11. Fantasi vs Realita

1.5K 165 1
                                    

"Dayung lagi Arnold!"

Kraken itu semakin mendekati perahuku, sepertinya dia lebih suka perahu kecil ini daripada perahu besar itu! Apakah dia suka rambut merahku yang sama seperti warna tubuhnya? Apakah dia banteng air?

"Hah... Anda kira ini tidak sulit?"

"Tidak! Itu hanya mendayung saya, tapi apakah kau bisa berenang?"

"..."

Bohong!

Bohong!

Aku menatap Arnold yang memalingkan wajahnya. Dia gila! Dia benar-benar gila! Bagaimana bisa dia tidak bisa berenang? Jika begitu kenapa dia turun dan mempertaruhkan nyawanya? Apa dia ingin aku membuangnya kelautan? Jika iya, maka aku bisa lakukan! Aku akan menelantarkannya!

"Saya tidak bisa berenang!"

"Mungkin daripada seekor anjing, kau mirip seekor kucing! Benar, kau adalah kucing Arnold! Kucing sangat takut dengan air." Rambut Arnold juga sangat mirip dengan kucingku di rumah.

Kucing itu sangat cantik dan manis. Saat aku lelah bekerja dia akan pergi menunjukkan wajah imutnya padaku. Mungkin dia tahu bahwa aku begitu lelah saat itu. Setiap malam dia akan tidur didekatku dan bersembunyi seperti seorang anak kecil pada ibunya.

Mimi!

Apakah kau merindukanku?

Aku sangat rindu padamu!

"Krakkk..."

Kraken maju sangat cepat, gerakannya membuat laut menjadi sangat bergejolak hebat. Bahkan kami tidak bisa berdiri dengan mudah. Apakah ini kenyataannya? Sepertinya saat aku melihatnya di tv, mereka sangat mudah berdiri di atas perahu ini tapi aku seperti sebuah jeli agar-agar. Ke kanan ke kiri, ke depan ke belakang. Ternyata penulis itu berbohong! Sebuah tentakel muncul dari dalam air.

"Arnold dayung perahu ini! Cepat!"

"Saya sedang berusaha!"

Tubuhku melompat ke atas tentakel. Aku tidak tahu tempat apa yang bisa membunuhnya tapi biasanya bagian sensitifnya adalah mata.

"Yang mulia!"

"Dayung perahunya! Ikuti aku!" Aku berlari melewati tentakel. Rasanya seperti menginjak sesuatu yang begitu kenyal.

Tidak seperti yang kupikirkan!

"Krakkk..."

Slartt...

"Dasar tentakel sialan!" Tanganku terangkat dan terus menebas tentakelnya yang akan menyerangku.

Aku suka gurita! Tapi tidak sebesar ini juga! Aku terus berlari menuju bagian kepalanya. Dimana mata itu? Beraninya dia berada di wilayah ku! Wilayah Fenella tidak menerima kehadirannya!

"Dasar gurita sialan! Jika kau terus berada di tempat ini aku akan memotong tubuhmu dan memakannya!"

"Krakkk..." Tubuhnya tenggelam ke air. Aku menutup mulutku dan memegangi erat tubuhnya.

Apakah dia tidak tahu aku permaisuri di Fenella? Beraninya dia masuk ke dalam air dan membuatku basah kuyup! Jika aku sakit, aku benar-benar akan memotong tubuhnya dan menjadikannya sushi yang sangat lezat!

"Hah..." Tubuhnya kembali ke atas permukaan air.

Realita ini membunuhku! Aku merangkak naik sedikit demi sedikit dan mencapai tepat di atas matanya. Mata ini sangat menakutkan!

"Apakah kau akan terus seperti ini? Hah? Apakah kau akan berada di tempat dimana para manusia ingin memakan sedikit hasil laut. Ini wilayahku! Bukan wilayahmu! Aku pemilik tanah dan air ini! Jika kau ingin hidup maka pergilah sejauh mungkin dari sini! Pergilah ke lautan luas itu dan jangan pernah kembali. Karena apa? Aku akan membunuhmu. Aku tidak akan takut pada makhluk fantasi seperti mu. Karena kau, kau hanya sebuah karangan dari penulis cerita jelek ini. Maka pergilah! Jika tidak aku akan membuatmu seperti sashimi!! "

Jlebbb...

Satu tusukan bersarang dimatanya.

"Krakkk..."

Tubuhku terhuyung dan jatuh ke dalam air. Apakah ini berhasil? Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan padanya tapi ini yang bisa kulakukan!  Kuharap dia bisa mengerti bahasa manusia!

