam keadaan yang sama seperti dulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTER DEATH [GeminiFourth]
Teen FictionTAMATIN DULU BARU REVISI!! Yuhuuuu... After Death! Aku datang!!! #geminifourth