25. Keberhasilan Misi

1.1K 126 1
                                    

"Arghttt... Sakit! Kenapa bisa sakit?" Aku mencengkram erat bajunya.

Bukankah dia hanya mencekikku? Kenapa rasanya perih? Aku ingin menangis. Ini lebih menyakitkan daripada tertusuk pedang seseorang. Apakah karena ini leherku? Olivero mengoleskannya lagi dan meniupnya.

Lain kali akan akan melakukan hal yang sama padanya. Tangan saja belum cukup. Jangka itu bukan pisau.

"Sepertinya saya terlalu kuat untuk mencekik anda! Tenang saja yang mulia, obat ini sangat manjur. Besok pagi, luka anda akan hilang."

"Benarkah? Apa ini semacam obat sihir? Aku tidak percaya! Sialan."

"Anda mengumpat? Apakah saya harus menutup bibir anda yang indah ini?" Olivero mendekat padaku.

Tidak waras.

Apakah dia semacam pria yang melukai lalu mengobati? Aku harus menjauhi laki-laki seperti dia ini. Di dalam novel mungkin akan terlihat menyenangkan tapi di kehidupan nyata. Dia benar-benar pantas dihindari!

"Jangan coba-coba!" Aku mendorong tubuhnya menjauh.

"Jadi anda tidak ingin hadiah dari saya? Mungkin sebuah hal luar biasa antara anda dan saya?" Raja Olivero mendekat lagi.

"Tidak mau!"

"Bukankah si bajingan itu justru memilih menyukai pria lemah itu? Pasti dia tidak bisa membuat anda bahagia selama ini. Saya bisa membuat anda begitu bahagia."

"Tidak mau!"

"Kenapa? Saya adalah pria yang bagus untuk anda!"

"Tidak. Aku sudah memiliki pria lain. Jadi simpan rasa kagummu padaku! Aku tidak suka pria pemaksa! Datanglah besok dan aku akan mengantarkanmu ke tempat itu. Jika disana menyimpan emas kau bisa memberiku." Aku memilih menghindarinya dan keluar dari sana.

Lebih baik seperti ini, tidak baik bersama seseorang dalam satu ruangan. Terutama orang yang agresif dan bertindak di luar nalar pemikiran orang waras.

Hari ini aku harus segera memilih komandan ksatria untuk Kerajaan Kedua.

Siapa yang bisa? Dia akan menjadi atasan semua orang dan membangun hubungan baik dengan Olivero.

"Ava? Apakah dia menyakitimu?"

"Dia mencekikku tapi dalam perang, hal ini tidak ada apa-apanya. Lebih baik kita pergi dan kembali. Banyak hal yang harus di urus."

"Dia apa? Mencekikmu?" Gabriell memegang kepalaku dan mendongakkannya.

Dia bisa melihat luka ini!

"Biarkan saya membunuh raja itu yang mulia." Rafael bersiap untuk maju tapi segera kutahan.

Bukan saat ini!

"Jangan! Kau membuat hal buruk akan terjadi, aku punya perjanjian ini! Kita berhasil membuat kesepakatan, dia akan membawa seluruh pasukannya!"

"Tapi lukamu Ava! Bajingan sialan! Aku tidak akan memaafkannya!" Gabriell hampir mengangkat pedangnya keluar.

Gila, bisa-bisanya dia mau menyerang di kandang musuh!

"Tenanglah kak! Ini hanya sebuah cekikikan, dia tidak melakukan hal lainnya padaku!"

"Yang mulia apakah anda akan segera pergi?" Olivero muncul dengan senyuman diwajahnya.

"Iya, kami akan segera pergi. Bisakah anda memberitahukannya pada pasukan anda untuk pergi?" Tanyaku.

Aku masih belum mempercayainya, bagaimana jika dia tiba-tiba menyerang setelah kami pergi? Aku meminta Alfonso menyiapkan pasukannya jika sewaktu-waktu kesepakatan ini batal. Tapi 500 vs 10.000?

True Love Mister ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang