Kringgg...
Kringgg...
"Linka! Linka! Bangun! Jam berapa ini? Hah? Kau tidak ingin pergi bekerja? Aku mau jadi pengangguran lagi? Kenapa ini? Kenapa pintu ini tidak kau kunci? Hey! Linka!"
Linka?
Suara ini?
Mataku mengerjap menyesuaikan sinar matahari yang masuk. Begitu cerah. Tapi dimana ini? Kamar dengan dinding berwarna merah muda, perabotan yang aneh, suara alarm yang berisik, lalu wajah ini.
Ada tahi lalat di bawah mata kiri, rambut coklat panjang dengan poni, dan ini pakaian kerjaku.
"Linka! Kenapa diam saja? Kau mau terlambat? Hah? Gajimu akan dipotong nanti!"
Ibu? Ibu berdiri di depan pintu dengan baju kebesarannya. Dia berkacak pinggang dan melihatku.
"Ibu... Ibu!" Aku berlari dan memeluk ibu erat.
Apakah ini mimpi? Apakah aku tidur dalam mimpi?
"Hey! Kenapa? Kenapa kau menangis?" Tanya ibu begitu jelas ditelingaku.
Apakah ini nyata?
Plakkk...
Plakkk...
Sakit! Pipiku sakit...
"Hiskkk... Ibu! Ibu!"
Aku pulang! Aku pulang!
"Kau kenapa?" Tanya ibu menepuk punggungku.
"Aku pulang, Bu! Aku pulang ke rumah! Hiskkk..."
Bagaimana bisa aku pulang?
Bagaimana caranya?
Aku tidak tahu kenapa aku bisa kembali setelah Valentio membunuhku.
"Kalian cepatlah turun! Ayah sudah buat makanan spesial hari ini!"
Ini suara ayah!
Aku keluar dari kamar dan melihat ke bawah tangga. Ayah berdiri disana dengan celemek dan spatula ditangannya. Jadi aku benar-benar kembali ke rumah.
Semuanya nyata!
"Meongg... Meongg..." Sebuah bulu halus bergerak di bawah kakiku.
"Mimi? Mimi! Aku merindukanmu, Mimi! Astaga! Aku pulang! Mimi, aku pulang!" Aku memeluk Mimi yang begitu halus dan lembut.
"Hoammm... Hah... Berisik! Ini masih pagi tahu! Aku mau tidur dan cepat berangkat kerja sana!" Kakak keluar dari kamarnya.
"Kakak? Kak Ines?" Aku memeluknya erat.
Ini benar-benar kakak perempuanku! Aku jadi ingat semuanya! Kakakku bernama Ines, ibuku bernama Ghia, dan ayahku Patrick. Teman-temanku, aku ingat nama mereka semua!
Aku ingat!
Lalu, bagaimana dengan Arnold? Bukankah aku harus menemukan dirinya di kehidupan ke tujuh? Aku tapi disini!
Aku kembali! Aku kembali! Tapi Arnold?
Buku itu! Dimana buku itu?
Aku masuk ke dalam kamar dan mencari buku itu lagi. Buku berwarna biru dengan corak emas. Dimana? Bukankah di atas meja ini? Dimana itu? Aku harus tahu! Aku harus tahu keberadaan Arnold! Kami memiliki janji bersama!
Aku tidak boleh lupa untuk menemukan dirinya! Untuk menemuinya!
Dimana? Dimana?
"Kau cari apa?" Tanya kakak mendekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
True Love Mister ( END )
FantasyAku telah hidup lebih dari satu kali. Selalu mati dan mati. Jadi apa yang kuharapkan lagi selain sebuah kematian yang tidak memiliki ujung? 🗡️🗡️🗡️ Sebuah kisah tentang seorang permaisuri telah hidup selama lima kali. Kali ini kehidupan keenamnya...