36. Berita Heboh

1K 125 1
                                    

Arghttt...

Aku ingat! Aku ingat!

Aku menutup tubuhku dengan selimut dan bersembunyi di dalam. Kemarin itu! Aku menyentuh bibirku dan dadaku. Arnold adalah singa! Aku telah membuat kucing menjadi singa! Kenapa dia seperti itu? Bagaimana ini?

Bagaimana cara membuat rakyat biasa menjadi selir?

Pikirkan!

Uang!

"Yang mulia! Anda harus pergi bekerja!" Nela menarik selimutku.

"Nela. Kau tidak melihat apa-apa bukan kemarin?" Tanyaku was-was.

Kami berciuman cukup lama sampai suara ketukan pintu terdengar. Arnold menutup wajahnya dan berdiri cukup jauh dariku saat Nela datang membawa teh untuk menenangkanku. Hanya sampai disana.

Tidak ada kisah romantis lagi.

Tapi bagaimana hubungan kami kedepannya? Apakah Arnold mulai menyukaiku? Apakah dia mencintaiku?

Bukankah dia tidak normal?

Ataukah dia hanya mencoba membuatku diam?

Ini aneh! Ini sangat aneh sampai rasanya kemarin hanyalah mimpi tapi sayangnya rambutku membuktikan segalanya. Rambut merah ini menjadi pendek.

"Yang mulia, anda harus segera bersiap. Bagaimana jika anda memiliki tamu penting hari ini?"

"Aku tidak memilikinya!"

"Bagaimana dengan tugas anda yang menumpuk? Tuan Benjamin akan kesulitan tanpa anda."

"Ada Angelo."

"Bagaimana dengan acara perburuan? Anda harus menyiapkannya!"

Benar.

Hari ini adalah hari dimana untukku menyediakan macam sajian untuk para tamu. Makanan apa yang bagus untuk mereka di acara itu? Makanan biasa itu sangat membosankan! Aku sudah memakan banyak makanan di tempat ini berulang kali. Jadi, mungkin sebuah hal baru!

Makanan baru yang belum muncul!

Apa itu?

🗡️🗡️🗡️

"Arghttt..."

Benjamin berteriak didepanku.

Mataku kembali berkaca-kaca. Jangan katakan dia takut pada rambut ini! Aku menatap Arnold yang telah tiba lebih dulu. Dia tidak mengantarkanku datang karena kata Nela, Arnold akan berangkat lebih dulu. Jadi Nela yang mengantarkanku ke tempat ini.

Tapi kenapa dengan Benjamin?

Semua mata pelayan dan ksatria juga terkejut melihatku datang dengan penampilan baru ini. Jadi bagaimana sekarang?

Aku mau kembali saja!

"Ben!"

"Kenapa dengan rambut anda yang mulia?" Benjamin meletakkan laporannya ke meja dan mendekat padaku.

"Hmm..." Mataku menjadi sangat panas sampai sebuah tangan menggendong tubuhku.

Arnold membawa tubuhku untuk duduk di tempatku. Aku menutup wajahku dan menunduk dalam. Benar apa yang kupikirkan! Aku jadi jelek dan menakutkan! Harusnya aku tidak memotong rambutku. Bukan aku. Ini salah Rafael!

Ini salah dia!

Aku jadi seperti ini! Itu salahnya!

"Apa yang terjadi?" Tanya Angelo.

"Kemarin yang mulia bertarung dengan Sir Rafael habis-habisan. Jadi inilah yang terjadi!" Jawab Arnold.

"Apa anda terluka yang mulia?" Tanya Benjamin mendekat.

"Tidak! Tapi Benjamin, rambutku seperti ini! Hiskk... Aku tidak cantik bukan?" Tanyaku dengan wajah penuh air mata lagi.

"Jangan menangis! Tenang, yang mulia." Benjamin buru-buru datang membawa sapu tangan dan duduk di dekat kursiku.

Bagaimana aku bisa tenang?

Dia saja berteriak keras saat aku datang! Aku mengusap pipiku dengan sapu tangan Benjamin. Arnold memang telah menenangkanku kemarin tapi disini ada dua orang yang terkejut. Sepanjang jalan juga! Mereka seakan melihat sesuatu yang menakutkan.

Aku malu!

Rambut ini menyebalkan!

"Apa kau sedih karena rambut pendekmu?" Tanya Benjamin memegang erat tanganku.

"Iya!"

"Ava, kau tahu tidak. Dulu ibumu saat masih muda juga memiliki rambut sepertimu. Dia sangat cantik dengan rambut pendek merahnya sampai ayahmu jatuh cinta pada ibumu. Semua orang tahu akan kecantikan Ratu Kerajaan Pertama sampai kerajaan lain merasa iri dengan kecantikannya. Dia adalah wanita hebat Ava. Ibumu sangat mirip denganmu sekarang. Aku hanya terkejut karena aku kira aku melihat roh ibumu. Maafkan aku, Ava! Tapi yang jelas, kau terlihat seperti sosok ibumu yang sangat cantik."

Ibunya Avariella?

Apakah ibu juga memiliki rambut pendek merah ini dulu? Aku menatap wajah Benjamin yang senantiasa tersenyum untuk menjelaskannya.

"Jadi aku mirip ibuku?" Tanyaku.

"Iya sangat mirip. Apa kau tidak melihat lukisan ibumu di istana?"

"Aku tidak tahu selain lukisan ibu saat ini. Lukisan ibu saat muda mungkin disimpan ayah di tempat lain."

"Mungkin, tapi aku pernah melihatnya. Kau tahu bukan, ibuku dan ibumu berteman. Aku melihat lukisan kedua ibu kita, dan kau sangat mirip dengannya. Lain kali aku akan membawakan lukisan itu padamu!"

"Hmm... Kau tidak berbohong?"

"Tidak Ava! Tidak."

"Hiskkk... Kupikir aku akan jelek! Tapi karena ibu juga berambut seperti ini. Aku merasa lega. Mana mungkin ibuku jelek. Hiskkk..."

"Kau cantik! Sangat cantik! Jangan menangis!"

"Iya! Terima kasih telah memberitahuku Benjamin!" Aku menghapus air mataku.

Jika ibu Avariella memiliki rambut pendek untuk apa aku sedih? Seseorang pasti hanya terkejut saja bukan? Aku mengusap wajahku dan tersenyum pada Benjamin. Aku sudah baik-baik saja. Toh ini juga rambut, suatu saat nanti pasti akan panjang kembali. Jadi aku tidak akan kenapa-kenapa.

Ini bukan akhir dunia.

"Aku akan bekerja hari ini! Semuanya kembali bekerja! Aku akan membuat makanan khusus untuk kalian nantinya!" Ucapku kembali bersemangat.

"Bagus! Karena pekerjaan sangat menumpuk yang mulia! Ini dan ini!" Benjamin menumpuk berbagai laporan di meja.

Aku akan mati!

Apakah dia berbohong tentang rambut pendek ibu agar aku berhenti menangis dan menunda pekerjaan? Benjamin hanya tersenyum dan kembali bekerja di mejanya. Dia mencurigakan! Sangat mencurigakan!

Mataku menyipit dan bergerak untuk memulai pekerjaan yang terus menggunung ini.

Brakkk...

"Yang mulia!" Nela membuka pintu selebar mungkin.

"Nela? Ada apa?" Tanyaku mengambil kacamata untuk bekerja.

Akhir-akhir ini mataku cepat lelah dan pandanganku jadi buruk. Mungkin efek bekerja tanpa komputer dan handphone. Semuanya serba manual sampai tanganku sakit untuk menulis.

"Hah... Kerajaan Zetta datang! Mereka datang yang mulia!"

"A-pa?"

🗡️🗡️🗡️

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

True Love Mister ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang