Happy Reading
.
.
(Selesai di Revisi)
"Pasti di sana sangat berisik, aku yakin itu, dan lagi aku tidak ingin—""Vion hentikan!"
Grep!
Aku sudah tidak tahan lagi mendengar kata-katanya, aku langsung memeluknya dengan cepat hingga membuatnya terkejut, dan membuat posisi kami berubah. Yaitu aku berada di atas tubuh Vion.
"Eh, Lia—!!"
"Berhenti! Jangan bicara lagi!"
Tanpa sadar aku membentak Vion.
"Aku tidak suka perkataanmu! Aku tahu kalau kamu ingin pergi ke festival hujan, aku juga tahu kalau kamu ingin menangis, aku tidak suka jika kamu menahannya! Melihat wajahmu yang seperti menahan kesedihan membuatku sakit. Aku tidak tahu kenapa."
Benar, aku tidak tahu mengapa aku begitu sakit saat melihat wajah Vion yang menahan kesedihan itu, senyuman biru yang ia berikan padaku terasa menusuk dadaku.
Sungguh kali ini perasaanku meluap-luap, sampai-sampai aku menangis seenggukan. Pelukan itu ku eratkan, dan wajahku kubenamkan di dadanya.
Aku dapat mencium aroma mint dari tubuhnya.
Vion tidak membalas apapun, namun dia tetap membalas pelukanku.
"Vion dengarkan aku! Aku ingin kamu bahagia! Aku ingin kamu tidak menganggap bahwa dirimu itu pembawa sial! Besok! Kita akan pergi bersama ke festival hujan!" Aku menangis dan terus menangis di pelukannya, hingga aku ketiduran. Sampai akhir pun Vion tidak membalas perkataan ku, namun pelukan erat yang ia berikan, sudah seperti jawabannya atas segala perkataan ku.
Di sisa kesadaranku sebelum aku terlelap untuk tidur, aku melihat senyuman mengembang di wajah Vion, senyuman itu terlihat tulus, ekspresi sedihnya telah menghilang entah kemana, walau aku tidak melihatnya secara jelas tapi aku yakin jika Vion tersenyum.
"Terima kasih untuk apa yang kamu berikan padaku, Liana."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Forsythia and Gladiol (first) END
FantasyIni adalah cerita tentang seorang gadis kecil yang berpetualang dalam dimensi yang berbeda melalui sebuah pintu usang dengan simbol-simbol berbentuk abstrak yang sulit dipahami apalagi oleh gadis kecil itu. Tetapi herannya, mengapa gadis itu dapat m...