"Krakkk..." Tubuhnya masuk kembali ke dalam air dan berenang ke sisi yang begitu gelap sana.

Apa dia benar-benar bisa mendengar dan mengerti bahasa manusia? Serius? Ataukah dia takut tentang aku menyebutnya seperti sashimi? Dia pasti akan jadi daging kenyal dan lembut.

Arnold? Dimana dia menyimpan perahunya? Aku berenang mencari perahu. Jika Kraken datang lagi aku tidak memiliki senjata apapun. Pedangku bersarang pada matanya. Mungkin gurita itu akan menjadikanku sebagai musuh abadinya.

"Arnold! Bantu aku naik! Arnold?"

Dimana dia? Dimana kucing itu? Kenapa di perahu ini tidak ada tanda-tanda keberadaan manusia? Jangan katakan dia tercebur di air! Dia tidak bisa berenang!

Sialan!

"Arnold! Apakah kau mendengarkanku?"

Tidak mungkin dia dengar.

Sudah kukatakan jika dia tenggelam aku tidak akan menolongnya. Aku  menyelam ke air. Jika dia mati, aku tidak bisa mendapatkan orang sepertinya lagi. Arnold adalah spesies langka!

Blupp... Blupp...

Arnold?

Seseorang terlihat disana. Tubuhnya mengambang di antara berjuta-juta kilo air. Dia menutup kedua matanya rapat dengan rambut abu-abu yang berkibar indah. Apakah dia malaikat? Saat mata itu tertutup, tubuhnya seperti terkena cahaya matahari yang sangat indah. Kenapa aku mengaguminya?

Aku harus menolong kucing itu! Aku berenang cepat menuju Arnold dan membawanya naik ke atas air.

"Hah... Arnold?"

Tanganku mendorong tubuhnya naik ke atas perahu. Aku akan gila! Setidaknya jika dia tidak bisa berenang, dia tidak jatuh ke dalam air.

"Arnold! Arnold! Bangun! Apa kau akan seperti ini? Bukankah kau seorang ksatria? Kau harus bangun bodoh!" Aku menekan dada Arnold.

Aku tidak suka kasus orang tenggelam. Aku melepaskan sepatu Arnold dan melakukan segala hal untuk membangunkannya tapi sepertinya dia mimpi begitu indah. Tanganku terus menampar wajahnya sampai kedua pipinya memerah. Tubuhnya semakin dingin!

Sialan! Sialan! Bajingan gila! Jika dia sadar nanti, dia harus bertanggung jawab.

Wajahku mendekat dan memberikan napas buatan untuknya. Ini bukan salahku karena menciumnya! Ini salahnya sendiri! Aku bukan wanita mesum yang melakukan tindakan kejahatan padanya tapi ini adalah pertolongan pada seseorang yang akan mati!

Benar! Aku menolongnya.

"Uhukkk..." Arnold bangkit dan mengeluarkan air yang cukup banyak. Sebanyak apa dia minum tadi? Apakah sebesar galon air minum?

"Kenapa kau bisa tenggelam?" Aku menepuk punggungnya mengeluarkan air yang masih tersimpan.

"Hah... Saya tidak... Tahu!"

"Kau tidak tahu? Apa saja yang kau lakukan tadi? Hah? Kau mau mati? Sialan!"

"Maaf..."

Sepertinya dia masih sangat terkejut. Aku menyentuh bibirnya. Pewarna bibirku masih ada disana. Orang-orang tidak boleh tahu apa yang terjadi. Aku seorang permaisuri yang telah memiliki suami walau tidak berguna. Berdekatan dengan laki-laki lain adalah dosa besar.

"Jangan salah paham! Aku tidak melakukannya karena mencari kesempatan dalam kesempitan. Tapi kau hampir saja mati dan aku melakukannya... Intinya aku menolongmu, berterima kasihlah padaku dan banggalah. Karena kau mendapatkan ciuman tidak sengaja dariku. Baiklah, mari pulang. Kau bisa beristirahat dan aku akan mendayung."

Aku seperti bukan seorang permaisuri! Lebih tepatnya aku seperti ksatria hebat! Arnold membuka mulutnya dan membuang wajahnya yang memerah. Air laut memang tidak baik untuk kesehatan.

"Kau bisa beristirahat Arnold! Aku yang bertanggung jawab!"

🗡️🗡️🗡️

Salam ThunderCalp! 🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

True Love Mister ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang