Happy Reading
.
.
(Selesai di Revisi)
***
Seorang gadis kecil menatap intens sang pemilik kamar yang masih terbungkus selimut, sedang tidur dengan nyenyak, 'ya ampun.' kepalanya ber-geleng-geleng melihat kelakuan makhluk itu. Sepintas sebuah ide jahil melintas di kepala gadis itu, dengan seringai yang lebar ia merencanakan sesuatu.
'Hehe, bersiaplah Liana untuk terkejut-lagi.' segera ia bersiap untuk melancarkan aksinya.
"LIA-"
"Jangan coba-coba untuk mengejutkanku lagi, Seny."
Aksi itu pun gagal, Liana sang makhluk yang berbungkus selimut itu mengetahui keberadaan Seny, gadis yang mencoba mengusilinya.
"Aku masih mengantuk, tolong jangan bangunkan aku." Ucap Liana, tubuhnya bergerak menghadap kanan, matanya masih tertutup rapat, seakan-akan tertempel oleh perekat.
Mendengar itu Seny langsung mendengus, "kamu tidak ingin pergi ke festival?"
"Tidak, aku lebih suka bersama selimut serta kasurku sendiri."
Dahi Seny mengerut, "kamu yakin tidak ingin pergi ke sana? Festival sangat menyenangkan Liana. Sayang sekali jika kamu melewatkannya begitu saja."
Liana membuka matanya, sorot cahaya yang masuk melewati celah gorden mengusik matanya membuat keningnya berkerut. "Seny, ini masih pagi, lagi pun orang-orang masih bersiap di luar sana, jika kau ingin pergi, maka pergilah lebih dulu."
"Pagi dari mana ini? Sudah siang! Festivalnya akan dimulai sore ini, sebentar lagi."
"Iya, iya, aku akan menyusulmu nanti."
Seny menghela napasnya, ia tahu akan sulit membujuk Liana yang seperti tidak niat pergi ke mana pun, hingga Seny harus menyerah untuk mengajaknya.
"Ya sudah kalau begitu, aku akan pergi dengan yang lain, jika kamu pergi festival, jangan lupa untuk menemui kami, ya!"
"Iya, aku akan menemui kalian jika aku pergi."
Liana tersenyum, sembari melambaikan tangan kepada Seny. Membuat Seny juga ikut tersenyum, lalu ia pun berbalik menuju pintu keluar kamar Liana.
Seusai kepergian Seny, aku lekas bangun lalu menuju balkon, dan tidak lupa dengan seutas tali itu. Sebuah tali yang terbuat dari berlembar-lembar kain, yang ku gunakan untuk menemui Vion.
Yukki keluar dalam wujud peri berukuran kecil. Penampilannya sama seperti saat berada di penjara yang menyeramkan kala itu. Mengingat kenangan saat itu membuat tubuhku bergidik sendiri; Salah satu pengalaman yang ingin kulupakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Forsythia and Gladiol (first) END
FantasyIni adalah cerita tentang seorang gadis kecil yang berpetualang dalam dimensi yang berbeda melalui sebuah pintu usang dengan simbol-simbol berbentuk abstrak yang sulit dipahami apalagi oleh gadis kecil itu. Tetapi herannya, mengapa gadis itu dapat m...