7. Tujuanmu Tuanku

1.8K 172 1
                                    

Lebih banyak perampok berkeliaran di kawasan ini. Apakah Kerajaan Kedua tidak melakukan pemeriksaan? Semua musuh dan perampok leluasa berkeliaran di tempat ini. Bahkan mereka seperti membangun rumah untuk mereka tinggali. Kurang ajar! Setelah Kerajaan Keempat aku akan segera mengurus wilayah ini. Lebih banyak hal buruk tersimpan!

"Nela, aku sudah selesai!"

Sebuah langkah kaki mendekat, aku mendongak dan melihat wajah Arnold. Apa yang dia lakukan?

"Dimana Nela?"

"Dia sedang membuat makan malam untuk anda!"

"Lalu kau?"

"Saya akan menggantikannya!"

Apakah dia tidak melihat situasinya?

Aku berada di sungai! Membersihkan darah dari baju dan tubuhku ini! Bagaimana bisa seorang laki-laki datang? Aku menyuruh para ksatria berjaga di tempat ini tapi kenapa dia mendekat?

"Berikan aku bajuku dan pergilah! Kau mau melihat aku berganti baju?" Tanyaku keluar dari air. Baju yang kupakai telah basah kuyup juga begitu berat setelah menyerap banyak air.

"Rambut anda yang mulia! Saya akan membantu anda membersihkannya! Saya adalah pelayan anda dan tugas saya membantu anda!"

"Ck... Bersihkan dengan benar!" Aku masuk ke dalam air lagi.

Sepertinya ini akan buruk membuat Arnold membersihkan rambutku. Bagaimana jika dia membunuhku dari belakang? Sebuah suara air masuk terdengar ke dalam indra pendengaranku. Arnold duduk di tepi sungai dan membawa tubuhku ke depannya. Dengan pelan dia membersihkan rambutku dan mengusapnya lembut. Ini tidak buruk! Aku suka ini!

"Bisakah saya bertanya?"

"Tanyakan saja!"

"Bagaimana anda bisa memiliki kemampuan pedang seperti itu. Anda juga seperti tidak masalah untuk membunuh seseorang. Apakah anda juga pernah melakukan hal seperti itu di Kerajaan Pertama?"

"Kenapa? Kau penasaran padaku sekarang? Ataukah kau mau menemaniku malam ini?" Aku mendongak dan melihat wajah Arnold yang diam.

Tidak bisa diharapkan!

"Kemampuan di asah dari latihan dan pengalaman. Aku bertahun-tahun belajar hal itu sampai bisa membunuh seseorang tanpa merasa bersalah. Seseorang telah mengajariku cara bertarung dengan baik. Apakah kau puas?"

Di kehidupan kelimaku aku memutuskan untuk belajar pedang dari seseorang. Dia terkenal sangat hebat dengan pedangnya yang bisa membelah gunung. Itu sebuah kedramatisan. Tapi memang benar. Dia bisa mengalahkan musuhnya dengan mudah. Tidak lain tidak bukan adalah ayahku sendiri. Aku mengancam ayah dengan membongkar rahasianya pada kekaisaran dengan bekal itu aku bisa mendapatkan pelatihan secara instan! Jika membunuh seseorang karena dia membuat kesalahan hal itu tidak akan membuat sebuah penyesalan tapi sebuah kebanggaan. Mungkin karena darah ayah adalah darah pejuang. Maka aku juga memiliki hal yang sama. Bakat yang sama. Jadi tubuh ini tidak terlalu terkejut pada kehidupan keenamku ini.

"Saya tidak tahu bahwa seorang permaisuri juga bisa melakukannya. Bahkan ketika saya ingin membunuh anda, anda lebih dulu tahu bahwa saya ingin membunuh anda malam itu. Saya juga terkejut saat tahu anda bisa melukai saya dengan mudah."

"Maaf untuk tanganmu! Tapi kau sudah salah berniat membunuhku!"

"Saya melakukannya karena sebuah desakan. Bukan hanya dari kaisar tapi segalanya."

Kenapa perkataannya menjadi sangat sedih? Empatiku sudah mati! Jadi kumohon dia jangan bercerita tentang keluarganya atau masa lalunya. Aku tidak tertarik!

"Ya, bagaimanapun kau kalah dariku! Kau mau menjadi kuat?"

"Apa anda akan mengenalkan saya pada seseorang yang mengajari anda?"

"Kau adalah pelayan yang tidak sopan meminta hal itu padaku? Sebenarnya apa kau tidak takut padaku? Setidaknya hormatilah aku! Aku tuanmu! Tanpa orang itupun kau akan jadi ahli pedang yang kuat, Arnold. Kau hanya perlu berlatih dan bersama seseorang yang kuat sepertiku. Kau akan bisa mengalahkan siapapun! Aku mulai kedinginan, dimana bajuku?" Aku mengangkat rambut basahku dan berbalik melihat Arnold yang tengah menatapku.

Apa-apaan tatapan orang ini? Alisku terangkat melihat wajah Arnold yang memerah. Apakah dia juga kedinginan? Air sungai ini akan membunuhku! Aku belum akan mati!

"Arnold!"

"I-ya?"

"Lupakan! Aku akan mengganti bajuku di kereta saja. Aku tidak percaya pada laki-laki!"

🗡️🗡️🗡️

"Haciin..."

Sialan! Aku justru sakit!

Tidak kusangka aku bisa sakit hanya karena berendam di sungai itu. Masalahnya aku dalam kereta yang terus berjalan di jalanan terjal ini. Naik turun, kanan kiri, kereta ini begitu bergoyang-goyang. Apakah ini karma karena telah membunuh banyak orang kemarin?

"Yang mulia!"

"Aku baik-baik saja Arnold!"

"Anda bisa menggunakan saya!"

Menggunakan apa? Dalam artian apa perkataannya ini?

Arnold menepuk kedua pahanya dan menatapku tanpa berkedip. Maksudnya apa? Apakah dia sedang melakukan tindakan tidak hormat pada permaisuri? Sepertinya dia butuh pelajaran etika.

"Anda harus beristirahat yang mulia! Gunakan paha saya untuk sebagai tumpuan anda tidur. Saya tidak ingin berperilaku kurang ajar pada anda tapi anda terlihat kelelahan."

"Hah..."

Aku tidur di atas paha Arnold. Tidak buruk untuk tidur dengan posisi seperti ini. Aku memang ingin tidur!

"Jangan berniat membunuhku! Jika kau ingin membunuhku bunuh aku saat aku sadar. Apakah suaramu bagus?" Tanyaku melihat wajah Arnold. Ini akan jadi tempat favoritku! Dari bawahpun dia terlihat tampan.

"Saya tidak bisa bernyanyi!"

"Baiklah! Bagaimana dengan sebuah dongeng? Kau punya?"

"Saya tidak memilikinya!"

"Jadi kau punya apa sampai aku tertidur?"

"Jika saya melakukan hal ini, apakah anda keberatan? Saya tidak ingin mati dipenggal karena telah bertindak tidak sopan pada anda!" Arnold mengusap rambutku.

Begitu pelan dan lembut seperti semalam. Tubuhku meringkuk dan membuatnya lebih leluasa mengusap rambutku. Aku teringat perasaan masa lalu. Saat aku dan kakak perempuanku tidak bisa tidur karena menonton film horor. Kami akan pergi ke tempat ibu dan tidur bersamanya. Ibu akan mengusap rambut kami berdua. Aku merindukannya, usapan lembut ibu, masakan ibu, omelan ibu, dan semua hal yang keluar darinya. Aku sangat ingin mendengarnya lagi. Bahkan aku sampai lupa bagaimana suara ibu.

Aku ingin pulang.

Sampai kapan aku terjebak di dalam cerita ini?

Apa aku harus mati berkali-kali terlebih dahulu?

"Ibu..."

🗡️🗡️🗡️

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

True Love Mister ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang