47. Kisah Si Buruk Rupa

799 89 0
                                    

"Saya ibu pengasuhnya, saya kenal begitu lama dengan putra mahkota. Dia anak yang baik, jujur, juga sangat pintar. Dia suka melukis banyak hal di dalam kamarnya selama dia dikurung oleh raja terdahulu. Dia bahkan membuat lukisan wajah ayahnya yang di pajang di depan istana walau lukisan itu telah terbakar. Selama ini putra mahkota selalu menggunakan topeng untuk menutupi wajahnya. Raja tidak ingin orang-orang melihat wajah buruk rupanya. Mungkin karena raja tidak mau putra mahkota akan berkecil hati."

Apakah sekarang genre cerita ini berubah menjadi mellow drama? Kenapa aku seperti mendengar suara lagu tersayat-sayat? Hatiku juga ingin sedih saat mendengar pelayan tua ini bercerita. Bahkan Arnold dan Nela memalingkankan wajah mereka.

Benar, ini pasti menjadi drama penuh kesedihan!

"Lalu bagaimana wajah aslinya?" Tanyaku.

"Rambutnya hitam legam seperti arang, matanya berwarna biru, tubuhnya berisi tapi dia pandai menggunakan pedang, putra mahkota memiliki tanda lahir di bawah dagunya. Sebuah titik hitam. Hidungnya besar, matanya sipit dan saat tersenyum matanya menghilang karena dua pipinya yang menyembul. Dia memiliki gigi putih yang rapi dan saat tersenyum ada cekungan di kedua pipinya."

Baiklah, mungkin seperti ini wajahnya. Tapi darimana buruk rupanya? Dia hanya memiliki tubuh besar!

"Di wajah putra mahkota memiliki luka bakar. Saat dia kecil dulu, dia tidak sengaja terjatuh pada api di perapian. Ini salah saya sebagai pengasuhnya, saya tidak tahu jika dia berjalan kesana dan terjatuh. Saat saya meminta maaf padanya, dia hanya tersenyum saja. Hiskk... Ini salah saya. Dia bahkan tidak mengeluh saat para bangsawan membicarakannya, dia jutsru tertawa dan mengatakan bahwa mereka sedang memperhatikannya sebagai seorang putra mahkota. Yang mulia, bisakah anda menemukan putra mahkota? Saya sangat ingin meminta maaf padanya. Dia mendapatkan amarah dari raja karena saya. Dia melindungi saya. Tapi saya tidak bisa melindunginya. Yang mulia! Tolong! Putra mahkota akan menjadi raja yang baik! Saya bersumpah atas nyawa saya sendiri! Anda bisa mengambil nyawa saya jika saya berbohong!" Pelayan ini berlutut padaku dengan isakan keras.

"Kerahkan semua orang untuk mencari putra mahkota dalam keadaan selamat, dan siapa saja yang berhasil. Hadiah besar dariku! Tunda kematian Raja Dario sebelum putra mahkota ditemukan!" Perintahku.

Bukan hanya demi putra mahkota saja yang akan menjadi raja, tapi semua orang yang telah menghinanya. Aku akan membuat mereka terdiam!

🗡️🗡️🗡️

"Perluas pencarian!"

Dimana dia?

Jika hanya para bangsawan aku bisa membuat mereka diam seribu bahasa dengan perintah kaisar sebagai buktinya. Tapi bagaimana caraku untuk membuat putra mahkota itu kembali lagi setelah semua keluarganya meninggal dunia?

Dia sendirian!

Tidak ada pendukung yang akan mendukungnya.

"Nela! Kirimkan surat ini untuk ayahku!"

"Baik yang mulia!"

🗡️🗡️🗡️

"Arnold! Menurutmu tempat apa yang bisa dia datangi?" Aku naik ke atas kuda.

"Tempat jauh. Mungkinkah perbatasan?"

Perbatasan? Tidak, dia mungkin memilih untuk tinggal sendirian dengan wajah buruk rupanya. Dia mungkin merasa berkecil hati dengan semua orang yang tidak akan menerimanya. Orang-orang pasti akan takut melihat wajahnya dan memilih menghindarinya.

Arghttt...

Dimana?

Kami seperti bermain tebak-tebakan dimana dia? Dimana dia bersembunyi?

Dari jangkauan semua orang, dari sentuhan dari mereka yang ingin membunuhnya.

"Arnold, apakah kau akan percaya padaku?"

"Saya selalu percaya pada kekasih saya!"

"Ini bukan saatnya kau menggodaku!" Aku menatapnya marah.

"Saya hanya meniru anda saja!"

Mungkin dia harus diajari cara menempatkan dirinya.

Apakah aku bisa marah pada laki-laki yang menjadi seperti ini? Tentu tidak. Aku suka. Hanya saja saat ini kondisinya kami harus segera menemukan putra mahkota sebelum para bangsawan melakukan unjuk rasa di depan istana.

"Kau tahu tentang daerah Kerajaan Ketiga asal daun itu yang membuat semua binatang menjadi gila? Disana jauh dari jangkauan manusia bahkan tempat itu tertutup rapat oleh kaisar. Jika dugaanku benar. Mungkin saja dia bersembunyi disana selama ini. Jadi, ayo pergi dan mencobanya!"

"Apakah anda juga tahu dari mimpi anda?" Tanya Arnold.

"Tidak. Kali ini hanya sebuah tebakan yang jika benar aku akan mendapatkan hadiah besar jika menemukannya!"

Hadiah tentang bagaimana aku bisa menemukan putra mahkota dan bisa membujuknya menjadi raja di bawah tanganku. Tentu saja aku akan menggunakannya sebagai orangku di Kerajaan Ketiga ini. Untuk apa aku berusaha keras membujuk Valentio memberiku tugas ini lagi?

Jika aku mendapatkan dukungan dari keempat kerajaan, aku bisa membunuh Valentio tanpa seorangpun bisa mencegahnya. Aku tersenyum sinis, lihat saja nanti. Kekaisaran ini akan jatuh ditanganku Valentio.

Jika aku tidak bisa, aku akan membuat mereka semua bersekutu untuk menjatuhkannya ke jurang terdalam.

Apakah aku akan jadi jahat?

Jahat untuk Valentio yang telah membuatku mati selama lima kali dan membuat Avariella mati sampai aku bisa masuk ke dalam cerita jelek ini!

🗡️🗡️🗡️

"Yang mulia tetaplah bersama saya!" Arnold berjalan lebih dulu melewati jalan yang tertutupi semak-semak.

Tempat ini tidak tersentuh oleh siapapun. Aku menatap punggung Arnold, dia sepertinya memiliki punggung yang kian besar. Aku bisa bersandar padanya. Bahunya juga lebar sampai aku sadar bahwa Arnold sudah seperti Rafael.

Kenapa aku tidak melihat Rafael dimanapun? Dimana dia? Saat acara perburuan, dia juga tidak terlihat bersama Valentio. Seakan dia tidak pernah ada.

Mungkinkah dia masih mengalami cidera?

Aku dan Arnold melewati banyak tempat, saling berpegangan tangan untuk menemukan putra mahkota. Apakah ini kencan?

Kencan di tengah hutan yang sangat menyeramkan ini. Lebih banyak binatang buas akan mengincar kami. Poin utamanya adalah tempat yang dekat dengan sumber air. Disana tempat yang teraman dari tempat yang penuh daun berbahaya.

"Apakah anda lelah?" Tanya Arnold.

"Aku seorang permaisuri!"

"Saya tidak meremehkan anda!"

"Apa ini mode mu saat menjadi seorang kekasih?" Aku berjalan di samping Arnold.

"Jika wanita saya lelah, tentu saja saya harus menjaganya?" Arnold mengedipkan sebelah matanya.

"Astaga! Kau jadi sering mengejutkanku Arnold! Hey! Bagaimana jika kita berkencan bersama setelah ini? Aku akan sibuk mempersiapkan pesta kekaisaran, jadi apakah kau mau?" Cicitku.

"Dimana?"

"Ibukota, aku belum menikmati waktu luangku disana. Aku juga ingin melihat bagaimana rakyat Fenella hidup damai. Kita bisa melakukan apapun berdua Arnold!"

Untuk saat-saat ini saja, biarkan aku bersenang-senang penulis!

Biarkan aku menikmati waktuku dengan Arnold!

🗡️🗡️🗡️

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

True Love Mister ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang